Peristiwa Daerah

Unik, Pelantikan MWC NU Mojosari Tampilkan Paduan Suara Gereja dan Barongsai

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 18:18 | 79.60k
Prosesi pelantikan MWC NU Mojosari, Kabupaten Mojokerto yang dipimpin langsung oleh Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar di Graha MWC NU Mojosari, Sabtu (22/10/2022). (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Prosesi pelantikan MWC NU Mojosari, Kabupaten Mojokerto yang dipimpin langsung oleh Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar di Graha MWC NU Mojosari, Sabtu (22/10/2022). (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama  (MWC NU) Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto resmi dilantik, Sabtu (22/10/2022). Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kiai Marzuki Mustamar.

Uniknya pelantikan kali ini menampilkan paduan suara dari Jemaah Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojosari dan penampilan barongsai dari umat Konghucu.

Advertisement

Ketua MWC NU Mojosari, Zainal Arifin mengatakan bahwa prosesi usai dilaksanakannya pelantikan ini, ia akan memupuk kembali, dan menjalin rasa kebersamaan. Ketika kepengurusan ini sudah satu hati, maka program apapun akan bisa dilaksanakan dengan maksimal.

"Kita jalin kebersamaan, kita jalin kekompakan, kalau nanti bisa satu hati, insyaallah program apapun yang akan diselenggarakan pasti akan berjalan dan bermanfaat," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (22/10/2022).

Penampilan-GKJW-Mojosari.jpgPenampilan GKJW Mojosari saat melantunkan lagu Indonesia Raya dan Subbanul Wathon (Yalal Wathon) di Graha MWC NU Mojosari, Sabtu (22/10/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

Zainal Arifin mengatakan bahwa setelah mengemban amanah ini, bagaimanapun akan melaksanakannya dengan sepenuh hati. Diupayakan tonggak kepemimpinan yang diembannya saat ini bisa dijalankan secara maksimal.

"Sebenarnya yang namanya amanah ya,  adalah suatu hal yang kita anggap berat. Akan tetapi karena kita punya niat, punya tujuan yang baik jadi bagaimanapun beratnya amanah yang diberikan kepada kami, akan kita jalankan sepenuh hati dan semaksimal mungkin," ungkapnya.

"Kita mohon bantuan dari teman-teman khususnya dari para pengurus untuk senantiasa betul-betul menjalankan tugasnya sesuai dengan tugasnya masing-masing di setiap lembaga," sambungnya.

Zainal Arifin menambahkan bahwa peringatan pelantikan ini sekaligus momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022. Hal ini menjadi suatu keistimewaan tersendiri bagi pihaknya. Termasuk momentum peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW.

"Peringatan pelantikan ini juga tidak terlepas dari peringatan Hari Santri dan perayaan Maulid Nabi. Buktinya kita mengundang banjari untuk melantunkan sholawat," ujarnya.

"Momentum ini dilaksanakan tepat pada momentum Hari Santri merupakan suatu kelegaan tersendiri bagi kami. Kita harapkan bertepatan dengan momentum hari santri akan menumbuhkan semangat baru, apalagi dilantik oleh beliau, Kyai Marzuki Mustamar," sambungnya memungkasi.

Pelantikan MWC NU Mojosari ini mengundang jemaah GKJW Mojosari. Satu regu nampak menyanyikan lagu Indonesia raya dan Subbanul Wathon (Yalal Wathon).

Ketua-PWNU-Jatim-Kiai-Marzuki-Mustamar.jpgKetua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar saat menikmati pertunjukan Barongsai dari umat Konghucu, di Graha MWC NU Mojosari, Sabtu (22/10/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

"Sebagai upaya panitia menerjemahkan tema besar MWC NU Mojosari tentang Kebersamaan dalam membangun Mojosari. Di samping itu, kesenian Barongsai yang menjadi bagian dari interaksi sosial, dan tegur sapa dari MWC NU kepada saudara sebangsa," ungkap Zainal Arifin.

"Mojosari, seperti juga Indonesia pada umumnya yang memiliki banyak keragaman tidak mungkin bisa dibangun sendiri oleh NU, karenanya Panitia Pelantikan melakukan ikhtiar membangun Mojosari sebagai rumah bersama lintas agama, etnis dan budaya," sambungnya.

Hal ini membawa harapan bahwa di masa mendatang saling tegur sapa, dan terciptanya kehidupan yang harmonis antar umat beragama.

"Harapannya dalam masa mendatang, saling tegur sapa antar etnis dan golongan tetap terjaga dengan penuh keramahan dan kehangatan, sehingga isu-isu yang berpotensi menciptakan perpecahan bisa diantisipasi sedini mungkin," pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Pdt GKJW Mojosari, Roni Maulana menyatakan bahwa pihak gereja yang diundang merasa tersanjung. Pasalnya menjadi sebuah kehormatan baginya untuk turut serta memeriahkan momentum pelantikan sekaligus HSN 2022.

"Sebuah kehormatan bagi kami mendapat undangan seperti ini, juga membahagiakan saudaranya yang punya hajat," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (22/10/2022).

Pdt. Roni Maulana mengatakan bahwa di balik melantunkan lagu Indonesia raya dan Subbanul Wathon (Yalal Wathon) adalah agar membawa pesan damai. Berbeda dalam agama bukan berarti berbeda dalam kemanusiaan.

"Harapannya kita bisa menjadi berkat untuk bersama. Menjadi berkat itu tidak dalam pemikiran sempit, harus orang lain itu sama seperti kita. Akan tetapi Bagaimana kita bisa membawa damai, sukacita, bagi saudara yang lain," ujarnya.

"Bagi kami ini adalah hal yang baik untuk menjalin persaudaraan," pungkasnya.

Hal yang serupa juga dirasakan umat Khonghucu yang diundang dalam agenda ini. Termasuk menampilkan Barongsai untuk melepas tamu undangan yang hadir. Selain Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar, turut hadir Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, KH Adhim Alwi, Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES