Peristiwa Daerah

Warga Malang Ubah Limbah Ban Menjadi Cuan

Senin, 24 Oktober 2022 - 13:40 | 21.73k
Toko sandal ban Pak Edy di Jalan Raya Lowokdoro bedak no. 15  Sukun, Kota Malang. (Foto: Wilda Al Khusna Maulani/TIMES Indonesia) 
Toko sandal ban Pak Edy di Jalan Raya Lowokdoro bedak no. 15 Sukun, Kota Malang. (Foto: Wilda Al Khusna Maulani/TIMES Indonesia) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kreasi daur ulang saat ini memang sangat dibutuhkan agar tak banyak sampah. Inilah yang dilakukan Edi Suprapto, warga Kota Malang yang mengubah limbah ban dan fender pelabuhan menjadi sandal

Edi Suprapto bercerita, orang tuanya mengeluti usaha ini sejak 1990. Saat itu, muncul pemikiran bagaimana barang bekas menjadi lebih bernilai. Akhirnya ia mulai mempelajari bagaimana membuat sandal dari fender pelabuhan bekas. Sampai pada hari ini, ia mampu membuat 200 pasang sandal dalam satu minggu dan meraup omzet puluhan juta setiap bulannya. 

Advertisement

Jenis ban yang digunakan untuk pembuatan sandal yaitu jenis ban fender. Ban ini biasanya digunakan di pelabuhan untuk sandaran kapal agar tidak langsung mengenai tembok dermaga. Untuk limbah ban truk atau kendaraan, Edi megunakan untuk membuat tong sampah.

Edi mengatakan, ia mendapat pasokan ban dari daerah Jawa Barat yang menjadi pemasok terbesar untuk saat ini.

sandal-ban-Pak-Edy.jpgBeberapa model sandal ban. (Foto: Wilda Al Khusna Maulani/TIMES Indonesia)

"Kami punya banyak macam sandal diantaranya model Carvil, selop, lalu model jamur, jamur kuping. Terkadang juga ada yang memesan model sakerahan, modelnya seperti sandal gunung. Jadi ini memang khusus untuk tradisi sakerahan agar tidak mudah lepas saat dipakai," jelas Edi, Rabu, (19/10/2022)

Range harga ecerannya bervariatif mulai dari Rp 35.000 - Rp 60.000. Tergantung pada ukuran sandal dan kesulitan proses pembuatannya. 

Awalnya. Edi dan keluarganya membuat sandal dengan alat sederhana atau dengan teknik manual. Seiring perkembangan dan banyaknya pembeli, Edy menggantinya dengan alat yang lebih modern, seperti alat untuk memotong ban sesuai model dan melubangi bagian karet serta alat-alat lainnya. Dengan begitu proses menjadi lebih efisien dan mudah.

sandal-ban-Pak-Edy-a.jpgSandal daur ulang ban fender pelabuhan. (Foto: Wilda Al Khusna Maulani/TIMES Indonesia)

Sandal dari karet ban ini sudah punya banyak pelanggan lokal bahkan luar jawa seperti NTT dan Bali. Toko sandal ban Pak Edi ini terletak di Jalan Raya Lowokdoro bedak no. 15 Sukun, Kota Malang. Buka mulai jam 07.00 -14.30 WIB. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES