Ingin Tahu Tokoh dan Wajah Bondowoso Tempo Dulu? Datang Saja ke Pameran Kearsipan dan Sejarah

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Warga Bondowoso terutama kaum milenial, pastinya tidak tahu bagaimana wajah Bondowoso tempo dulu. Bagaimana wajah perkotaan, jalanan, bangunan yang sampai saat ini masih ada, hingga tokoh-tokoh berpengaruh kala itu.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip), menggelar kegiatan Pameran Kearsipan dan Sejarah (Paras).
Advertisement
Bagi warga yang ingin mengetahui tokoh hingga wajah Bondowoso tempo dulu, harus hadir ke pameran tersebut. Sebab pameran itu hanya digelar selama tiga hari saja.
Informasi dihimpun, Pameran Kearsipan dan Sejarah ini digelar mulai hari ini, Rabu 9 November 2022 hingga Jumat 11 November 2022. Pameran ini dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, di Depan Kantor Dispusip, Jalan A Yani.
Pantauan di lokasi, terdapat foto-foto tokoh zaman dulu yang turut andil membesarkan Kabupaten Bondowoso.
Yakni diantaranya foto Bupati Bondowoso dari masa ke masa, foto Magenda yang kini namanya menjadi nama stadion, foto Koesnadi yang kini menjadi nama Rumah Sakit Umum Daerah.
Selain itu, juga terdapat foto-foto wajah Bondowoso zaman dulu. Misalnya kantor Pemkab Bondowoso pertama, foto Hotel Palm jaman dulu, jalan Maesan-Jember dan beberapa sudut lainnya.
Kabid Kearsipan pada Dispusip Kabupaten Bondowoso, Arif Setyo Raharjo mengatakan, file atau arsip berupa foto dan sebagainya yang mengandung sejarah perlu diketahui oleh masyarakat Bondowoso.
"Baik itu pada saat masa Ki Ronggo, atau masa penjajahan Belanda, atau pasca kemerdekaan," kata dia.
Melalui pameran tersebut kata dia, akan menjadi momentum untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait perjalanan perjuangan di Bondowoso.
"Karena salah satu arsip itu, sebagai bukti autentik, selain itu juga sebagai bukti akuntabilitas kinerja," jelas dia.
Menurutnya, di Dispusip banyak foto tentang Bondowoso. Baik itu tentang fasad bangunan, tentang kehidupan masyarakat zaman dulu, termasuk tokoh yang kini jadi nama bangunan dan jalan.
"Seperti Magenda, dr Koesnadi dan sebagainya. Ini perlu disampaikan pada masyarakat," jelas dia saat dikonfirmasi, Rabu (9/11/2022).
Pihaknya berharap, Pameran Kearsipan dan Sejarah ini menjadi wahana bagi masyarakat untuk belajar dan mengetahui perjalanan Bondowoso tempo dulu.
"Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa pahlawannya," kata pria yang akrab disapa Arif ini.
Menurutnya, kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus mendukung pendidikan, khususnya pendidikan sejarah. "Baik untuk pelajar, mahasiswa dari berbagai tingkatan," imbuh dia.
Menurutnya, selain foto sejarah, dalam Paras nantinya juga akan ditampilkan pencipta arsip jaman dulu. Misalnya mesin ketik kuno, komputer kuno, alat penyimpan file seperti disket, CD dan sebagainya.
"Agar anak-anak tahu, bahwa yang mereka nikmati hari ini, awalnya dulu tidak seperti itu," jelas Arif pada media ini.
Menurutnya, salah satu arsip tertua tahun 80-an masih ada. Saat ini kata dia, masih proses digitalisasi. Yakni melalui gerakan digitalisasi dan tertib arsip (Gitar). "Dipindah dari tekstual ke digital," imbuh dia.
Sementara ditambahkan oleh Kepala Dispusip, Alun Taufana, bahwa pameran ini salah satu cara pentingnya arsip.
"Penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat atau anak-anak kita tentang kearsipan," kata dia.
Menurutnya, arsip yang dipamerkan nanti yakni arsip yang mengandung sejarah. "Termasuk alat penghasil arsip," kata Alun.
Seperti diketahui, selain Pameran Kearsipan dan Sejarah, Dispusip Kabupaten Bondowoso juga menggelar lomba mewarnai bagi anak PAUD dan TK, pidato dan beberapa perlombaan lainnya. Diharapkan ibu-ibu yang mengantarkan anaknya sekaligus melihat pameran ini. Sehingga akhirnya mereka tahu, Bondowoso jaman dulu seperti apa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |