Misteri Tangisan Perempuan di Jalan Raung Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Desas desus suara tangisan yang konon kerap terderang di kawasan Jalan Raung, Kecamatan Klojen, Kota Malang ternyata menyimpan kisah misteri di baliknya.
Bukan hanya suara tangisan perempuan saja, suara tangisan anak kecil pun juga kerap kali terdengar jika kalian melintasi kawasan tersebut.
Advertisement
Pemerhati Sejarah dan Budaya Kota Malang, Agung Buana mengatakan, ternyata ada dua lokasi yang berkesinambungan dengan cerita ini.
Dua lokasi tersebut, yakni Jalan Raung dan sebrangnya, yakni Jalan Anjasmoro. Jika kalian melewati kawasan tersebut di malam hari, memang banyak cerita yang mengatakan bahwa kerap mendengar suara-suara mistis di malam sendu itu.
Suasana Jalan Anjasmoro Kota Malang di siang hari. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
"Sejak lama banyak yang cerita memang, konon sering dengar suara orang nangis, kebanyakan perempuan dan anak-anak," ujar Agung, Minggu (6/11/2022).
Tentunya ada kisah kelam dibalik suana horor di kawasan tersebut. Agung mengungkapkan, lokasi Jalan Raung dan Jalan Anjasmoro itu memiliki sejarah kelam yang amat sedih.
Ia menyebutkan, area kawasan tersebut pernah terjadi peristiwa penahanan warga Belanda oleh militer Jepang saat tiba di Malang.
Diketahui, peristiwa itu terjadi pada tahun 1942 sampai 1945. Kala itu, militer Jepang menguasai Malang dan menahan hampir seluruh warga Belanda yang sebelumnya telah menempati wilayah Malang.
Mereka, ditahan di bangunan-bangunan rumah yang berada di sekitaran Jalan Raung hingga Jalan Anjasmoro, Kota Malang.
"Jadi ada peristiwa dimana rumah-rumah itu dijadikan intermiran atau rumah tahanan bagi orang-orang Belanda. Disitu kebanyakan yang ditahan perempuan dan anak-anak," ungkapnya.
Warga Belanda yang awalnya menjadi sultan dan membangun wilayah Malang, mau tidak mau harus meringkuk di rumah-rumah tahanan tersebut sejak Jepang datang.
Bahkan, diketahui satu kamar di rumah area Jalan Raung dan Jalan Anjasmoro tersebut bisa ditempati satu keluarga lebih dengan penjagaan ketat oleh militer Jepang.
"Ya akhirnya tak sedikit yang meninggal saat di tahan itu. Mereka tidak bisa bebas, selama Jepang masih menguasai Malang," katanya.
Tak heran, jika sejarah menyedihkan tersebut menjadi salah satu alasan misteri suara perempuan dan anak yang kerap terdengar di kawasan tersebut.
Konon kabarnya, lanjut Agung, hingga kini tak sedikit warga yang melintas masih mendengar suara-suara itu.
"Konon kabarnya, warga sekitar masih kerap kali mendengar suara perempuan hingga anak-anak yang menangis di malam hari," tuturnya.
Bahkan, Agung mengaku bahwa suasana sendu yang sensitif bisa terasa di kawasan Jalan Raung dan Jalan Anjasmoro saat masyarakat melintas di kala malam tiba.
"Kalau orang punya indera tertentu pasti bisa merasakan suasana sedih dan sendu di sana itu," tandasnya tentang kisah misteri tangisan di sekitar Jalan Raung Kota Malang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |