Ansy Lema Sebut Tiga Sektor Ini Urat Nadinya NTT

TIMESINDONESIA, KOTA KUPANG – Anggota DPR RI Fraksi PDI-P Yohanis Frasiskus Lema dalam rangka kunjungan kerjanya di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut ada tiga sektor andalan merupakan urat nadinya NTT.
“Saya melihat pembangunan provinsi ini ada tiga sektor yang merupakan urat nadinya NTT agar masing-masing pemerintah daerah melalui Kepala daerahnya berusaha menjalankan program visi misi serta program kerjanya,”kata Yohanis Fransiskus Lema yang biasa disebur Ansy Lema Jumat (21/10/2022).
Advertisement
Ia menjelaskan, persoalan itu akibat masih tingginya tingkat kemiskinan di NTT karena kontribusi terbesar adalah peningkatan kemiskinan yang terjadi di kota. Sementara, di Desa mengalami penurunan maka fakta menunjukkan bahwa pembangunan di desa lebih baik.
“Jadi secara umum angka kemiskinan masih stagnan selama beberapa tahun walaupun tardapat penurunan angka kemiskinan di pedesaan,” paparnya.
Adapun tiga sektor yang merupakan urat nadinya NTT, kata Ansy Lea, yakni sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Ketiga sektor itu masih banyak persoalan mendasar dan utama yang membutuhkan penanganan serius. Bila perlu, ketiga sektor ini dilakukan akselerasi atau percepatan sehingga target dapat tercapai namun sebaliknya belum ada perubahan yang signifikan.
“Ini tampaknya masih biasa-biasa saja karena belum ada hal yang spektakuler atau luar biasa,” ujar dia.
Sebenarnya, kata Ansy Lema, jika berbicara soal di desa sektor yang betul-betul hidup adalah pertanian dan peternakan sedangkan di pesisir pantai adalah perikanan. Ini sesuai dengan kerja Komisi IV maka hari ini rupanya kontribusi malah positif karena angka penurunan kemiskinan sekitar tujuh persen di desa.
“Hal ini juga terlihat dari keterkaitan dengan masalah krisis pangan global yang sebelumnya ada pandemi Covid-19. Ketika pandemi, maka sektor jasa di perkotaan mati total sementara di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan bergerak terus,” jelasnya.
“Maka ketiga sektor itu dikatakan sebagai urat nadinanya NTT karena saya sebut NTT sebagai nelayan, tani, dan ternak yang berskala rumahan atau model konvensional. Karena itu, masyarakat harus dibimbing dan diberdayakan untuk menggerakkan geliat ekonomi,” ungkapnya.
Menurut Ansy Lema, ketiga sektor itu harus diperhatikan sebab akan memberikan hasil yang positif. Dengan demikian, apabila ingin membangun NTT harus fokus pada ketiga sektor unggulan tersebut karena membangun NTT sama dengan membangun Desa di sektor itu.
“Selama ini kemiskinan itu menyasar pada tiga sektor sehingga harus menjadi unggulan prioritas yang harus diintervensi oleh kebijakan serta didukung dengan politik anggaran yang benar oleh pemerintah,” kata dia.
Ansy Lema mengatakan, komisi IV merupakan komisi pro rakyat NTT, pro perut rakyat dan sangat dekat dengan rakyat. Sebagai pendukung pemerintah dirinya mengaku bekerja keras atas dasar visi misi dan laporan RPJMD dari kepala daerah sehingga diharapkan kepala daerah dapat bekerja sama dan bersinergi dengan DPR RI.
“Jadi apabila terjadi kekurangan yang berkaitan dengan fiskal maka kepala daerah diharapkan memilki kreasi dan inovasi untuk mencari sumber pendanaan lain salah satunya dari pusat maka itulah kewenangan DPR RI,” imbuhnya.
Ansy lema menambahkan, fungsi DPR RI adalah menjalankan dan memperjuangkan aspirasi publik menggunakan mata dan telinga turun langsung ke masyarakat dan mendengar apa kebutuhannya lalu kembali ke senayan untuk memperjuangkan itu.
“Saya berharap ke tiga sektor ini yakni pertanian, peternakan dan perikanan yang merupakan urat nadinya NTT dapat menjadi prioritas karena waktu yang tersisa ini dapat dipergunakan untuk semakin bekerja keras untuk rakyat NTT,”terang Ansy Lema, anggota Komisi IV DPR RI. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |