SAKIP DLHK Turun Drastis, Wabup Sumedang Minta Inspektorat Awasi Kinerjanya

TIMESINDONESIA, SUMEDANG – Wakil Bupati Sumedang (Wabup Sumedang), Erwan Setiawan gencar melakukan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) ke tiap Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang (Pemkab Sumedang).
Itu dilakukan demi terwujudnya visi misi Sumedang Simpati yakni, Sejahtera, Agamis, Maju, Profesional dan Kreatif. Namun, ada salah satu dinas yang menjadi sorotan Wabup Erwan yakni, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sumedang.
Advertisement
Erwan mengakui, kendati masih bisa mempertahankan nilai SAKIP dalam kategori Sangat Baik. Tapi, DLHK Kabupaten Sumedang mengalami penurunan nilai SAKIP menjadi 73,8056 di tahun 2021 atau menurun 1,3454 point dari tahun 2020 yakni 75,51.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan saat memberikan arahan pada Evaluasi atas Implementasi SAKIP di Kantor DLHK Sumedang Jawa Barat (Jabar), Selasa (25/10/2022) kemarin.
"Dari beberapa Dinas dan Kecamatan yang saya datangi, baru kali ini menemukan penurunan drastis. Ini menjadi bahan evaluasi kami ke depan mengapa bisa menurun signifikan," ucapnya.
Oleh karenanya, Wabub meminta agar Inspektorat terus membimbing DLHK terkait SAKIP supaya bisa memperbaiki lagi kinerjanya ke depan.
"Dari data yang saya lihat, faktor penyebab penurunan SAKIP pada DLHK yang paling signifikan adalah di perencanaan yang bobotnya justru paling tinggi. Padahal segala sesuatu itu berangkat dari perencanaan yang baik," katanya.
Hal tersebut, kata Wabup, akan menjadi catatan khusus untuk dianalisa mengapa bisa turun drastis.
"Yang tadinya di tahun 2020 nilainya 24,350 atau 81 persen ini sudah A. Tetapi di tahun 2021 perencanaan kinerja turun drastis menjadi 19,4722 atau 64,9 persen. Jadi hilang 16, 9 persen, sangat disayangkan," terangnya.
Ia mendapatkan laporan dari Kepala DLHK bahwa salah satu kendalanya ialah di DLHK belum ada pejabat fungsional untuk bagian program.
"Yang tadinya ada Kasubbag Program sekarang dihilangkan dan belum ada penggantinya. Mudah-mudahan ke depan segera terisi untuk di bagian programnya, sehingga kinerja DLHK pun meningkat kembali," tukas Wabup Sumedang, Erwan Setiawan.
Di kesempatan itu, Inspektur Daerah Kabupaten Sumedang, Nasam berucap, bahwa penilaian terhadap empat indikator SAKIP tersebut meliputi Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Evaluasi Kinerja yang terbagi menjadi tiga unsur.
"Ketiga unsur tersebut terdiri dari pertama keberadaan dokumen itu sendiri, kedua kualitas dokumen dan terakhir implementasi dari dokumen itu sendiri," paparnya.
Dari ketiga unsur penilaian tersebut, lanjut Nasam, akan dilihat mana yang paling lemah dalam kelengkapannya.
"Saya yakin Perencanaan strategi (Rentsra) sudah ada. Perencanaan kerja (Renja) pun sudah ada, DPA juga tiap tahun ada. Mungkin nanti ada di unsur kualitas dan implementasi," ujarnya.
Menurutnya, terkadang yang terjadi adalah kualitas perencanaan yang masih kurang. Sehingga tidak nyambung dengan indikator yang ingin dicapai.
"Semua program kegiatan yang diusungnya tidak mengarah ke indikator utama yang akan dicapai. Saya kira itu yang akan diperbaiki ke depan," pungkas Nasam terkait SAKIP DLHK yang menjadi sorotan Wabup Sumedang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |