Penjelasan Jasa Tirta Penyebab Banjir di Sutojayan Kabupaten Blitar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1 Raymond Valiant Ruritan mengatakan banjir di Kecamatan Sutojayan terjadi karena meluapnya debit air Sungai Bogel dan Sungai Bacem. Kedua sungai tersebut merupakan anak sungai Brantas yang mengalir di Bendungan Lodoyo, Kabupaten Blitar.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan dua sungai tersebut meluap kemudian masuk ke sungai Brantas. oleh karena itu, pihaknya memastikan bahwa Bendungan Lodoyo tidak menyebabkan banjir di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar Jawa Timur.
Advertisement
"Pelepasan debit air di bendungan lodoyo tidak menyebabkan banjir di Kali Bogel. Justru debit dari Kali Bogel itulah masuk ke sungai Brantas
dan kemudian oleh perum Jasa Tirta harus dikeluarkan secara bertahap dan terkendali dari Bendung Lodoyo itu," jelasnya kepada awak media melalui Zoom Meeting, Selasa (18/10/2022).
Sebelumnya, Viral di media sosial sebuah video pembukaan seluruh pintu air Bendungan Lodoyo pada Senin (16/10/2022) pagi. Suara sirine dan gemuruh air terdengar dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut. Banyak netizen yang kemudian menduga pembukaan pintu air tersebut menjadi penyebab banjir di Kecamatan Sutojayan.
Banjir merendam area persawahan di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. (Foto: Sholeh/ Times Indonesia)
Raymond menegaskan, hujan kurang lebih 300 mm dalam sehari di stasiun Bogel dan kemudian juga hujan sebesar 203 mm dalam sehari di stasiun Birowo telah mengakibatkan sungai bogel dan sungai Bacem meluap.
"Kami memantau curah hujan yang jatuh di sekitar sungai bogel dan juga sungai Bacem selama 24 jam. Hujan yang jatuh di sungai bogel yang merupakan anak dari sungai Brantas itu cukup tebal kurang lebih 30 cm. Dan curah hujan itu tentunya melipat sehingga melampaui kapasitas pengaliran dari sungai bogel," jelasnya.
Karena curah hujan yang tinggi, Bendungan Lodoyo pada tanggal 17 Oktober 2022 sekitar pukul 06.00, disebutkan Raymond sudah mencapai kondisi siaga hijau dan meningkat menuju siaga kuning. debit yang masuk ke bendungan lodoyo dari pengukuran Perum Jasa Tirta kurang lebih mendekati 900 meter kubik per detik.
"Asalnya air itu sebagian besar adalah dari sungai bogel yang merupakan anak sungai Brantas dan masuk ke dalam sungai Brantas antara Bendungan Lodoyo dan Bendungan Wlingi," tambahnya.
Raymond menguraikan, pada saat debit air Bendungan Lodoyo mencapai 900 meter kubik perdetik, Perum Jasa Tirta berusaha mengendalikan debit banjir yang melintas di sungai Brantas. Yakni dengan membuka pintu air Bendungan Lodoyo secara bertahap. Begitu juga debit air yang dilepaskan dari bendungan Wlingi yang terletak disebelah hulu bendungan lodoyo, tidak melebihi 200 meter kubik perdetik.
"Sederhananya kami berusaha untuk mengendalikan debit air supaya tidak membahayakan sebelah hilir Bendungan Lodoyo. Kita buka aliran sungai Brantas supaya aliran sungai bogel bisa masuk setelah itu kita lepaskan. Sehingga tidak membahayakan Bendungan Lodoyo," jelasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |