Peristiwa Daerah

Suhu di Kota Probolinggo Cukup Panas, Ini Penyebabnya 

Jumat, 23 September 2022 - 23:43 | 124.28k
Warga Kota Probolinggo diimbau untuk mengenakan pakaian tertutup untuk menghindari terik matahari. (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Warga Kota Probolinggo diimbau untuk mengenakan pakaian tertutup untuk menghindari terik matahari. (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Peningkatan suhu di Kota Probolinggo, Jawa Timur, cukup terasa dalam beberapa pekan terakhir, berkisar antara 27 sampai 32 derajat celsius. Penyebabnya karena fenomena La Nina.

Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Probolinggo, Sugito mengatakan, suhu panas saat ini tak lepas dari siklus La Nina dan juga peralihan musin kemarau ke musim hujan atau pancaroba. 

Advertisement

“Pada siklus La Nina ini, perubahan suhu sangat cepat. Di pagi hari mulai subuh sampai pukul 8 pagi, masih terasa udara dingin. Sedangkan di atas jam 8 pagi udara sudah mulai meningkat panas,” ujar Sugito. 

La Nina adalah fenomena kebalikan dengan El Nino. Ketika La Nina terjadi, Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum (Sumber http://iklim.ntb.bmkg.go.id/pemahaman-iklim).

Warga-Kota-Probolinggo-b56f65e889467c5a0.jpgSementara jika mendapati pohon yang berpotensi tumbang, warga diminta untuk menghubungi layanan call center 112. (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)

Selain itu, kata Sugito, panasnya cuaca juga disebabkan mulai berkurangnya angin Gending. Puncak angin Gending sendiri terjadi pada Agustus lalu, dengan kecepatan angin 32 km/ jam.

Melandainya siklus angin ini membuat tingkat awan menjadi rendah. Jadi, Sugito menerangkan, penerimaan sinar matahari optimal dan  cuaca pun berubah terik hingga mencapai 34 derajat celcius. 

Sugito mengungkapkan, musim pancaroba saat ini membuat malam terasa dingin, dan siang terasa panas terik. Ditambah hembusan angin semakin melandai dan berpengaruh pada kesehatan. Untuk itu BPBD Kota Probolinggo mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan. 

“Di musim seperti ini sangat rentan gangguan kesehatan, diantaranya  flu, batuk, demam dan dehidrasi. Terlebih jika melakukan aktifitas yang cukup padat, diharapkan mempertimbangkan kondisi badan,” kata Sugito.

Karena cuaca yang tak menentu dan cenderung panas ini, Sugito menyarankan kepada masyarakat yang beraktifitas di luar untuk mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari panas sinar matahari. 

Selain itu, warga diharap menjaga asupan air dalam tubuh dengan minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi. 

Selain memberikan imbauan kesehatan, BPBD Kota Probolinggo juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan. Pasalnya, api akan mudah membara di saat panas terik.

Warga juga patut bersiap-siap jelang ancaman hidrometeorologi saat cuaca ekstrem beberapa bulan ke depan.

"Kami mengimbau agar masyarakat gotong-royong membersihkan lingkungan di sekitar rumah. Dan diharap tidak membuang sampah  yang mengakibatkan banjir,” imbau Sugito. 

Sementara sebagai wujud mitigasi bencana jelang musim hujan, Sugito berharap agar warga bersiap dengan potensi terjadinya banjir dan pohon tumbang yang kerap terjadi di Kota Probolinggo. 

"Potensi pohon tumbang masih ada dan berlanjut hingga memasuki cuaca ekstrem ke depan. Warga bisa melaporkan ke 112, pihak terkait akan melakukan perampingan pohon dan normalisasi selokan," ujar Kalaksa BPBD Kota Probolinggo Sugito. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES