Balita di Kota Kediri Hilang, Terakhir Terlihat di Bibir Sungai Brantas

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Seorang balita 3 tahun di Kota Kediri hilang, diduga hanyut usai bermain di bibir Sungai Brantas.
MRA (3 tahun) warga Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu diketahui hilang setelah tidak ditemukan di sekitar rumahnya, Senin, (07/11/2022) pagi. Menurut pihak keluarga, MRA keluar sendirian.
Advertisement
Karena tak kunjung ditemukan, keluarga pun melaporkan hilangnya bocah berjenis kelamin laki-laki itu kepada pihak kepolisian pada Senin malam. Mendapat informasi tersebut, pihak kepolisian, dalam hal ini Polsek Mojoroto, Kota Kediri menetapkan status orang hilang pada MRA dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri.
Usaha pencarian pun dilakukan. Tim SAR yang terdiri dari personel unit reaksi cepat BPBD Kota Kediri, Basarnas dan TNI-Polri sejak Selasa pagi melakukan pencarian di titik MRA terakhir terlihat.
Bocah mungil itu terakhir kali terlihat di bibir sungai, yang bersebelahan dengan sebuah kafe. Bibir sungai tersebut juga telah ditutup dengan garis polisi.
Dari pantauan CCTV kafe tersebut, MRA terlihat berjalan di sekitar bibir sungai dengan mengenakan kaos berwarna putih. Dalam rekaman itu setelah melewati bawah pohon bambu, MRA tak lagi terlihat.
Kalaksa BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengungkapkan pencarian dan penelusuran di wilayah sungai dilakukan oleh tim SAR dengan menggunakan dua perahu karet.
Area yang ditelusuri sendiri dari titik terakhir MRA terlihat ke arah Utara, sampai ke sekitar Jembatan Semampir. "Kita fokuskan dan maksimalkan di area jembatan Semampir sisi selatan," tutur Indun Munawaroh, Selasa (8/11/2022).
Dari pantauan di kafe yang menjadi titik terakhir MRA terlihat, Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB, tim SAR juga telah mendirikan posko SAR. Serta mempersiapkan sejumlah peralatan taktis. Indun menambahkan, saat ini posisi debit air sungai Brantas juga tengah tinggi sehingga cukup menyulitkan pencarian.
"Tetap kita maksimalkan pencarian, tapi keselamatan tim pencari tetap menjadi prioritas utama," ujar Indun.
Sementara itu Ari, ayahanda MRA mengungkapkan ia mengetahui anaknya tidak berada di rumah setelah usai beristirahat, dirinya melihat melihat jendela di ruang tamu ternyata sudah dalam keadaan terbuka. Saat itu sang istri atau ibu MRA tengah pergi ke pasar.
Melihat anaknya tidak di rumah, pria 30 tahun itu langsung berusaha mencari ke tetangga sekitar. Dari salah satu tetangga, didapat informasi jika MRA sudah sempat diminta pulang. Namun, diduga MRA tidak langsung pulang ke rumahnya.
MRA sendiri adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Sang ayah mengungkapkan sang anak sebelumnya tidak pernah bermain di sekitar tempat ia terakhir terlihat. "Tidak pernah, ini juga pertama kali ke sini," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |