Hari Santri Nasional, Wapres RI KH Ma'ruf Amin Minta Santri Tak Mencari Kedudukan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menghadiri Halaqah Kebangsaan dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Kemenkopolhukam RI, Jumat (21/10/2022) kemarin, Wapres RI KH Ma'ruf Amin menyampaikan kiprah santri dalam berbagai bidang selama ini begitu luar biasa.
Wapres RI KH Ma'ruf Amin mengatakan, kiprah santri yang luar biasa ini karena terus memegang teguh dan mengaplikasikan khittah-nya, yakni khittah islahiyah (melakukan perbaikan).
Advertisement
"Tugas kita (sebagai) santri adalah melakukan perbaikan-perbaikan, karena khittah santri itu khittah islahiyah seperti di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya," ucap Wapres K. H. Ma'ruf Amin dikutip dari situs resmi Sekretariat Wakil Presiden pada Sabtu (22/10/2022).
Dalam hal berkarya, Wapres K. H. Ma'ruf Amin berpesan kepada seluruh santri untuk tidak mencari kedudukan atau kemuliaan tetapi semata-mata untuk melakukan perbaikan. Menurutnya, kedudukan dan kemuliaan yang nantinya turut didapat harus diyakini sebagai hadiah saja dari segala perjuangan yang telah dilakukan.
"Oleh Allah SWT biasanya, kalau orang berjuang secara benar, tangguh, selain diberikan pahala di akhirat tapi juga (diberikan) buah yang dapat dipetik di dunia (misalnya berupa kedudukan atau kemuliaan)," pesan Wapres K. H. Ma'ruf Amin kepada para santri.
Wapres menegaskan, santri harus memahami bahwa segala kedudukan dan kemuliaan yang mungkin didapatkan di dunia ini bukan merupakan tujuan. Tujuan para santri adalah terus melakukan perbaikan dalam hal apapun.
"Santri memang tidak pernah mencari (kedudukan dan kemuliaan), tetapi santri siap menerima tugas apapun kalau itu dipercayakan. Bisa sebagai presiden, wapres, menteri, atau gubernur," ujarnya.
Wapres bersama Menko Polhukam dan jajaran menteri dan kepala negara lainnya bershalawat pada Halaqah Kebangsaan peringatan Hari Santri di Kantor Kemenkopolhukam. (FOTO: dok. Kemenag)
Dalam kesempatan itu, kepada para santri, Wapres berpesan agar terus mempertahankan tiga prinsip dasar, yang selama ini menjadi landasan kaum santri dalam berkiprah baik sebelum maupun saat mengisi kemerdekaan.
Pertama, sebut Wapres, para santri harus terus memegang teguh slogan 'cinta tanah air adalah sebagian dari iman'. "Karena itu, santri siap melakukan apa saja untuk membela, mempertahankan, dan memperjuangkan bangsa dan negara," ungkap Wapres.
Kedua, lanjut Wapres, santri harus memegang teguh mitsaq (kesepakatan) dalam bernegara. Sebab, terbentuknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, karena adanya kesepakatan dari para pendiri bangsa.
"Saya menyebutnya sebagai kesepakatan nasional. Kesepakatan nasional inilah yang (harus) terus dipegang. Karena itu kita menolak segala bentuk ideologi lain, bentuk negara yang lain. Karena apa? Karena itu menyalahi kesepakatan," sambung Wapres.
Ketiga, Wapres menyebutkan bahwa santri harus terus menjadi pemakmur bumi. Adapun salah satu caranya adalah dengan mengembangkan ekonomi melalui pertanian, perkebunan, pertambangan, atau perindustrian.
"Untuk bisa mengembangkan bumi itu membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya santri dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bisa mewujudkan tugas memakmurkan bumi," pungkas Wapres.
Bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Wapres K. H. Ma'ruf Amin didampingi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika.
Juga, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Alim Ulama, Habaib, serta para santri.
Peringatan Halaqah Kebangsaan dalam rangka Hari Santri Nasional kali ini juga diisi dengan pembacaan shalawat yang diikuti oleh Wapres RI KH Ma'ruf Amin, para Menteri Kabinet, Pejabat Negara lainnya, serta para santri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |