17 Tahun Berkarya, Dewi Karya Akhirnya Raih Penghargaan Terbaik dalam Indonesia Persada Award

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Usaha tidak akan menghianati hasil. Mungkin kata itulah yang pantas disematkan untuk Dewi Karya. Belasan tahun berkarya, akhirnya ia bisa meraih penghargaan nasional di malam Anugerah Indonesia Persada.id Award III tahun 2022.
Perempuan yang akrab disapa Dewi tersebut, sudah lama berkarya sebagai penyiar dan reporter di sebuah radio yang berada di bawah naungan Kominfo.
Advertisement
Penyiar Radio Mahardhika FM tersebut berhasil meraih Juara Terbaik 1 Kategori Reportase di malam Anugerah Indonesiapersada.id Award III Tahun 2022.
Informasi dihimpun TIMES Indonesia, penyerahan penghargaannya berlangsung di Hotel Griya Persada Bandungan, Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Selasa (18/10/2022) malam.
Ajang kompetisi bergengsi itu, digelar antar insan penyiaran dari Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio se-Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia atau INDONESIAPERSADA.ID ini memperlombakan beberapa kategori.
Di antaranya yaitu reportase terbaik, presenter terbaik, radio host terbaik, radio inovatif, radio ramah anak, dan radio peduli bencana.
Adapun juara dalam kategori reportase terbaik diraih oleh Dewi Karya dari LPPL Radio Mahardhika FM Bondowoso Jawa Timur sebagai Terbaik I, Dea Maharani dari Suara Pacitan Jawa Timur sebagai terbaik II, dan terbaik III diraih Elvianti dari In Radio Bangka Belitung.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Dewi Karya mengaku senang sekaligus tidak menyangka bisa meraih juara di malam penghargaan itu.
Sayangnya, dia sendiri tidak hadir di malam anugerah yang berlangsung di Semarang tersebut. Karena selain tidak tahu kalau masuk nominasi, juga tidak ada perwakilan pihak dinas terkait di malam itu.
Sehingga mau tidak mau tropi dan piagam penghargaannya, dititipkan ke salah seorang peserta dari salah satu kabupaten di Jawa Timur.
"Seandainya saya tahu masuk nominasi, saya datang menggunakan biaya sendiri. Itu kan panitianya tidak memberi tahu, kayak surprise gitu. Mau gimana lagi, tapi Alhamdulillah juara," kata dia.
Dewi menuturkan, bahwa dirinya tidak semerta-merta meraih penghargaan itu. Ada cerita panjang menuju capaian tersebut. Dimana dia harus menunggu selama 17 tahun lamanya.
Menurutnya, semenjak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), dia langsung menjadi penyiar di Radio Mahardhika, tepatnya akhir Tahun 2005 lalu.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2007 dia merangkap menjadi reporter. "Mulai saat itu saya belajar menyusun berita untuk bahan reportase. Aku hanya bekerja di radio ini, dan sudah 17 tahun aku di sini," kata dia, Jumat (21/10/2022).
Dia tidak menyangka bisa jadi seorang penyiar di sebuah Radio yang bisa dibilang salah satu radio terbesar di Bondowoso. Sebab dulu cita-cita masa kecilnya sangat sederhana.
"Dulu cita-cita saya kayak jadi operator di layanan call center, kayak gitu. Kok kayaknya menarik ya terima telpon dari banyak orang," kenang dia.
Namun ternyata pekerjaannya saat ini tidak jauh-jauh dari situ. Yakni menerima telepon dari banyak orang. "Cita-cita itu terwujud dalam versi yang berbeda, tetap terima telepon tapi kirim-kirim salam," kata Dewi.
Menurutnya, sejak kecil sebenarnya dia suka menyanyi. Hobi itu malah ia tekuni hingga SMA. "Setelah jadi penyiar malah tidak bisa nyanyi aku," imbuh alumnus SMA 1 Bondowoso ini.
Dia juga memaparkan, dalam anugerah kali ini, dia harus bersaing dengan kurang lebih 46 peserta lainnya. "Saya tidak tahu persisnya, wong malam penganugerahan saya di rumah," kata dia.
Sementara penghargaan ini kata dia, berkaitan dengan reportase yang ia lakukan. Sebab untuk bisa ikut dalam anugerah itu, ada namanya program berita berjejaring, yakni Berita Indonesia Live.
"Jadi aku harus masuk di sana dan intens melakukan reportase. Sementara jadwalku setiap hari Rabu. Setelah itu baru bisa mendaftarkan diri agar bisa mendapatkan penghargaan tersebut," jelas dia.
Berita-berita yang disiarkan pun bersifat lokal, namun disiarkan di seluruh radio yang masuk dalam jaringan LPPL ini.
"Beritanya lokal yang kita angkat. Tapi disiarkan nasional dan disiarkan serentak di seluruh radio yang tergabung tadi. Bondowoso menyiarkan, Sumatera menyiarkan dan lain sebagainya," jelas dia.
Pihaknya berharap, penghargaan ini bisa menjadi pelecut semangat untuk terus berkarya di bidang jurnalistik. "Semoga semakin baik ke depannya dan terus menebar manfaat," harap Dewi Karya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Rizal Dani |