Angkat Wayang Golek, Bupati Bandung Bakal Bangun Taman Giri Harja

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Setiap tanggal 7 November ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional, berdasarkan Keppres No 30 tahun 2018. Menurut Bupati Bandung Dadang Supriatna, ini artinya seni budaya wayang golek diakui secara nasional.
“Saya selaku Bupati Bandung merasa bahagia, karena wayang golek adalah tempatnya di Jelekong Kabupaten Bandung. Tentunya saya merasa dan memberikan apresiasi kepada seniman, seniwati dan Ki Dalang yang saat ini bisa mempertahankan budaya. Terutama budaya Sunda," kata Bupati Bandung, saat menghadiri peringatan Hari Wayang Nasional di Pesantren Padepokan Giri Harja Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Senin (7/11/2022).
Advertisement
Bupati Dadang Supriatna berharap agar para seniman tidak pernah berhenti untuk terus berkarya dan bersinergi dengan pemerintah sebagai media informasi program Pemkab Bandung.
“Salah satu yang mengusung saya menjadi Bupati Bandung tahun 2021 lalu adalah Ki Dalang Aa Dadan Sunandar Sunarya," kenang bupati
Menurutnya, tahun depan di Padepokan Giri Harja akan dibuatkan Taman Giri Harja sebagai sarana untuk memperdalam budaya bagi anak-anak TK, SD, SMP maupun SMA. Menurut bupati setiap anak di Kabupaten Bandung wajib memahami dan memperdalam budaya Sunda.
"Saya punya cita-cita bahwa anak-anak sekolah kita harus paham tentang budaya Sunda, supaya anak-anak kita tidak lupa tentang budaya dan sejarah," kata Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.
Menurutnya, apabila sudah bisa memahami sejarah kebudayaan bahasa Sunda atau budaya Sunda, anak-anak akan lebih menghargai kepada orang tua kita yang saat ini terjadi degradasi.
"Mudah-mudahan dengan pembentukan karakter dan berakhlakul karimah akan terwujud di Kabupaten Bandung dengan kolaborasi," ucapnya.
Lebih lanjut Kang DS wayang golek dapat terus maju dan berkembang dan tetap bisa diikuti seluruh lapisan masyarakat.
Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa beberapa waktu yang lalu pihaknya bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung sempat mempromosikan seni budaya wayang golek ke Korea Selatan.
"Ini suatu kebanggaan bahwa seni budaya wayang golek diakui internasional, bukan hanya nasional," ungkapnya.
Dikatakannya, seni budaya wayang golek merupakan aset budaya Kabupaten Bandung yang harus terus dipelihara dan dikembangkan. Ia juga berharap kepada Kepala Disbudpar Kabupaten Bandung dapat berkolaborasi dengan seniman dan seniwati, khususnya dalam pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Bandung.
"Cita-cita kita membuat 100 desa wisata. Ini tugas Disbudpar dan para seniman untuk berkolaborasi dalam pengembangan wisata. Dengan harapan seniman dan seniwati berkembang," ungkapnya.
Sementara itu, Ki Dalang Dadan Sunandar Sunarya mengaku sebagai praktisi seni dengan adanya Hari Wayang Nasional merasa terangkat dan mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat.
"Dalam hal ini Bapak Presiden. Dan barusan Bapak Bupati Bandung datang ke sini (Pedepokan Giri Harja) untuk mengapresiasi Hari Wayang Nasional. Jadi kami merasa diakui keberadaan kami meskipun minoritas. Tapi kami sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat luas," kata Ki Dalang Dadan saat mendamping Bupati Bandung.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Bandung Dadang Supriatna berencana membangun Taman Giri Harja, sebagai salah satu perwujudan visi misi Pasangan Bedas (Bersama Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan) dalam pembangunan seni budaya.
Visi misi dan rencana aksi Pasangan Bedas itu yakni melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah, untuk mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah dengan mengangkat muatan kearifan lokal.
Rencananya, Taman Giri Harja akan dibangun di sekitar Kampung Giri Harja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, tidak jauh di sekitar Padepokan Wayang Golek Giri Harja 3.
Bupati Bandung menyatakan pembangunan Taman Giri Harja juga sebagai bentuk apresiasi terhadap seni wayang golek yang mengangkat nama Kabupaten Bandung hingga tingkat Jawa Barat, nasional maupun internasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |