
TIMESINDONESIA, BATU – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Kota Batu kehilangan satu tokoh lingkungan hidup. H Syaifuddin Zuhri atau yang lebih akrab dipanggil Gus Udin meninggal dunia.
Tokoh yang selalu mengelorakan pelestarian lewat seni budaya dan simbol-simbol keramat ini, menghembuskan nafas terakhirnya habis Maghrib.
Advertisement
"Beliau menghembuskan nafas terakhirnya habis Maghrib, dimakamkan besok pagi, mohon dimaafkan jika ada kesalahan Gus Udin," ujar Budi, saudara Gus Udin.
Semua orang merasa kehilangan tokoh lingkungan ini. Selepas Isya semakin banyak warga yang melayat ke rumah duka di Desa Pesanggrahan, Kota Batu.
"Beliau Pahlawan Lingkungan, guru kami, wes gak bisa berkata kata lagi," ujar tokoh pemuda Kota Batu, Ilham Adilia.
Kepergian Gus Udin, tokoh lingkungan yang membangun Masjid Merah Putih yang bangunannya beraksen China selain untuk beribadah juga untuk konservasi lingkungan hidup ini mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, Gus Udin terlihat sehat-sehat. Malah, Gus Udin terlihat menonton balap sepeda Funduro di Panderman Gravity Park, Minggu (31/10/2022) sore.
Malah saat itu Times Indonesia sempat berbincang cukup lama dengan Gus Udin. Berbincang soal Juragan 99, PS Arema dan berbincang soal Asmaul Husna.
"Kenapa 99, bukan 100," ujar almarhum mengurai Asmaul Husna. Sore itu ia melihat balap sepeda bersama istrinya.
Semasa hidupnya Gus Udin memang dikenal banyak melakukan kegiatan konservasi lingkungan dengan menggerakkan banyak massa.
Terakhir ia menggerakkan ratusan orang untuk menghijaukan kawasan kritis rawan longsor diatas Hotel Jambu Luwuk lewat gerakan Indonesia Mencangkul.
Gus Udin juga sering membuat kegiatan penghijauan yang dikolaborasikan dengan seni budaya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |