Peristiwa Daerah

Pasang 17 Alat Pendeteksi Banjir, BPBD Kota Yogyakarta Bentuk 130 Kampung Tangguh Bencana

Rabu, 12 Oktober 2022 - 21:14 | 37.66k
Air hujan yang meluap di Sungai Code Yogyakarta. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Air hujan yang meluap di Sungai Code Yogyakarta. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebanyak 130 kampung tangguh bencana dibentuk oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Yogyakarta, sebagai bentuk persiapan mitigasi bencana hidrometeorologi.

Selain itu BPBD Kota Yogyakarta juga memasang 17 alat pendeteksi banjir, hingga pantauan pada 10 CCTV di lokasi rawan bencana.

Advertisement

Sekretaris BPBD Yogyakarta, Agus Maryanto menjelaskan untuk alat pendeteksi banjir paling banyak dipasang di Sungai Code sebanyak 10 alat. Sisanya tersebar di titik-titik rawan banjir di sungai lainnya.

"Sedangkan untuk CCTV, kami bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY untuk memantau titik rawan banjir dari hulu, " ungkapnya, Rabu (12/10/2022).

Persiapan lainnya menurut Agus, terus berkoordinasi dengan 130 kampung tangguh bencana yang sudah dibentuknya.

“Kami berikan mereka radio komunikasi dan instruksikan untuk selalu bersiaga agar jika sewaktu-waktu ada bencana penangannya sigap,” tuturnya.

Dengan demikian berbagai upaya mitigasi, sudah maksimal dilakukan BPBD Kota Yogyakarta. “Sekarang kami juga meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi untuk mitigasi,” harapnya.

Partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. “Misalnya mengikuti petunjuk yang ada, selalu mengupayakan keamanan diri, sama kalau ada pohon yang sekiranya potensi roboh kami harap masyarakat mengabarkannya supaya petugas bisa memangkasnya,” harapnya.

Mengenai kesediaan logistik untuk mitigasi bencana juga sudah dilakukannya. “Ada dua gudang logistik yang sudah tersedia untuk menangani bencana, ada di Gambiran dan Patangpuluhan,” ujarnya.

Gudang tersebut dilengkapi peralatan untuk mencukupi kebutuhan, seperti makanan cepat saji hingga pakaian layak pakai. "Logistik aman," tuturnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Yogyakarta, Singgih Purnomo, juga memastikan kebutuhan logistik sampai akhir tahun sangat tercukupi.

Sehingga, ia optimis segala potensi kebencanaan bisa diantisipasi, karena bantuan ke wilayah dapat dipenuhi jajarannya.

"Kebutuhan cukup sampai akhir tahun. Terakhir, di Tegalrejo itu, kejadian talud ambrol, ya, awal Oktober kemarin. Beberapa terpal keluar," ungkapnya.

Personel Tim Reaksi Cepat (TRC) sepanjang 24 jam. "Kalau personel, kita siagakan terus. Ketika terjadi bencana, langsung meluncur ke lokasi. Kalau logsitik, kita siapkan terpal, karung, hingga permakanan. Itu harus tersedia," tegasnya.

Sementara untuk logistik berupa makanan, Singgih menjelaskan BPBD baru mengucurkan bantuan ketika ada warga yang terpaksa mengungsi, karena huniannya rusak akibat kejadian bencana. Di samping itu, alokasi material bangunan, juga sudah disiapkan instansinya.

"Ya, kita siagakan sampai logistik untuk konsumsi, misal ada penduduk yang mengungsi. Kalau bantuan asbes dan material lain, ada juga, tapi sub koordinatornya di rehabilitasi dan rekonstruksi," jelas Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Yogyakarta, Singgih Purnomo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES