Peristiwa Daerah

Desa Wisata di Kota Batu Kurang Branding

Kamis, 13 Oktober 2022 - 12:50 | 125.54k
Dibanding Desa Wisata di daerah lainnya, Desa Wisata di Kota Batu lebih tertata. Namun keberadaannya dinilai masih kurang branding. Pengurus Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI). (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Dibanding Desa Wisata di daerah lainnya, Desa Wisata di Kota Batu lebih tertata. Namun keberadaannya dinilai masih kurang branding. Pengurus Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI). (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Dibanding desa wisata di daerah lainnya, desa wisata di Kota Batu lebih tertata. Namun keberadaannya dinilai masih kurang branding.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Agus Pahlevi MPar usai menjelajah desa wisata di Kota Batu dengan menggunakan jeep.

Banyak kejutan-kejutan wisata yang akan didapatkan wisatawan selama rekreasi di desa wisata di Kota Batu, bukan hanya petualangan tapi juga pemandangan alam yang luar biasa.

"Dibandingkan desa wisata di daerah lain, Batu (Kota Batu) lebih tertata, karena memang dari sejak dulu, kota Batu menjadi daerah wisata, sehingga standar-standar terutama yang berkaitan dengan kepariwisataan, sudah sesuai," ujar Agus Pahlevi.

Desa-Wisata-di-Kota-Batu-2.jpg

Sejak zaman kerajaan, masa kolonial hingga saat ini berbagai potensi alam yang dimiliki Kota Batu menjadi daya tarik utama pariwisata.

Meski demikian, warga di Desa Wisata tidak boleh diam. Mereka harus menjaga lingkungan, kearifan lokal hingga menjadikan seni dan budaya menjadi bagian kehidupan sehari-hari di desa wisata.

Selain itu warga dan pengelola desa wisata wajib untuk membuat branding dan mempromosikannya.

"Tinggal dibranding dan dipromosikan saja, terutama berkaitan dengan daya tarik seni budaya dan tujuan wisata yang baru di kota Batu," ujarnya.

Pengelola Desa Wisata Punten, Suwito membenarkan bahwa selama ini desa wisata yang dipimpinnya masih kurang maksimal mempromosikan.

"Sekarang kita terbantu medsos, sehingga kita lebih mudah mempromosikan desa wisata kita, tapi itu masih belum maksimal menurut saya, harus lebih kita tingkatkan lagi," ujarnya.

Desa Wisata Punten, menurut Suwito sudah memaksimalkan pelayanan kepada wisatawan, mulai dari penyiapan home stay keluarga, hingga beragam sarana prasarana wisata.

Desa-Wisata-di-Kota-Batu-3.jpg

Salah satu wisata andalan di tempat ini adalah Kampung Wisata Kungkuk, dimana wisatawan bisa melihat langsung bagaimana aktivitas petani apel.

Selain itu, bangun tidur mereka sudah disuguhi makanan khas ndeso, kopi khas Kota Batu, jajanan hangat dan tak lupa buah apel. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES