Peristiwa Daerah

Ratusan Pelayat Hadiri Pemakaman Gus Udin

Selasa, 01 November 2022 - 12:22 | 85.71k
Ratusan pelayat memenuhi rumah duka menjelang pemakaman tokoh lingkungan hidup, H Syaifuddin Zuhri di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Ratusan pelayat memenuhi rumah duka menjelang pemakaman tokoh lingkungan hidup, H Syaifuddin Zuhri di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Ratusan pelayat memenuhi rumah duka menjelang pemakaman tokoh lingkungan hidup, H Syaifuddin Zuhri (Gus Udin) di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (1/11/2022).

Tua muda, dari kalangan aktivis lingkungan, tokoh agama, akademisi, tokoh pemuda hingga olahraga berkumpul memberikan penghormatan terakhir di rumah laki-laki yang akrab dipanggil Gus Udin.

Advertisement

H Syaifuddin Zuhri atau yang lebih akrab dipanggil Gus Udin meninggal dunia Senin (31/10/2022) sekitar pukul 18.00 karena serangan jantung.

Selama hidupnya Gus Udin memang dekat dengan banyak kalangan. Gerakan pelestarian lingkungan yang dilakukannya selalu dipadati massa dengan menggunakan kultural.

"Gus Udin memang dekat dengan semua kalangan termasuk kami kalangan pendidikan agama. Gus Udin salah satu pendiri TPQ di Jl Diponegoro," ujar Yunus pegawai Kelurahan Sisir.

Semasa hidupnya Gus Udin memang banyak melakukan gerakan pelestarian lingkungan dengan menggunakan pendekatan kultural dengan simbol- simbol keramat yang dalam filosofinya.

Kadang-kadang tindak tanduk yang dilakukan Gus Udin menembus batas nalar. "Di ruangan tamu Gus Udin menyiapkan aquarium. Airnya penuh tapi tidak ada ikannya di dalamnya. Justru di dalam aquarium itu isinya uang semua. Uang yang direndam air, sampai sekarang saya tidak tahu apa maksud Gus Udin, waktu saya tanya dia hanya menjelaskan kalau uang itu panas," ujar Muhamad salah satu teman Gus Udin.

Ia juga heran, ketika mengadakan kegiatan, Gus Udin tidak pernah bingung mencari massa, karena selalu saja banyak relawan lingkungan yang datang.

Selain nyeleneh, pemikiran Gus Udin jauh ke depan. Ketika belum ada yang berpikir mengolah limbah kotoran sapi, Gus Udin sudah membina beberapa petani membuat biogas.

Awalnya biogas dari plastik, hingga ia mendorong pembuatan biogas permanen. Berbagai komunitas lingkungan, seperti Komunitas Merah Putih.

Bagi almarhum kedekatannya dengan alam adalah bagian dari pendekatannya kepada Sang Kholik.

Karena itu ia tidak keberatan tanahnya seluas 5.500 meter persegi di Gunung Bale, Desa Songgokerto dihijaukan. Almarhum pun ikhlas menggadaikan rumahnya untuk pengadaan sapi untuk masyarakat agar tidak lagi masuk ke dalam hutan.

Mungkin hanya almarhum Gus Udin yang mengikat donatur dengan membuat "Perjanjian Pohon Kebijaksanaan,". Dalam perjanjian ini melindungi kawasan hutan.

Dimana para donatur ini diajak menyisihkan rezeki Rp 250 ribu dengan imbalan donatur mendapatkan lahan penghijauan seluas 1 meter untuk dihijaukan.

Donatur boleh memilih jenis pohon yang disukai dengan pohon utama berupa beringin.

Laki-laki kelahiran 4 April 1967 ini meminta komitmen para donatur agar menandatangani kontrak lingkungan, Perjanjian Pohon Kebijaksanaan.

Kini semua itu tinggal cerita, namun apa yang dilakukan bermanfaat untuk banyak pihak. Selamat tinggal Gus Udin, semoga Husnul Khotimah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES