Pemkot Probolinggo Bakal Kembangkan RTH dengan Membangun Lapak UMKM

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pemkot Probolinggo, Jawa Timur, melalui Dinas Usaha Koperasi Perdagangan dan Perindustrian atau DKUPP bakal membangun lapak UMKM Kota Probolinggo di Ruang Terbuka Hijau atau RTH. Langkah ini dilakukan untuk menunjang keberadaan RTH.
Ini disampaikan oleh Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Fitriawati, pada TIMES Indonesia di kantornya, Kamis, (27/10/2022).
Advertisement
Fitri menyampaikan, pemanfaatan RTH untuk lapak UMKM tersebut tidak akan merusak atau mengalihfungsikan RTH yang ada. Justru, DKUPP ingin mengembangkan dan lebih mengenalkan RTH yang ada kepada masyarakat.
“Jadi kami memanfaatkan hanya di sekitar atau pinggir area RTH saja untuk lapak UMKM,” kata Fitri.
Fitri menyampaikan, ada 5 RTH yang akan dibangun lapak UMKM. Diantaranya RTH Kedopok, RTH Taman Maramis, RTH Semeru, RTH belakang PT Eratex, dan di area Gor Mastrip Kedopok. Lapak PKL tersebut akan dibangun semi permanen dengan menggunakan standboot.
Dalam prosesnya, penataan PKL di RTH akan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup setempat. Ini karena di beberapa lokasi juga akan dilakukan pavingisasi.
“Dengan pavingisasi ini, tentunya tidak akan merusak fungsi RTH yang salah satunya berfungsi sebagai peresapan air,” terang Fitri.
Konsep lapak PKL dan UMKM yang bakal dibangun oleh DKUPP ini adalah untuk mempercantik dan memperindah, sekaligus sebagai sarana penunjang RTH.
Nah, karena jumlah lapak yang akan dibangun terbatas maka, bagi PKL dan UMKM yang ingin berjualan di RTH akan diseleksi melalui persyaratan terlebih dahulu. Salah satu syaratnya, PKL dan UMKM yang berjulan haruslah berasal dari Kota Probolinggo.
Pembangunan lapak PKL dan UMKM di 5 RTH akan mengusung konsep yang berbeda di setiap lokasinya. Diharapkan, lapak-lapak tersebut menjadi sarana rekreasi dan tempat berkumpul keluarga.
"Dengan pembangunan centra PKL dan UKM ini dapat mempercantik RTH, sehingga diharapkan RTH dapat kembali ramai dikunjungi dan dimanfaatkan oleh warga," ujarnya.
Selanjutnya Fitri menjelaskan, pembangunan lapak PKL akan melalui tahap lelang. Saat ini, dari 5 RTH, 4 RTH sudah melalui proses lelang. Jika sesuai rencana, pada Desember mendatang pembangunan centra PKL dan UMKM di 5 RTH akan rampung.
"Harapan saya, dengan adanya lapak ini, bisa memberikan angin segar bagi para PKL dan UMKM untuk lebih berkembang, berdaya dan kreatif," kata Fitri.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo, Rachmadeta Antariksa saat dikonfirmasi menyampaikan, pembangunan lapak PKL dan UMKM di 5 RTH ini tidak akan mengganggu fungsi dari RTH.
“Lapak PKL dan UMKM ini akan dibangun hanya di beberapa titik di lokasi RTH. RTH harus tampak lebih baik dan lebih bagus dan juga memberi manfaat. Nantinya RTH ini harus bisa dinikmati oleh masyarakat, bisa dijadikan sarana rekreasi, olah raga dan lainnya," katanya.
Diketahui, berdasarkan data di laman dlh.probolinggokota.go.id, ada 18 hutan kota dengan luas total 142.915 meter persegi di Kota Probolinggo.
Hutan kota tersebut di antaranya, di Kelurahan Ketapang seluas 7.000 meter persegi, Kelurahan Curahgrinting seluas 2.500 meter persegi, Kelurahan Kademangan seluas 7.000 meter persegi, dan Kelurahan Mangunharjo seluas 7.000 meter persegi.
Lalu, hutan kota di Kelurahan Mangunharjo blok Tambak seluas 8.000 meter persegi, Kelurahan Kedungasem seluas 4.000, Kelurahan Tisnonegaran 3.000 meter persegi, Taman Wisata Studi Lingkungan 22.000 meter persegi, dan Alun-alun Kota seluas 30.821 21,57 meter persegi.
Dengan akan dibangunnya lapak UMKM Kota Probolinggo, dapat menunjang keberadaan RTH yang dikelola Pemkot Probolinggo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |