Ratusan Kepala Sekolah Swasta di Indramayu Ikuti Demo Tuntut Kesetaraan BOSDA

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Ratusan Kepala SMA dan SMK di Indramayu, Jawa Barat, ikut serta dalam aksi demo di kantor gubernur Jawa Barat atau Gedung Sate, Senin (7/11/2022).
Aksi demo dilakukan seluruh kepala SMA dan SMK swasta se Jawa Barat menuntut persamaan hak antara siswa SMA/SMK swasta dan negeri.
Advertisement
Kepala SMA NU Kaplongan, Indramayu, Amri Amrullah, mengatakan, isu utama dalam aksi demo hari ini adalah mengenai perbedaan penerimaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Diketahui BOS atau BOPD untuk SMA/SMK negeri di Jawa Barat adalah Rp 2,4 juta per siswa, sedangkan dana BOS atau BPMU untuk SMA/SMK swasta di Jawa Barat hanya Rp700 ribu per siswa.
"Ini yang kami nilai sebagai bentuk diskriminasi terhadap SMA atau SMK swasta di Jawa Barat," ujar Amri.
Ia mengatakan, total sebanyak 137 kepala sekolah SMA/SMK di Indramayu yang telah berangkat ke Bandung bergabung dengan ribuan kepala sekolah lainnya di Jawa Barat.
Mereka meminta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil agar mengubah kebijakan dan memperlakukan sama antara SMA/SMK swasta dan negeri.
"Karena kita sama, guru sama-sama warga Jawa Barat, begitu pun siswa baik SMA atau SMK swasta sama-sama warga Jawa Barat. Jadi tidak ada alasan untuk memperlakukan dengan cara berbeda," ujar Amri.
Amri menambahkan, jika melihat provinsi lainnya seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, kedua provinsi tersebut memperlakukan setara kepada SMA/SMK swasta dan negeri. Baik SMA/SMK swasta maupun negeri mendapat anggaran yang sama berupa BOSDA.
"Ini yang menjadi pertanyaan, kenapa Jawa Barat berbeda," ujar Amri.
Lebih lanjut, Amri menguraikan, aksi massa ini merupakan tindak lanjut dari proses sebelumnya, dimana, para kepala sekolah SMA/SMK swasta telah menyampaikan keluhan tersebut kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Namun aspirasi yang disampaikan para kepala sekolah tidak mendapat respon yang baik sehingga mereka harus turun ke jalan. "Karena praktik diskriminasi ini sudah berlangsung 3 tahun sejak SMA/SMK di bawah pemprov," ujar Amri.
Para kepala sekolah di Indramayu, dikatakan Amri, telah berangkat sejak Minggu malam menggunakan bus. Mereka membawa harapan dan semangat yang sama untuk masa depan SMA/SMK swasta yang lebih baik di masa depan. "Semua kepala sekolah dipastikan hadir, kecuali mungkin yang sakit sehingga berhalangan hadir dalam aksi demo hari ini," ujar Amri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |