Peristiwa Daerah

Tradisi Ngarak dan Jamasan Pusaka Sumedang Warnai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Selasa, 27 September 2022 - 15:39 | 138.65k
Prosesi Tradisi Ngarak dan Jamasan Pusaka yang diinisiasi oleh Keraton Sumedang Larang Jabar, Selasa (27/9/2022). (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Prosesi Tradisi Ngarak dan Jamasan Pusaka yang diinisiasi oleh Keraton Sumedang Larang Jabar, Selasa (27/9/2022). (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMEDANG – Sejumlah benda pusaka kerajaan Sumedang Larang kembali diarak dan dicuci atau dalam bahasa sundanya dikumbah secara adat budaya tradisi turun temurun yang terus dilaksanakan setiap tahunnya.

Sejumlah benda pusaka kerajaan Sumedang yang dicuci atau dikenal dengan ritual adat ngumbah pusaka itu diantaranya, Mahkota Binokasih, Pedang Ki Mastak milik Prabu Tadjimalela, Keris Ki Dukun milik Prabu Gajah Agung, Keris Panunggul Naga milik Prabu Geusan Ulun, Badik Curuk Aul 1 dan 2 milik Embah Jaya Perkasa, Keris Naga Sasra 1 milik Pangeran Panembahan dan Keris Naga Sasra 2 milik Pangeran Kornel.

Advertisement

Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang (YNWPS), Rd. Lucky Djohari Soemawilaga kepada TIMES Indonesia di Bale Agung Srimanganti Keraton Sumedang Jawa Barat (Jabar), Selasa (27/9/2022).

"Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dalam rangkaian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah yang diinisiasi oleh Keraton Sumedang Larang. Ini juga dalam rangka melestarikan dan mengembangkan budaya leluluhur Sumedang, Keraton Sumedang Larang," ujarnya.

Lucky mengatakan, rangkaian acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Keraton Sumedang Larang di awali dengan upacara Nyuguh Ageung dan pengajian Manaqib Syekh Abdul Qadir Aljaelani pada Senin 26 September 2022 kemarin.

"Acara hari ini merupakan lanjutan dari kemarin berupa Ngarak Pusaka yakni sebuah ritual membawa sejumlah pusaka dari Keraton Sumedang Larang dengan cara di arak mengitari Alun-alun Sumedang hingga kembali lagi ke Bale Srimanganti Keraton Sumedang Larang untuk dilakukan proses Ngumbah atau Jamasan Pusaka," terangnya.

Ia menerangkan, sebelum prosesi Ngumbah atau Jamasan Pusaka terlebih dahulu dilakukan pembacaan ayat suci Alqur'an, tawasulan, barulah prosesi Jamasan Pusaka yang diakhiri dengan Marhabaan dan Qobulan.

"Nah, untuk acara puncaknya yakni peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H pada tanggal 8 Oktober 2022 nanti. Alhamdulillah, prosesi tahapan acara berjalan lancar dan khidmat. Semoga berdampak manfaat dan maslahat. Kami pastikan prosesi tradisi keraton Sumedang larang ini akan selalu digelorakan dalam upaya menjaga dan memelihara tradisi budaya Sumedang Larang," katanya.

Selain itu, terang Lucky, Jamasan Pusaka atau Ngumbah Pusaka di Keraton Sumedang Larang yang notabene sebagai prosesi pembersihan memiliki filosofi bahwa manusia juga harus membersihkan hati dari sifat sifat yang tidak terpuji.

"Tradisi ngumbah pusaka ini merupakan simbolisme warisan budaya, dimana filosofi manusia dituntut untuk dapat kembali ke fitrahnya. Yakni, terus berupaya menjaga hatinya agar tetap bersih dari sifat iri, dengki, syirik dan lain sebagainya," tandas Lucky.

Di kesempatan itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang, Ilmawan Muhammad yang turut serta menyaksikan proses ritual Ngumbah Pusaka mengapresiasi positif bahwa agenda tahunan dari Keraton Sumedang Larang yang syarat dengan tradisi adat budaya itu masih terus di pertahankan bahkan dilestarikan.

"Ya tentu saja DPRD Sumedang mendukung dan mendorong agar tradisi adat budaya khas Sumedang termasuk Jamasan Pusaka di Keraton Sumedang Larang terus dilestarikan keberadaannya. Hal ini juga sangat bernilai edukatif terutama bagi generasi milenial," terangnya.

Ia berharap, melalui kegiatan itu generasi milenial di Sumedang terus mengenal dan mengetahui sejarah Sumedang.

"Saya berharap tradisi adat budaya ini terus dikembangkan. Apalagi, saat prosesi Ngarak Pusaka yang dinilai mampu menyedot ribuan warga Sumedang dari berbagai kalangan, mulai pelajar hingga masyarakat umum. Ini menandakan, animo masyarakat untuk menyaksikan acara tahunan itu sangat tinggi," ujar Wakil Ketua DPRD Sumedang, Ilmawan Muhamad di Bale Srimanganti Keraton Sumedang Larang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES