Efek Gas Air Mata, Korban Kanjuruhan asal Gresik Alami Iritasi dan Pembengkakan Bola Mata

TIMESINDONESIA, GRESIK – Korban tragedi Stadion Kanjuruhan asal Pulau Bawean Kabupaten Gresik, Deby Fadhilah mengalami iritasi mata. Dia juga mengalami pembengkakan di bagian bola mata hingga berwarna gelap karena efek gas air mata.
Deby, merupakan satu dari ratusan korban luka-luka akibat kerusuhan usai pertandingan Liga 1, Arema FC lawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Advertisement
Selain iritasi mata, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang asal Kecamatan Tambak, Pulau Bawean ini mengalami luka bagian kaki karena terinjak-injak di pintu 14 stadion.
Wakil Bupati Aminatun Habibah mengatakan, saat ini Deby masih dalam perawatan medis di RSUD Ibnu Sina Gresik. Sesuai komitmen awal, biaya ditanggung oleh pemerintah.
"Saya ingin memastikan kondisi korban langsung mendapatkan penanganan maksimal. Seluruh biaya pengobatan gratis ditanggung Pemkab Gresik," katanya pada Sabtu (8/10/2022).
Sebelum dirawat di RSUD Ibnu Sina, mahasiswi semester 9 ini dirawat di rumah warga yang berada di Kepanjen selama beberapa hari.
Deby sendiri tidak memberitahu orang tuanya jika menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Ditambah lagi namanya tidak tercantum di daftar nama korban yang berada di posko.
Pihak keluarga Deby yang ada di Gresik kaget dan langsung menjemput Deby ke Kepanjen, Malang.
"Tadi sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik, alhamdulilah kondisinya membaik langsung mendapat perawatan intensif di RSUD Ibnu Sina," ucapnya.
Deby ternyata tidak sendiri, dia bersama kedua temannya yang berasal dari Bawean saat menonton Arema melawan Persebaya. Kedua temannya bernama Wa Aniya dan Siti Nursakina.
Mereka berdua berasal dari Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak. Mereka mengalami luka ringan. Hanya lecet di bagian kaki karena terinjak saat keluar stadion.
"Semua biaya pengobatan gratis ditanggung," imbuhnya.
Diketahui warga Gresik lainnya yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan bernama M. Refo warga Manyar mengalami patah kaki saat menyelamatkan balita. Lalu korban meninggal dunia akibat tragedi Stadion Kanjuruhan bernama Hadiyatus Tsaniah, warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah. (*)
*****
KONTAK BANTUAN
Seburuk apapun masalah dan kondisi yang dialami oleh para korban dan keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, tindakan emosional, berpikir negatif dan bahkan melakukan tindakan kriminal, bukanlah solusi yang baik. Jika para korban dan keluarga korban mengalami masa sulit, stres, trauma atau hampa dalam hidup seperti depresi, atau jika Anda memiliki keluarga atau kenalan yang mengalami kesulitan tersebut, segera hubungi hotline Pusat Layanan Psikososial bagi Korban dan Keluarga Korban Terdampak Tragedi Stadion Kanjuruhan dengan menghubungi: (0812 3257 5796). Tim Trauma Healing akan mendampingi Anda.
Layanan Trauma Healing ini menjadi pilihan Anda dan bisa meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan langsung bisa datang ke Posko yang sudah ada dan sudah disiapkan oleh tim yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dan bekerja sama dengan banyak pihak. Atau bisa datang ke kantor TIMES Indonesia di TIMES SQUARE IJEN, Jl Besar Ijen No 90-92 Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, atau bisa klik link website ini: timesindonesia.co.id (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |