Peristiwa Daerah

Penasaran dengan Bau Tak Sedap, Warga Probolinggo Temukan Bunga Bangkai 

Senin, 31 Oktober 2022 - 21:37 | 45.78k
Bunga bangkai tumbuh di tengah rimbunnya tanaman liar di Dusun Kerpangan Selatan, Desa Kerpangan, Leces, Kabupaten Probolinggo. (FOTO: Hafiz Rozani for TIMES Indonesia)
Bunga bangkai tumbuh di tengah rimbunnya tanaman liar di Dusun Kerpangan Selatan, Desa Kerpangan, Leces, Kabupaten Probolinggo. (FOTO: Hafiz Rozani for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Warga Dusun Kerpangan Selatan, Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jatim, dibikin penasaran dengan bau tak sedap. Setelah ditelusuri, bau itu ternyata bersumber dari bunga bangkai yang tergolong bunga langka, dan viral di media sosial.

Bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus Paeoniifolius ini ditemukan di pekarangan milik Bahrul Ulum (26) warga setempat. Bahrul mengatakan, mulanya ia mencium bau tak sedap di sekitar. "Setelah dicek, ada bungka bangkai yang tumbuh," katanya.

Advertisement

Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan milik Bahrul ini berjenis Suweg. Bunga bangkai jenis ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan tumbuh di hutan-hutan kawasan Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Bunga bangkai Suweg yang tumbuh di halaman rumah Bahrul Ulum ini, baru pertama kali ditemukan di Dusun Kerpangan Selatan, Desa Kerpangan. Bunga tersebut pertama kali diketahui pada Kamis (27/10/2022), saat Bahrul hendak ke kamar mandi.

"Karena bau seperti bangkai, akhirnya saya minta istri saya yang mencari dan akhirnya ditemukan bunga bangkai," ujar Bahrul.

Bunga-bangkai-2.jpgBunga bangkai tersebut dibiarkan tumbuh tanpa perawatan oleh pemilik pekarangan. (FOTO: Hafiz Rozani for TIMES Indonesia)

Tak lama kemudian, oleh sang istri, Juma Anah (20), bunga bangkai yang memiliki tinggi sekitar 30-40 sentimeter, dan berdiameter 30 sentimeter ini kemudian diposting di media sosial dan viral.

Sebelumnya Bahrul tidak mengetahui kalau bunga tersebut merupakan bunga langka, dan hanya tumbuh di daerah tertentu dan di musim tertentu.

Bahrul menuturkan, bau tak sedap dari bunga bangkai itu tidak lagi tercium setelah satu hari pasca ditemukan. Tapi bunga tersebut masih mekar, dengan kombinasi warna coklat dan kuning muda.

"Setelah satu hari (ditemukan), bau bunga bangkai yang awalnya menyengat sudah tidak ada. Dan sejak awal ditemukan hingga sekarang, bunga tersebut saya biarkan dan tidak saya rawat," kata Bahrul.

Sementara berdasarkan data Wikipedia, Suweg atau Amorphophallus Paeoniifolius adalah anggota dari tanaman Genus Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa atau Amorphophallus Titanum dan iles-iles atau Amorphophallus Muellers. 

Suweg, sering dicampurkan dengan iles-iles karena keduanya menghasilkan umbi batang yang dapat dimakan, dan ada kemiripan dalam morfologi daun pada fase vegetatifnya. Nama lain dari suweg adalah porang. 

Sebelumnya pada tahun 2017 lalu, bunga bangkai jenis suweg ini juga tumbuh di pekarangan milik warga di Dusun Krajan, Desa Blado Kulon, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo.

Saat ditemukan bunga bangkai itu terlihat sudah mekar sempurna. Bunga langka tersebut diperkirakan mempunyai tinggi sekitar 60 sentimeter dengan lebar 40 sentimeter, dan viral di media sosial. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES