Setelah Menunggu Lama, Gresik Migas Akhirnya Operasikan SPBUN Campurejo

TIMESINDONESIA, GRESIK – Setelah menunggu lama, akhirnya PT Gresik Migas sebagai operator SPBU Nelayan Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur dioperasikan.
Sebelumnya, SPBU Nelayan telah diresmikan pada 13 Agustus 2022 lalu. Namun, karena ada kendala stasiun bahan bakar itu belum dioperasikan.
Advertisement
Dalam pengoperasian perdana, nelayan setempat diberikan seribu liter solar gratis. Hal ini pun disambut antusias para nelayan. Kini mereka tak mengantri lama.
Dirut PT Gresik Migas Habibullah mengatakan, operasional SPBN Campurejo sejatinya dilakukan beberapa waktu lalu. Namun, ada sedikit kendala sehingga baru beroperasi hari ini.
Habib sapaan akrabnya menyampaikan, untuk tahun ini hanya mendapatkan kuota 700 KL. Jika dihitung dalam satu tahun, setiap hari mendapatkan kuota 2 ribu KL.
"Sebagai bentuk rasa syukur atas operasinya SPBN, kami memberikan seribu liter secara gratis kepada nelayan setempat. Semoga bermanfaat," kata Habib, Kamis (13/10/2022).
Saat ini pihaknya terus berupaya menarik kuota solar subsidi di SPBU Umum yang dikhususkan untuk nelayan. Sehingga tidak diambil dan tidak disalahgunakan untuk kendaraan lain.
Saat ini di SPBN sudah ada kuota delapan ribu solar. Kemudian digratiskan kepada nelayan seribu liter. Sisanya untuk memenuhi tiga hari kedepan.
"Sudah kita DO kan, untuk tiap pengiriman 16 KL. Sehingga per satu minggu bisa terpenuhi, tidak ada putusnya," imbuhnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Perikanan Gresik, Moh Nahdlilah menyebut, sebenarnya Gresik mendapat kuota solar sebanyak 13 juta liter lebih dalam setahun.
Namun, kuota tersebut tidak jelas peruntukannya. Karena, masih dititipkan di SPBU Umum. Sistem pengawasannya pun sangat sulit. Karena, tidak hanya nelayan yang membeli.
"Kalau ada 5 SPBN berdiri di Gresik dengan kuota 13 juta liter. Kami pastikan kebutuhan solar nelayan tercukupi," tambahnya.
Respon Nelayan
Sementara itu, Ketua Rukun Nelayan Campurejo, Muzi mengaku senang SPBN akhirnya beroperasi. Meski kuota yang tersedia belum bisa mencukupi kebutuhan nelayan setempat.
"Dalam sehari kebutuhan nelayan mencapai puluhan ribu liter. Sedangkan kuota di SPBN ini hanya dua ribu liter," katanya.
Pihaknya berharap, Gresik Migas bisa menambah kuota lebih besar. Sehingga, nelayan tidak perlu lagi membeli di SPBU Umum.
"Nelayan disini sangat bersyukur, SPBN sudah beroperasi. Ini sangat membantu kami mendapatkan solar," ungkapnya.
Pada Jumat (23/10/2022), nelayan Campurejo sempat demo karena saat itu keberadaan solar sangat langka.
Saat itu, nelayan membawa spanduk bertuliskan aspirasi sebagai bentuk protes seperti 'Solar Langka, Nelayan Sengsara' lalu ada pula 'Kami Butuh Solar, Tak Butuh Janji' dan 'Hidup Kami Susah, Jangan Dipersusah'.
"Tolong kami, sampai kapan kami begini, kami butuh solar untuk melaut. Kami butuh solisi," teriak salah satu nelayan di atas perahu.
Kondisi kesulitan solar ini sudah sekitar tiga bulan lalu. Namun, sejak pemerintah menaikkan harga BBM, keberadaan solar malah sulit didapatkan nelayan.
Setelah menyampaikan orasi, perwakilan nelayan didampingi pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan BPD Campurejo mendatangi SPBU Banyutengah.
Mereka melakukan audiensi, nelayan juga menanyakan jatah solar yang seharusnya didistribusikan ke nelayan. Dia mengaku, nelayan Campurejo selalu kehabisan stok. Padahal pengiriman dari Pertamina lancar.
Muzi menjelaskan, ada sekitar 300 nelayan Campurejo yang menggantungkan hidup dari melaut. "Sehingga nelayan tak kesulitan solar lagi," tambahnya. Dia pun bersyukur SPBUN Campurejo akhirnya dioperasikan oleh Gresik Migas setelah vakum lama. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |