Kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Pangandaran Mencapai 95 Persen

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan di tengah masyarakat Kabupaten Pangandaran mencapai 95 persen.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, jumlah penduduk di Kabupaten Pangandaran tercatat sebanyak 433.091 jiwa. Dari 433.091 jiwa itu yang sudah menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS kesehatan tercatat 415.549 jiwa.
Advertisement
Secara otomatis, Universal Health Coverage atau UHC yang merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau telah mencapai 95 persen.
"Pencapaian Universal Health Coverage atau UHC tersebut terdiri dari peserta yang dari PBI JK 250.052 jiwa, PBI Pemda 76.279 jiwa dan dari PBPU atau peserta mandiri 34.687 jiwa, termasuk dari Badan Usaha yaitu ada 48.968 jiwa," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Kamis (3/11/2022).
Jeje menambahkan, upaya Pemerintah Daerah Pangandaran sudah sangat maksimal dalam mencapai target kepesertaan BPJS.
Bahkan atas capaian angka 95 persen Universal Health Coverage atau UHC Pemerintah Daerah Pangandaran mendapat penghargaan dari pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS pada Milangkala ke 10 Kabupaten Pangandaran.
"Penghargaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS pada Milangkala ke 10 Kabupaten Pangandaran diterima saya sebagai Bupati didampingi Wakil Bupati Ujang Endin Indrawan serta Sekretaris Daerah Kusdiana," tambah Jeje.
Untuk mencapai angka tersebut, Jeje mengaku banyak tahapan dan cara, karena tidak mudah dalam mengimplementasikan sebuah program untuk masyarakat.
"Komitmen kami ialah menjaminkan atau memberikan perlindungan kepada masyarakatnya pada Program Kesehatan Nasional, yang tentunya merupakan harapan dari masyarakat di Kabupaten Pangandaran," terang Jeje.
Jeje menargetkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran akan lebih mudah lagi untuk mencapai RPJMN dari Presiden bahwa di tahun 2024 nanti targetnya mencapai 78 persen.
BPJS Kesehatan ini tercatat memang sangat membantu untuk masyarakat Pangandaran. Itu dibuktikan dengan data bahwa pasien yang melakukan pengobatan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Pangandaran didominasi peserta BPJS Kesehatan.
Direktur RSUD Pandega Pangandaran Titi Sutiamah mengatakan, jika dipersentasekan jumlah kunjungan pasien peserta BPJS ke RSUD Pandega Pangandaran mencapai 70 persen.
"Persentase 70 persen tersebut dari angka kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap per bulan," kata Titi, Kamis (28/7/2022) silam.
Ditambahkan Titi, rata-rata setiap bulan pasien yang melakukan rawat jalan di seluruh poli spesialis rata-rata 5000 pasien. Sedangkan di setiap bulan pasien yang melakukan rawat inap kisaran 1000 pasien dengan waktu perawatan rata-rata 3 hingga 5 hari.
"Untuk pasien di luar peserta BPJS Kesehatan ada 10 persen pasien yang menggunakan SKTM sedangkan pasien umum kisaran 20 persen," tambah Titi Sutiamah, Direktur RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |