Pemkab Bandung Fokus Tangani Sub DAS Ciwidey

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Pemkab Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan kegiatan Bedas Ngaleuweung (Ngamumule Leuweung) di Perkemahan Curug Bentang Pajajaran, Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Sabtu-Minggu (24-25/9/2022).
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bandung Asep Kusumah, sebagai penggerak langsung dalam upaya penataan dan perbaikan lingkungan sekitar.
Advertisement
Unsur pemerintah pusat, BBWSC, unsur Pemerintah Provinsi Jabar, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bandung, perangkat daerah, komunitas lingkungan, masyarakat dan pihak lainnya dilibatkan Pemkab Bandung dalam kegiatan Bedas Ngamumule Leuweung tersebut di Sub DAS Ciwidey tersebut.
Gerak cepat Pemkab Bandung ini dilakukan setelah sebelumnya terjadi bencana banjir bandang di aliran Sungai Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung beberapa bulan lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bandung Asep Kusumah mengatakan, kegiatan Bedas Ngamumule Leuweung (Ngaleuweung) itu adalah untuk membangun kesadaran individu dan kolektif dalam rangka percepatan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pengendalian bencana dan kerusakan di Sub DAS Ciwidey. Selain itu, untuk membangun kerusakan lingkungan Sub DAS Ciwidey.
"Intinya, pascabanjir bandang di Ciwidey, Pak Bupati Bandung salah satunya menerima ekspos dari Penata Giriharja, Konsorsium Komunitas Lingkungan di Sub DAS Ciwidey," kata Asep Kusumah, Senin (25/9/2022).
Kemudian dengan adanya ekspos itu, lanjut Asep, Bupati Bandung mencermati dan selanjutnya menyiapkan, bahwa salah satu solusi yang harus dilakukan upaya kolaborasi yang bersifat pentahelix.
"Karena memang Sub DAS Ciwidey atau kawasan hutan, selama ini kewenangannya bersifat multi pihak, lintas sektor dan tentu berkaitan juga dengan keberadaan masyarakat. Nah, ini Pak Bupati langsung membentuk tim pada tanggal 1 Juli 2022 lalu di Rumah Dinas Bupati Bandung, Soreang," tutur Asep.
Pada pembentukan tim itu, Asep Kusumah mengatakan, Bupati Bandung memberikan komando, arahan dan sekaligus membentuk tim percepatan, penanganan dan pengendalian bencana dan kerusakan lingkungan di Sub DAS Ciwidey.
"Ditetapkan dengan keputusan Bupati Bandung, di mana di dalamnya ada tiga tim. Pertama, tim mitigasi, tugasnya melakukan pemetaan, identifikasi memotret secara faktual di lapangan. Kira-kira faktor apa yang memang salah satunya menimbulkan banjir bandang," jelas Asep.
Dari tim ini dihasilkan, lanjut dia, fakta-fakta lapangan setelah lebih dari delapan kali turun ke lapangan, dari mulai kerusakan badan sungai, karena longsoran, dan sumbatan.
"Kemudian titik-titik longsoran. Kemudian ada juga di kawasan Perhutani, berpotensi menjadi penyumbang sedimentasi karena ada penanaman pohon di luar ketentuan. Yang memang menjadi salah satu pekerjaan besar, karena masyarakat menanam stroberi di sekitar sempadan sungai," ungkapnya.
Tapi alhamdulillah, tukas Asep, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) di kawasan tersebut sudah bersepakat dan sudah menyatakan, bahkan sudah memiliki surat pernyataan untuk mengembalikan dan melakukan bersama-sama mengembalikan fungsi hutan sesuai dengan ketentuan.
"Bagaimana fungsi hutan sesuai dengan ketentuan, pohon yang ditanam pun seperti yang dilaksanakan Pak Bupati secara simbolis sudah melakukan penanaman pohon konservasi. Kemudian, menanam buah-buahan produktif, sebagai penguat," urainya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan konservasi itu, tidak hanya konservasi saja, tetapi berbasis kesejahteraan.
"Kemudian untuk alih usahanya, dibantu oleh Pak Bupati Bandung dengan pendanaan pentahelix 80 stup lebah," kata Asep.
Sementara itu, Administratur Perhutani Bandung Selatan Arif Marghana mengatakan, Perhutani bersinergi dalam hal pengkayaan tanaman di sepanjang Sub DAS Ciwidey 50 meter kiri kanan sungai Citiis untuk tahun 2022.
“Sekitar 50 meter kiri kanan sungai dijadikan green belt/sabuk sungai dan tidak diperbolehkan ada aktivitas penanaman tanaman semusim. Kami Perhutani Bandung Selatan, sebagai bagian dari Pemkab Bandung, siap mendukung program ngamumule Leuweung yang dicanangkan oleh Bupati Bandung,” tandas Administratur Perhutani Bandung Selatan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |