Peristiwa Daerah Tragedi Stadion Kanjuruhan

Aksi Gantung Syal, Momentum Introspeksi Klub Sepak Bola Indonesia

Selasa, 01 November 2022 - 18:15 | 17.55k
Syal dan jersey milik Aremania yang menggantung di jembatan penyebrangan kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Syal dan jersey milik Aremania yang menggantung di jembatan penyebrangan kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)
FOKUS

Tragedi Stadion Kanjuruhan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Aksi atau pernyataan sikap sejumlah Aremania untuk memutuskan gantung syal mendapat respons dari anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Akmal Marhali.

Akmal mengatakan, aksi sejumlah kelompok suporter Arema yang memutuskan gantung syal itu bisa menjadi peringatan bagi klub sepak bola Indonesia agar segera berbenah.

Advertisement

"Aksi ini akan membuat klub-klub akan lebih aware terhadap suporter. Bagaimana mereka bisa mengembalikan kepercayaan suporter lewat sistem kemanan dan keselamatan yang diperbaiki," ujar Akmal, Selasa (1/11/2022).

Pria yang juga koordinator Save Our Soccer (SOS) tersebut mengungkapkan, jika sistem keamanan dan kenyamanan suporter ini bisa diperbaiki oleh klub dan federasi, yakni PSSI. Setelah berbenah total, tentu harapannya kepercayaan suporter bisa kembali.

"Kalau mau ya memperbaiki sistem keamanan dan keselamat. Suporter pasti akan kembali. Industri sepak bola sangat tergantung kepada stadion yang disajikan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Akmal, klub-klub sepak bola di Indonesia juga perlu memperbaiki tata kelola yang dapat mengembalikan kepercayaan para suporter.

"Semakin adanya faktor trust (kepercayaan), ada akuntabilitas, transparansi dalam pengelolaan klub-klub sepak bola. Maka, semakin besar dampaknya terhadap industri sepak bola nasional," tandasnya.

Seperti diketahui, sejumlah Aremania mulai menyatakan gantung syal imbas tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 135 jiwa.

Gantung Syal tersebut tak hanya disuarakan, tetapi juga dipampang di sejumlah wilayah Malang, seperti di jembatan penyeberangan area Kecamatan Blimbing dan jembatan penyebrangan area Kayutangan Heritage.

Sikap gantung syal ini, selain menjadi bentuk duka cita, juga menjadi sikap mosi tidak percaya atas proses usut tuntas tragedi Kanjuruhan yang dilakukan oleh sejumlah pihak, seperti penyidikan kepolisian.

Sejumlah Aremania tersebut juga tak bisa memastikan sampai kapan gantung syal dan berhenti kembali ke tribun stadion. Bisa selamanya, bisa juga sementara hingga proses hukum berjalan sesuai tuntutan mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES