Peristiwa Daerah

Mengenal Davina, Penari Tradisional Sunda Kebanggaan Jawa Barat

Senin, 19 September 2022 - 11:26 | 229.29k
Penari seni Tradisional Jawa Barat, Davina Kyla Hazzari sedang menari. (Foto: Megha Nugraha/Times Indonesia)
Penari seni Tradisional Jawa Barat, Davina Kyla Hazzari sedang menari. (Foto: Megha Nugraha/Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNGPenari muda perempuan Davina Kyla Hazzari adalah salah satu seniman tari tradisional Sunda yang membanggakan bagi masyarakat Jawa Barat. Pada usianya yang masih remaja ini justru ia tidak malu untuk belajar seni tari tradisional Sunda di tengah gempuran tarian modern dance dari budaya asing.

Davina yang berusia 14 tahun ini mengatakan, hobinya menari sudah dilakukannya sejak ia masih kecil. Namun menggeluti tari tradisional Jawa Barat secara serius diakuinya baru dua bulan di sebuah sanggar seni tari dan kesenian tradisional Sunda di daerah Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Advertisement

Dari sanggar seni dan budaya Sunda itu, ia juga kerap mendapat undangan menari tradisional dari beberapa acara nikahan, kegiatan kesenian di sekolahnya, sampai mengikuti beberapa perlombaan tingkat Jawa Barat.

Sebagai generasi muda Jawa Barat, Davina mengaku bangga terhadap kebudayaan-kebudayaan Sunda. Terlebih teman-teman seumurannya ketika itu lebih tertarik dengan tarian-tarian modern ketimbang seni tari tradisional. Atas dasar itu akhirnya ia mencoba untuk belajar tarian tradisional Jawa Barat sebagai upaya melestarikan jati diri budaya seni Sunda.

Davina-Kyla-Hazzari-a.jpgPenari seni tradisional Jawa Barat, Davina Kyla Hazzari berpose di halaman belakang Gedung Sate, Kota Bandung. (Foto: Megha Nugraha/Times Indonesia)

“Karena dari kecil suka menari, tapi bukan tarian modern seperti dance gitu. Karena kita juga sebagai anak muda bangsa Indonesia harus lebih melestarikan budaya kita sendiri. Maka saya memilih seni budaya Sunda dan tari tradisional Jawa Barat,” jelas siswi kelas 9 ini.

Seiring waktu, kata dia, sampai saat ini tarian tradisional Sunda terutama bagi anak-anak muda Jawa Barat sudah semakin banyak peminatnya. Terlebih dengan adanya media sosial seperti Tiktok, Instagram, Youtube, dan lainnya.

Sebagai anak muda kreatif, media sosial tentunya menjadi platform alternatif bagi Davina untuk menyalurkan hobi menarinya. Tak hanya itu, media sosial juga merupakan salah satu bentuk promosi yang efektif dalam menyebarkan budaya seni tari Sunda.

“Kadang aku di Tiktok pastinya disitu kan ada lagu-lagu dan sering juga masuk FYP. Lalu, kita juga suka ngajak mengenalkan tari-tarian Jawa Barat ke orang-orang lain yang bukan orang Sunda,” ucapnya.

Di usianya yang masih belia, ia banyak melakoni beragam seni tarian tradisional Sunda seperti tarian Jaipong, Mojang Priangan, Merak, dan tarian tradisional lainnya.

“Kebetulan saya dasarnya tari, jadi khusus belajar tari doang. Tarian yang sudah saya kuasai ada tarian Goyang Karawang, Agni, dan lain-lain,” ungkap siswi SMPN 1 Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Selama mengikuti berbagai perlombaan seni tari ia juga pernah mendapat penghargaan  juara Harapan 2 se-Jawa Barat yang diselenggarakan di Kota Bogor pada tahun 2021.

Selama menjalani latihan tarian Sunda, tak sedikit ia menghadapi beberapa kesulitan. Menurutnya, bukan hal yang mudah bagi dia untuk menghapal semua gerakan tarian. Oleh karena itu, dalam menghapal gerakan-gerakan tarian harus dilakukan secara fokus.

“Kesulitannya menghapal gerakan. Karena masih susah untuk menghapal cepat,” ucap siswi SMPN 1 Rancaekek, Kabupaten Bandung ini.

Meski begitu, ada beberapa tarian yang cukup mudah dihapal seperti tari Merak. Tari Merak sendiri diakui dia hanya memerlukan latihan selama dua hari. Sedangkan untuk tari Mojang Priangan membutuhkan waktu satu minggu hingga benar-benar bisa.

Kelompok-ibu-ibuberpartisipasi-menari-dalam-acara-Tari-Merak-Kolosal-SadunyadiGedung-Sate.jpgKelompok ibu-ibu berpartisipasi menari dalam acara Tari Merak Kolosal Sadunya di Gedung Sate, Kota Bandung. (Foto: Megha Nugraha/Times Indonesia)

Bahkan, menurutnya, ada salah satu tarian yang sampai sekarang belum ia kuasai meski sudah latihan berminggu-minggu. Tari Agni adalah satu dari sekian tarian seni Sunda yang menurutnya sulit dihapal. Sebab. tarian ini tak hanya membutuhkan kelenturan saja seperti tarian lainnya, tapi juga harus menguasai dasar-dasar seni bela diri pencak silat.

“Agni itu menurut aku susah banget karena harus ada roll belakang, roll depan. Kemudian, kayak ada silat-silatnya dan bawa tongkat gitu. Sampai sekarang juga masih latihan dan sudah seminggu ini baru bisa sampai 30 detik,” jelas Davina yang juga mementaskan tarian Merak Sadunya yang digelar secara kolosal di Gedung Sate, Kota Bandung.

Ia berharap, anak-anak muda Indonesia semakin banyak yang melestarikan budayanya sendiri. Bangga terhadap warisan kebudayaan Indonesia yang melimpah dan diharapkan peminatnya semakin banyak.

“Karena kalau bukan kita sebagai anak muda Indonesia lalu siapa lagi yang bisa melestarikan atau menjaga budayanya sendiri. Semoga ini juga bisa menginspirasi anak-anak muda lainnya,” ungkap Davina yang berniat terus menekuni tari tradisional Jawa Barat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES