Peristiwa Daerah

Perbaikan Jembar Masih Tunggu Dana Pendampingan dari Pemkot Banjar

Selasa, 18 Oktober 2022 - 16:54 | 37.51k
Sekdis PUTR Kota Banjar, Acep Daryanto saat memberikan keterangan terkait perbaikan jembatan baru Parunglesang. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Sekdis PUTR Kota Banjar, Acep Daryanto saat memberikan keterangan terkait perbaikan jembatan baru Parunglesang. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Rencana perbaikan Jembar (Jembatan Baru) Parunglesang Kota Banjar masih menunggu RAB dana Pendampingan yang saat ini masih dirumuskan Bidang Binamarga pada Dinas PUTR Kota Banjar. Dana tersebut akan digunakan untuk melakukan uji penyelidikan tanah yang alokasi anggarannya diambil dari dana tanggap darurat bencana Pemkot Banjar.

Hal tersebut diungkapkan sekretaris Dinas PUTR Acep Daryanto, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (18/10/2022).

Advertisement

"Perbaikan dilakukan dikarenakan adanya kerusakan pada tiang pancang penyangga jembatan akibat benturan kayu yang hanyut saat terjadi kenaikan debit air Sungai Citanduy karena intensitas curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu," jelasnya terkait rencana perbaikan Jembar.

Dinas PUTR kota Banjar beserta anggota dewan mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR melalui BPPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional), BGTS (Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur), PT Baja Titian Utama (BTU) selaku investor, serta PT Bukaka selaku pelaksana. 

"Berdasarkan koordinasi bersama tersebut, kami disarankan untuk melakukan monitor secara berkala, apakah terjadi penurunan ketinggian jembatan pasca terjadinya tiang pancang yang patah," terangnya.

Acep menjelaskan bahwa tim dari kementerian telah meninjau langsung kondisi jembatan untuk dianalisis serta dilakukan pengkajian. 

"Kesimpulan dari hasil kajian oleh tim kementerian, perbaikan jembatan harus segera. Namun sebelumnya perlu dilakukan uji penyelidikan tanah untuk dasar penyangga tiang pancang," sebutnya.

Lebih lanjut Acep menuturkan untuk melakukan uji penyelidikan tanah dinas PUTR kota Banjar membutuhkan dana kurang lebih Rp150 juta. 

Dana tersebut diambil dari dana anggaran tanggap darurat Pemkot Banjar. Teknisnya, nantinya pihak pemkot melalui BPBD akan meminta data intensitas curah hujan kepada pihak BBWS Citanduy (Balai Besar Wilayah Sungai) yang isinya menjelaskan bahwa kejadian tersebut masuk dalam kategori bencana alam.

"Nantinya BPBD yang menginventarisir apa saja kebutuhannya dari situ baru akan disusun RABnya oleh Bina Marga. Setelah itu diserahkan ke inspektorat untuk di verifikasi, selesai verifikasi baru diajukan ke keuangan," urainya.

Sementara itu, secara terpisah Kepala Bidang Bina Marga Agus Saripudin  menjelaskan dana pendamping diperlukan untuk melakukan uji penyelidikan tanah atau studi tanah.

Secara teknis, Agus menjelaskan bahwa pengujian tersebut nantinya akan dilakukan oleh tim dari dinas PUPR kota Banjar sementara data hasil pengujian tersebut akan menjadi dasar untuk perbaikan oleh PT Bukaka selaku pelaksana.

"Perbaikan belum dilakukan oleh PT Bukaka, karena memang kita belum menyerahkan data tanahnya," jelas Kabid Binamarga.

Kendati demikian, Agus menegaskan bahwa perbaikan jembatan harus segera dilaksanakan untuk mengejar pengerjaan pergantian jembatan Parungsari yang juga harus segera dilakukan.

Adapun dana pendamping yang dibutuhkan untuk pengujian, Bidang Binamarga secepatnya akan melakukan penghitungan besaran pastinya secara terperinci. Dari hasil penghitungan kebutuhan perbaikan Jembar yang dilakukan bina marga lalu akan diserahkan kepada inspektorat untuk diverifikasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES