Peristiwa Daerah

Melestarikan Batik Khas Kota Probolinggo dengan Menggelar Fashion Show ala Pejabat 

Selasa, 01 November 2022 - 10:46 | 69.71k
Kepala Dinas Kominfo Kota Probolinggo saat memperagakan salah satu batik Khas Kota Probolinggo'batik Cumang' dalam Lomba Fashion Show Batik. (Foto : Taufik Hidayat/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Kominfo Kota Probolinggo saat memperagakan salah satu batik Khas Kota Probolinggo'batik Cumang' dalam Lomba Fashion Show Batik. (Foto : Taufik Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOPemkot Probolinggo terus berupaya untuk mengenalkan dan mempertahankan keberadaan batik khas Kota Probolinggo. Salah satu caranya dengan menggelar lomba fashion show batik, dengan peserta para pejabat di lingkungan Pemkot Probolinggo. 

Lomba fashion batik ini digeber di depan gerai Dekranasda kawasan Alun-alun Kota Probolinggo, Jalan KH Mansyur, Kecamatan Mayangan, Senin, (31/10/2022) malam. Meski panggung acara dibuat sederhana, namun tetap terlihat megah.

Advertisement

Lomba ini diikuti oleh 33 peserta yang terdiri dari pejabat Organisasi Pemerintah Daerah atau OPD Pemkot Probolinggo. Para kepala OPD berlenggak-lenggok layaknya peragawan dan peragawati profesional, dengan mengenakan busana batik karya pembatik Kota Probolinggo. 
 
Acara yang digelar sederhana tapi meriah ini dimulai dengan parade fashion show. Seluruh kepala OPD dan juga Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati tampil di hadapan Wali Kota Probolinggo, Kapolres Probolinggo Kota dan Kepala Kejaksaan Negeri Kota probolinggo yang hadir dalam kegiatan tersebut. 

Setelah parade, lomba fashion show pun dimulai. Satu persatu pejabat menunjukkan kebolehannya menjadi model dadakan di hadapan tiga orang juri.

Ketiga juri tersebut yakni, Ridwan dari Rams Management, Nani Kastip selaku pengamat mode, dan Jessika, seorang peragawati asli Kota probolinggo yang juga pernah didapuk menjadi Putri Kesehatan setempat.

Diketahui, batik yang dipakai oleh peserta merupakan karya pembatik Kota Probolinggo, yang tergabung dalam Komunitas Pengrajin Batik Kota Probolinggo atau Kipro. 

Beragam motif pun ditampilkan. Ada batik mangga dan anggur atau manggur, batik cumang, batik godong dan batik motif lainnya. Batik-batik tersebut memiliki warna yang mencolok, yang dijahit menjadi model baju kekinian. Bahkan ada pula yang diwujudkan dalam bentuk jaket dan rompi.

Batik-Fashion-Show-2.jpgKain batik, bisa diaplikasikan  menjadi pakaian yang menarik, yang sesuai dengan kalangan anak muda, salah satunya dibikin rompi batik. (Foto : Taufik Hidayat/TIMES Indonesia)

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Kota Probolinggo, Aminah Hadi dalam sambutannya mengatakan, lomba fashion ini merupakan upaya untuk mengenalkan batik Kota Probolinggo kepada khalayak. "Juga untuk memberdayakan para pelaku UMKM," kata istri Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin itu.

Sementara, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, Pemkot Probolinggo berkomitmen untuk mengangkat potensi lokal di Kota Probolinggo, khususnya batik. 

“Kita tunjukkan keanekaragaman batik khas Kota Probolinggo yang diperagakan oleh para kepala OPD. Dengan adanyanya acara ini, kita juga ingin mengangkat pelaku UMKM khususnya pembatik, dan kita akan terus kenalkan batik milik kita yang tak kalah dengan batik dari daerah lain,” kata Habib Hadi. 

Selanjutnya di akhir acara, dewan juri telah menentukan para pemenang dalam lomba fashion batik ini.

Juara 1 diraih oleh Dinas Kominfo. Juara 2 Dinas Lingkungan Hidup, juara 3 Bagian Kesra, juara 4 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan juara 5 diraih oleh Dinas Kesehatan-P2KB. Sedangkan untuk juara favorit diraih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Probolinggo. 

Pujo Satriyo, Kepala Dinas Kominfo Kota Probolinggo tak menyangka jika OPD yang dipimpinya menjadi jawara dalam lomba ini. "Padahal kami hanya mempersiapkan semuanya dalam tiga hari. Batik yang kami kenakan adalah batik Cumang karya Moch Tamyis,” terang Pujo. 

Diketahui, Kota Probolinggo memiliki puluhan pengrajin batik. Para pengrajin ters tergabung dalam Komunitas Pengrajin Batik Kota Probolinggo atau Kipro. Setiap karya pembatik memiliki ciri khas masing-masing. 

Selain itu, Kota Probolinggo juga memiliki koleksi batik kuno Probolinggo. Ada 151 motif batik kuno Probolinggo, dan sempat dipamerkan di Belanda. Tapi dari jumlah itu ditemukan 25 motif ganda, sehingga saat ini jumlah motifnya menjadi 126 motif.

Ratusan motif itu tersimpan di National Museum World Culture (NMWC) Belanda, dan telah direplikasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Probolinggo. 

Selanjutnya 126 motif tersebut telah direplikasi ulang sejak tahun 2015 secara bertahap, dengan melibatkan ahli batik asal Yogyakarta Yuke Setyoko Lenan. Proses replikasi itu selesai dikerjakan setahun kemudian.

Dengan kekayaan motif batik itu, Pemkot Probolinggo terus berupaya melestarikan dan mempertahankan keberadaan batik khas Kota Probolinggo. Salah satu caranya dengan menggelar fashion show batik.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES