Alpukat Kendil Majalengka Dibudidayakan, Satu Alpukat Beratnya 2 Kg

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Alpukat yang kini sedang dibudidayakan di wilayah Kabupaten Majalengka Jawa Barat ukurannya lebih besar dari yang biasanya. Bahkan bila diamati dan dipegang langsung, buah alpukat yang diberi nama Alpukat Kendil ini lebih besar dari ukuran buah naga yang berwarna merah. Alpukat Kendil Majalengka ini warnanya hijau mengkilap. Diklaim merupakan kualitas terbaik untuk kategori alpukat.
Tanaman pohon buah Alpukat Kendil ini telah dibudidayakan dan diberdayakan sejak tiga tahun yang lalu. Dalam eksperimennya, pohonnya itu ditanam di depan rumah di kebun dan ditanam di wilayah Kecamatan Lemahsugih dan Kecamatan Maja.
Advertisement
Digagas dan dikembangkan oleh mantan karyawan swasta di Kabupaten Majalengka, warga Desa Cicalung Kecamatan Maja, Otong Rahman mengatakan pihaknya menekuni untuk mengembangkan tanaman buah Alpukat Kendil. Kecintaannya pada produk hasil bumi sayuran dan buah-buahan itu, membuatnya bereksperimen untu mengembangkan sayuran dan buah lainnya supaya lebih berinovasi dan terlihat super.
"Inovasi tanaman buah Alpukat Kendilini, alhamdulillah sekarang sudah panen. Saya tanam tiga atau empat tahun lalu. Hasilnya memuaskan, buah alpukatnya terlihat besar. Satu buah alpukat Kendil ini ada yang mencapai dua kilogram," ungkapnya, Minggu, (9/10/2022).
Otong menambahkan tanaman pohon Alpukat Kendil ini ia tekuni secara khusus di wilayah Desa Cicalung Kecamatan Maja. Konsen wilayah lain yang menjadi binaannya yakni di kebun di wilayah Kecamatan Lemahsugih. Sebelumnya, dalam eksperimen beberapa tahun lalu, Otong melakukan eksperimen penyilangan terhadap berbagai tanaman, supaya lebih menghasilkan buah-buahan atau sayuran yang berkualitas dan beda dengan yang lain.
"Di kebun pembibitan itu, saya mencoba menyilangkan berbagai tanaman buah maupun sayuran, salah-satunya yaitu sayur terong dan takokak, juga buah Alpukat Kendil. Alhamdulillah bisa berbuah dan rasanya enak, sudah dipanen dua kali," ujarnya.
Otong Rahman menceritakan, pengembangan budidaya tanaman alpukat kendil yang ia jalani, dibantu pendampingan dan pemasaran dari Taruna Tani Majalengka. Mulai dari cara menanam sampai cara memupuk, ia pelajari dan terapkan dari pendampingan tersebut.
"Kita dibantu, didampingi, mulai dari menanam, cara memupuknya, terus dipantau dan diarahkan. Alhamdulillah hasilnya bagus," ungkapnya.
Pendamping dari Taruna Tani Majalengka, Udin Bewok mengatakan, tanaman buah Alpukat Kendil ini bisa dikembangkan dan dibudidayakan secara maksimal di wilayah Kabupaten Majalengka. Mulai ditanam sampai berbuah diperkirakan dapat menghasilkan buah pada usia tanaman tiga tahun-an.
"Dipanen pertama itu rata-rata pada usia tiga tahunan bisa berbuah. Yang paling menarik, justru buah alpukat Kendil yang dihasilnya besar-besar. Satu buah alpukat Kendil ada yang mencapai dua kilogram," ungkapnya.
Udin Bewok menjelaskan, dalam satu pohon alpukat Kendil itu rata-rata ada sekitar 40 buah bisa dipanen untuk masa berbuah pertama. Bicara tentang potensi bisnis dan kualitas buah yang dihasilkan, menurutnya, dari sisi investasi dan bisnis hal ini sangat berpotensi.
"Bisnisnya menjanjikan. Apalagi buah alpukat ini banyak dikonsumsi oleh para pedagang es. Juga, pasarnya di toko swalayan besar sangat menjanjikan. Ukuran buahnya yang besar dan menarik telah cukup menjadi daya tarik," ungkapnya.
Pria yang biasa disapa Ube menuturkan, harga bibit tanaman atau satu pohon alpukat Kendil ini mulai dari mulai Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 400.000 untuksatu bibit tanaman. Konsumen yang datang membeli juga akan dikasih bonus yakni tips cara menanam dan memupuknya.
"Plus akan diberi tips cara menanam, juga memberi pupuk yang baik. Tanaman buah Alpukat Kendil ini bisa dikembangkan di dataran rendah maupun dataran tinggi. Usia produktif bisa bertahun-tahun," ucapnya.
Sementara, di pasaran atau para penjual buah, buah alpukat di wilayah Majalengka rata-rata satu kilogram itu Rp20 sampai Rp25 ribu satu kilogramnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |