Kontainer Tol Laut Didominasi Bahan Bangunan, Denny Lauyanto Minta Pemerintah Prioritaskan Sembako

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Pengusaha sekaligus distributor sembako dan bahan bangunan di Pulau Morotai meminta pemerintah pusat untuk muatan kontainer Tol Laut tujuan Maluku Utara diprioritaskan muatan sembako daripada bahan bangunan.
Hal tersebut disampaikan salah satu pengusaha distributor bahan bangunan dan sembako terbesar di Kabupaten Pulau Morotai, Denny Lauyanto, di pelataran Pelabuhan Laut HMS Lastori Daruba, Senin sore (10/10/2022).
Advertisement
"Awal Tol Laut beroperasi di Maluku Utara, muatan sembako menjadi prioritas pemerintah pusat, sehingga tidak mudah terjadi kelangkaan stok sembako. Tapi pada tahun ini jatah muatan sembako dikurangi dan lebih diprioritaskan muatan bahan bangunan," ungkap Lauyanto.
Untuk itu, Denny berharap kepada pemerintah daerah agar dapat menyampaikan suara pengusaha lokal kepada pemerintah pusat agar kebutuhan masyarakat soal sembako lebih diutamakan, demi menjaga ketersediaan stok sembako dan tidak terjadi kelangkaan di Morotai.
"Saya sebagai pengusaha sekaligus sebagai mitra pemerintah daerah meminta kepada Pemkab Morotai melalui Dinas Perindagkop agar menyampaikan keluhan ini kepada pemerintah pusat dalam hal ini kementrian terkait dan PT Pelni agar kondisi ini diperhatikan, jangan memprioritaskan muatan bahan bangunan," harapnya.
Puluhan Kontainer berisi minyak goreng bersubsidi di Pelabuhan Laut HMS Lastori Daruba Ibukota Kabupaten Pulau Morotai. Senin sore, 10 Oktober 2022. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)
Ia kemudian mencontohkan, bahwa dalam satu minggu terakhir ini gula pasir di Jawa terjadi kekosongan, sehingga Tol Laut Lognus 5 ke Morotai saat ini tidak ada muatan gula pasir. Ini kalau tidak diantisipasi maka Morotai akan terjadi kelangkaan gula pasir.
"Untungnya saya secara ekonomi selalu menghitung jauh ke depan, sehingga beberapa bulan lalu saya telah melakukan pengadaan gula pasir puluhan ton demi mengantisipasi kekosongan stok nanti. Sekarang terbukti stok gula di Jawa kosong, tetapi saya punya stok di gudang saat ini ada 60 ton membuat kebutuhan masyarakat Morotai selalu terpenuhi," tutup pengusaha nomor satu Pulau Morotai Denny Lauyanto.
Sementara Kadis Perindagkop Pulau Morotai Nasrun Mahasari menyampaikan, soal muatan Tol Laut pemerintah tetap berpatokan pada Permendag Nomor 53 Tahun 2000 soal Penetapan jenis barang yang diangkut dalam program penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dari dan ke daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan.
"Keluhan pengusaha Denny Lauyanto, Pemda Pulau Morotai sudah mengambil langkah serius dengan menyurat secara resmi ke Kementerian terkait agar kuota kontainer Pulau Morotai dikembalikan seperti semula, yakni 50 kontainer agar kebutuhan memuat sembako dapat terpenuhi seperti semula, tinggal kita menunggu jawabannya," terang Kadis Perindagkop Nasrun Mahasari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |