Ratusan Peserta Sepeda Ontel se-Jawa Timur Ramaikan Milad ke-17 Syubbanul Muslimin

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Ratusan peserta komunitas ontel dari dalam dan luar Kabupaten Probolinggo, turut meramaikan pagelaran acara On-Syu atau Ontel Syubbanul Muslimin ke-4 yang digelar di simpang empat Ponpes Nurul Qadim, Desa Kalikajar Kulon, kecamatan Paiton, Minggu (18/9/2022). Pagelaran acara ini rangkaian dari milad ke-17 Syubbanul Muslimin.
Para pencinta dan penghobi sepeda tua ini ada yang khusus datang dari luar kota di Jawa Timur dan Jawa Bali, diantaranya dari Bali, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Surabaya dan Mojokerto.
Advertisement
Sejumlah tokoh agama turut hadir dan melepas ratusan pengontel tersebut.Tepat pada pukul 07.30 WIB, rombongan dilepas pengasuh majelis sholawat Syubbanul Muslimin, yang juga penanggung jawab kegiatan On-Syu, yakni Gus Hafidzul Hakim Noer dengan ditandai pelepasan ratusan burung merpati.
Selanjutnya rombongan berangkat melalui rute sejauh 15 kilo meter yang dikomandoi Pengasuh Syubanul Muslimin dan beberapa tamu undangan seperti Gus dr. Muhammad Haris Damanhuri, pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong. Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PPP, Habib Mahdi dan juga kepala kantor Kemenang Kabupaten Probolinggo, Achmad Seruji Bahtiar.
On-Syu diikuti oleh ratusan penghobi Sepeda tua dari dalam dan Luar Probolinggo, seperti Jember, Lumajang, Mojokerto, Situbondo, Banyuwangi dan Bali.(Foto : Ryan H / TIMES Indonesia)
Para ontelis hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam 45 menit untuk kembali ke garis finis. Adapun rute yang dilewati adalah Desa Kalikajar, Desa Alastengah, Desa Pandean, Desa Petunjungan, Desa Taman, Desa Paiton, Desa Tanjung, Desa Randu Merak, Desa Jabung Candi, Desa Jabung Wetan dan kembali ke garis finish Desa Kalikajar, di lapangan kompleks Ponpes Nurul Qadim.
Sejumlah pos satu dan dua disediakan oleh panitia penyelenggara. Para ontelis yang tergabung dalam komunitas-komunitas ontel ini terlihat sangat antusias mengukuti acara tersebut dengan berpenampilan unik dan menarik. Ada yang memakai pakaian adat jawa timuran dan seragam milik masing-masing komunitas.
Salah satu tokoh sekaligus Anggota DPRD Jatim, Habib Mahdi mengatakan, kegiatan On-Syu ini adalah sebuah kearifan local atau tradisi masyarakat jawa timuran yang hingga kini masih terus dihidupkan.
“Masih banyak sekali para pecinta sepeda ontel atau sepeda tua di Kabupaten Probolinggo. Buktinya, setiap ada kegiatan ontel bareng, para komunitas ontel selalu tampil,” kata Mahdi, saat akan melepas kegiatan tersebut.
Sesampainya di garis finis, para peserta dihibur oleh Group musik bergenre rege asli Probolinggo, dan juga diadakan pengundian Kupon Undian. (Foto : Ryan H / TIMES Indonesia)
Gus dr. Haris, yang juga meramaikan acara itu mengungkapkan, dirinya yang juga sebagai pecinta sepeda tua atau sepeda ontel, sudah sering kali mengadakan kegiatan ontel bareng di pesantrennya. Kegiatan ontel bareng ini kata dia, harus terus dilestarikan. Karena selain untuk kesehatan, bersepeda ontel ini juga sebagai ajang silaturaahmi.
“Ini adalah sebuah kegiatan yang sangat menarik. Kegiatan yang sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan. Ini adalah sebuah keaneka ragaman bidaya di Jawa Timur. Patut diapresiasi karena sampai saat ini masih terus dilestarikan,” tutur Gus Haris.
Sementara itu, Gus Hafidzul Hakim Noer juga mengungkapkan hal yang sama. Para peserta ontel ini adalah milik majelis sholawat Syubbanul Muslimin, yang dinamakan On-Syu. Dan ini juga milad yang ke-4 untuk OnbSyu.
“Pesertanya sepeda ontel diikuti dari berbagai daerah di Tapal Kuda Jawa Timur, dan bahkan juga ada yang dari Bali. Kegiatan ini merupakan serangkaian dari milad ke-17 Syubbanul Muslimin, Pondok Pesantren Nurul Qadim, Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |