Peristiwa Daerah OTT KPK di MA

Mahasiswa UNISBA Gelar Aksi Solidaritas di Bandung untuk Tragedi Stadion Kanjuruhan

Rabu, 05 Oktober 2022 - 09:23 | 42.02k
Sejumlah mahasiswa UNISBA di Bandung melakukan aksi solidaritas dengan menyalakan suar di halaman kampus. (Foto: Irham For TIMES Indonesia)
Sejumlah mahasiswa UNISBA di Bandung melakukan aksi solidaritas dengan menyalakan suar di halaman kampus. (Foto: Irham For TIMES Indonesia)
FOKUS

OTT KPK di MA

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Sejumlah Mahasiswa menggelar aksi menyalakan lilin di halaman kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA) pada Selasa (4/10/2022) malam. Aksi ini merupakan bentuk solidaritas untuk tragedi Stadion Kanjuruhan di Malang yang merenggut ratusan nyawa.

Selain aksi menyalakan lilin, sejumlah mahasiswa UNISBA juga melakukan doa bersama untuk para korban yang meninggal pada tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Advertisement

Salah seorang mahasiswa UNISBA, Febri Nur Faturohman menyebut ini merupakan fenomena terburuk yang pernah terjadi pada sepakbola Indonesia. Di mana olahraga sepakbola seharusnya menjadi hiburan masyarakat. Namun ternyata sepakbola di Indonesia kembali berujung tragedi.

Ia juga menyayangkan kejadian di Malang justru menambah catatan buruk bagi persepakbolaan Indonesia.

UNISBA-b.jpgAksi Solidaritas mahasiswa UNISBA menyalakan lilin di Bandung. (Foto: Megha Nugraha/TIMES Indonesia)

"Acara ini merupakan aksi solidaritas terhadap kawan-kawan kita yang ada di Malang. Kita sangat menyayangkan kejadian ini karena lagi-lagi sepakbola kita memakan banyak korban jiwa," ucapnya kepada TIMES Indonesia di kampus UNISBA.

Seperti diketahui, tragedi Stadion Kanjuruhan merupakan bencana sepakbola dengan rekor kematian terbanyak kedua di dunia. Melampaui tragedi Hillsborough yang terjadi pada 15 April 1989.

Menurut Febri, insiden ini adalah pencapaian terburuk sepanjang sejarah sepakbola Indonesia. Hal ini menjadikan sebuah sejarah kelam bagi Indonesia.

"Kejadian ini menjadi fenomena atau tragedi sepakbola kedua di dunia. Ini bukan pencapaian yang bagus bagi Indonesia. Tapi ini jadi sejarah kelam dan buruk untuk Indonesia itu sendiri," ungkap mahasiswa Fikom UNISBA ini.

Selanjutnya rangkaian acara solidaritas Kanjuruhan ini di antaranya melakukan doa bersama untuk para korban, aksi menyalakan lilin, tabur bunga, selanjutnya menyanyikan lagu-lagu Arema, kemudian pembacaan puisi.

"Kita juga menyanyikan lagu-lagu AREMA yang merupakan bentuk solidaritas dari kami untuk mereka," imbuhnya.

Aksi Solidaritas ini juga kata Febri tidak hanya untuk kalangan mahasiswa UNISBA saja. Tapi juga terbuka bagi siapa saja.  

"Awalnya aksi solidaritas ini hanya untuk kawan-kawan mahasiswa UNISBA saja. Tapi kita tidak menutup kemungkinan untuk kawan-kawan di luar UNISBA untuk hadir juga. Karena sekarang juga banyak rekan-rekan dari luar UNISBA yang ikut gabung," sambungnya.

Menurutnya, acara ini merupakan aksi kemanusiaan untuk bersama-sama mendoakan para korban. Sehingga tidak ada larangan bagi siapa pun yang ingin ikut berpartisipasi. "Kami sangat terbuka. Karena kan untuk solidaritas masa kita larang," jelas febri di Jalan Tamansari, Kota Bandung.

Ia berharap ke depannya tidak ada lagi tragedi semacam ini di dunia persepakbolaan Indonesia. Sebab olahraga sepakbola seharusnya menjadi sebuah hiburan yang menarik. Mengingat sepakbola merupakan olahraga yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia.

UNISBA-c.jpgSeorang mahasiswa sedang melakukan berdoa bersama di kampus UNISBA, Jalan Tamansari, Bandung. (Foto: Megha Nugraha/TIMES Indonesia)

Selain itu jelas Febri, diharapkan aksi ini bisa memantik solidaritas mahasiswa seluruh Indonesia.

"Karena sepakbola harus tetap menjadi hiburan bukan untuk merenggut nyawa seseorang. Harapannya untuk memantik solidaritas kawan-kawan mahasiswa di seluruh Indonesia," jelasnya dalam aksi solidaritas untuk tragedi Stadion Kanjuruhan yang digelar di kampus UNISBA. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES