Kisah Misnah, Nenek Jompo Selamat Dari Terjangan Banjir Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Musibah banjir yang menimpa Kota Banyuwangi, Jawa Timur, menyisakan segudang cerita. Salah satunya tentang kisah Misnah. Seorang nenek jompo usia 90 tahun, yang tinggal di Jalan Ikan Layur, Gang Paras Indah II, Kelurahan Sobo.
Banjir pada Senin, 17 Oktober 2022, telah menerjang kediaman wanita renta tersebut.
Advertisement
Maklum, rumah sederhananya memang berdiri bantaran Sungai Sobo.
Kondisi tempat tinggal Misnah, nenek jompo usia 90 tahun yang rumahnya diterjang banjir luapan aliran sungai sungai Sobo, Banyuwangi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Derasnya air membuat sejumlah bagian rumah rusak. Dan bagian dalam, dipenuhi sampah.
Misnah bercerita, kedatangan banjir dia ketahui sekitar pukul 03.30 WIB.
Kebetulan kala itu Misnah terbangun. Tidur lelapnya terusik suara gemerisik luapan aliran sungai Sobo yang mulai merendam pemukiman.
Awalnya, dia mengira suara itu adalah desisan ular.
Merasa takut dan panik, nenek Misnah berteriak memanggil sang cucu, Shakila.
“LaLa, La, tangio nduk. Suarane paran iku? (LaLa. La, bangun. Suara apa itu?),” ucap Misnah mengisahkan, Kamis (20/10/2022).
Shakila adalah cucu dari Misnah. Setiap hari dia tidur di rumah itu. Meneman sang nenek.
Mendengar teriakan Misnah, bocah perempuan yang masih duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD), langsung terjaga.
Ketika hendak turun dari ranjang, dia kaget bukan kepalang.
Air sudah menggenangi isi rumah setinggi mata kaki.
Dan Shakila pun balik berteriak memberi tahu sang nenek bahwa rumahnya kebanjiran.
Akhirnya, kedua kaum hawa tersebut berteriak meminta tolong.
Untung malam itu ada kakak kandung Shakila yang menginap dirumah Misnah.
“Saya langsung dibopong keluar rumah. Dibawa kerumah saudara yang lebih aman dari rendaman banjir,” ujarnya.
Kisah nenek Misnah selamat dari terjangan banjir luapan Sungai Sobo ini sekejab menjadi buah bibir di masyarakat.
Untung ketika musibah datang, ada sanak famili dewasa yang ikut menginap di rumah nenek jompo tersebut.
Jika tidak, entah apa yang akan terjadi. Mengingat kondisi nenek Misnah sudah tak mampu lagi berjalan.
Sementara banjir di kala itu hingga setinggi dada atau satu meter lebih.
Akibat terjangan banjir, kondisi rumah nenek Misnah cukup memprihatinkan.
Atap rumah bagian depan roboh. Ruangan dalam rumah dipenuhi sampah.
Tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Pakaian, seragam, perabotan rumah tangga hingga peralatan sekolah, semua basah dan penuh lumpur.
Kepada TIMES Indonesia, nenek Misnah bersyukur telah mendapat bantuan dari pemerintah.
Meskipun hanya berupa nasi bungkus tiga kali sehari.
Sementara untuk kondisi rumahnya yang rusak parah, manula ini hanya bisa pasrah.
Dia hanya berharap ada kepedulian terhadap pakaian, seragam dan peralatan sekolah sang cucu, Shakila, yang rusak serta penuh lumpur.
“Saya kasihan jika dia tidak bisa sekolah,” ungkap Misnah sambil menahan sedih.
Seperti diketahui, pada Minggu malam, 16 Oktober 2022, Banyuwangi, diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Hujan deras yang terus menerus hingga Senin pagi tersebut menyebabkan sejumlah aliran sungai meluap hingga mengakibatkan banjir.
Sedikitnya 472 rumah warga terendam, sebagian mengalami kerusakan.
Dengan rincian, di Lingkungan Sutri, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, terdapat 11 rumah mengalami rusak parah, 6 rumah rusak sedang dan 48 rumah rusak ringan.
Selanjutnya, di Lingkungan Pakis Rowo dengan total 303 rumah dan Perumahan Pesona Alam Kertosari terimbas 104 rumah.
Selain itu, terdapat 3.245 jiwa yang terdampak banjir. Meliputi, 1424 jiwa di Kelurahan Kertosari, 1445 jiwa di Kelurahan Pakis dan 376 jiwa di Kelurahan Sobo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |