Peristiwa Daerah

Tirta Meyrizka Lubis Sabet Sederet Prestasi, Bangkit dari Keterbatasan Ekonomi

Selasa, 27 September 2022 - 16:12 | 44.84k
Tirta Meyriza Lubis saat mendapat anugerah Duta Pendidikan. (Foto: Instagram/@tirtameyrizkalubis)
Tirta Meyriza Lubis saat mendapat anugerah Duta Pendidikan. (Foto: Instagram/@tirtameyrizkalubis)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Bila sekilas melihat Tirta Meyrizka Lubis mungkin tidak menyangka jika gadis ini adalah penyabet banyak gelar juara di Duta Pendidikan Indonesia. Ya, sederet prestasi diraihnya, mulai dari Juara Duta Pendidikan Indonesia, Puteri Pendidikan Nusantara, Best Presenter Duta Pendidikan Indonesia, hingga Best Scientific Paper Duta Pendidikan Indonesia.

Untuk meraih satu prestasi saja, bagi kebanyakan orang terasa sulitnya luar biasa. Namun, tidaklah bagi Tirta Meyrizka Lubis yang juga seorang hafidzah ini. 

Advertisement

Gadis asal Nganjuk kelahiran 20 Mei 1998 ini terbiasa hidup sederhana. Orang tuanya adalah pedagang baju keliling dan mengontrak di ruko kecil yang tidak bersekat. Walau kondisi ekonomi terbatas, orang tua Tirta Meyrizka Lubis punya impian yang tak terbatas untuk anak-anaknya.

Tirta sejak kecil selalu menempuh pendidikan di sekolah terbaik. Tak heran bila ia pun mendapatkan beasiswa untuk masuk ke Universitas Gajah Mada (UGM). 

Tirta-Meyrizka-Lubis-2.jpgTirta Meyrizka Lubis. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

Karakter sukses memang sudah tampak sejak Tirta kecil. Ia juga meraih juara 1 Olimpiade Matematika dan IPA sehingga dapat bersekolah tanpa biaya. Tak hanya juara olimpiade, Tirta pun menjadi langganan juara di berbagai lomba, seperti lomba pidato, ceramah, dan debat. 

Tak cukup sampai di situ. Prestasi Tirta tidak melulu dari sisi kejuaraan akademis semata. Ternyata, ia pun mampu membuktikan dirinya berhasil sebagai pemenang ekstrakurikuler seperti basket, pencak silat, pramuka, baris berbaris dan lainnya. 

Dengan segudang prestasi yang diraihnya, tak heran sang Juara Duta Pendidikan Indonesia ini sering diundang di seminar atau pelatihan. Ia membagikan pengalaman dan wawasan keilmuannya kepada siswa dan lainnya. Ia pun pernah ke Jakarta untuk memenuhi undangan presiden dan jajaran menteri Republik Indonesia. 

Sebagai duta Nganjuk, ia sering menjadi sosok inspiratif anak-anak muda di sana. Tirta, gadis muda yang berprestasi ini tak ingin pencapaian prestasinya hanya untuk diri sendiri. Ia pun mendirikan yayasan pendidikan bernama Tirta Foundation. Yayasan itu didirikan agar anak-anak yang tak mampu dan ingin melanjutkan pendidikan bisa memperoleh sarana beasiswa seperti yang ia dapatkan di UGM. 

“Saya dilahirkan dari keluarga dengan ekonomi sangat sederhana, namun saya bersyukur karena saya dibesarkan di dalam keluarga yang sangat memperjuangkan pendidikan. Melihat perjuangan ayah dan ibu saya yang luar biasa, menggugah semangat saya dan adik-adik untuk berproses dalam pendidikan. Hingga pada tahun 2018, Allah takdirkan saya dan tim merintis wadah untuk inklusivitas pendidikan bernama Tirta Foundation dan Pondok Tahfidz dengan ribuan Hafidzah,” paparnya. 

Tirta merasakan bagaimana sulitnya menempuh perjuangan untuk  melanjutkan sekolah hingga ke universitas. Untuk anak-anak dari orangtu yang terbatas finansial seperti dirinya sebetulnya bisa mendapatkan peluang sama untuk sekolah, yakni melalui beasiswa, Tetapi, adanya keterbatasan informasi terkait beasiswa itu sehingga belum banyak yang tahu akan fasilitas ini.

“Dengan memiliki akses, maka jejaring bisa didapat, informasi bisa diperoleh, peluang melanjutkan hingga ke bangku universitas pun bisa dicapai. Itulah sebabnya saya mendirikan Yayasan ini agar bisa bermanfaat bagi orang lain,” paparnya.

Tirta akan terus berikhtiar tanpa henti. Melalui yayasan yang didirikannya, ia bisa membentuk 20 cabang di berbagai kota. Bahkan karena kegiatan ini, Tirta pernah mewakili yayasan pendidikan sebagai lembaga yang paling berdampak di Indonesia hingga ke tingkat internasional. 

“Semua yang diraih selama ini karena proses perjuangan yang ulet dan pantang menyerah. Seperti proses ketika mendapatkan Juara Duta Pendidikan Indonesia. Saya bahkan sampai berjualan kue dari produsen kue Ina Cookies yang telah memfasilitasi agar bisa memiliki bekal untuk mengikuti kejuaran. Belum lagi, jumlah kostum yang harus beliau sediakan guna memenuhi prasyarat yang diminta oleh panitia kejuaraan,” paparnya.

Tirta-Meyrizka-Lubis-3.jpgTirta Meyrizka Lubis memiliki panti yatim. (Foto: Instagram/@tirtameyrizkalubis)

Jika saja Tirta menyerah dengan prasyarat yang diajukan oleh panitia kejuaran, tentu ia tidak akan mendapatkan prestasi seperti sekarang ini. Akan tetapi, semua proses yang ia tempuh, diyakini sebagai motivasi untuk bisa meraih  juara. Dengan mencapai prestasinya seperti ini, ia bisa berbagi pengalaman dengan teman lainnya. 

Tirta memang gadis inspiratif yang merupakan aset bersinar yang dimiliki Indonesia untuk bisa menjadi karakter teladan bagi anak-anak muda lainnya.

”Semoga dengan amanah ini saya bisa terus berkontribusi serta memberikan dedikasi bagi pendidikan dunia agar lebih baik,” ucap Tirta Meyrizka Lubis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES