Peristiwa Daerah

Merawat Ingatan, Jurnalis Malang Raya Bentangkan Foto 'Unpublish' Tragedi Kanjuruhan di Dua Lokasi

Kamis, 10 November 2022 - 05:44 | 30.55k
Banner berisikam puluhan foto 'Unpublish' yang terpasang di tembok halaman Balai Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)B. Banner berisikam puluhan foto 'Unpublish' yang terpasang di Stadion Kanjuruhan Malang. (Foto: Dok. JM
Banner berisikam puluhan foto 'Unpublish' yang terpasang di tembok halaman Balai Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)B. Banner berisikam puluhan foto 'Unpublish' yang terpasang di Stadion Kanjuruhan Malang. (Foto: Dok. JM
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Jurnalis Malang Raya (JMR) menggelar aksi merawat ingatan dalam peringatan 40 hari Tragedi Stadion Kanjuruhan dengan membentangkan puluhan foto 'Unpublish' di dua lokasi.

Dua lokasi tersebut, yakni berada di Stadion Kanjuruhan yang terpasang pada Selasa (8/11/2022) lalu dan tembok halaman Balai Kota Malang yang terpasang pada Rabu (9/11/2022) kemarin malam.

Advertisement

JMR mencetak foto-foto 'Unpublish' tersebut di media banner dengan ukuran 1,5 x 37,5 meter yang membentang panjang di dua lokasi tersebut.

"Aksi ini bertujuan untuk merawat ingatan kita tentang tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan ini, agar masyarakat juga melihat bagaimana Tragedi Kanjuruhan terjadi dari sudut pandang media," ujar koordinator aksi, Fajar Agastya, Rabu (9/11/2022) kemarin malam.

Pemasangan banner di area Balai Kota Malang selesai tepat pukul 23.45 WIB dengan bantuan dari sejumlah Aremania yang turut partisipasi membentangkan banner 37,5 meter tersebut.

Pria yang akrab disapa Aga ini mengungkapkan, aksi tersebut murni inisiatif masing-masing personal wartawan di Malang Raya yang berasal dari lintas bidang peliputan berita, seperti pewarta tulis, hingga pewarta foto di lintas media dan lintas organisasi.

Unpublish-b.jpg

Penyusunan foto pun dilakukan secara rapi dan hati-hati dengan proses pemilahan yang cukup detail. Penempatan pun juga dilakukan cukup detail dengan jangka waktu sekitar satu Minggu sebelum pemasangan.

"Jadi mulai tragedi terjadi, kemudian kondisi korban, aksi teman-teman Aremania turun jalan hingga proses autopsi semua terpampang di banner ini," ungkapnya.

Aga memastikan bahwa foto-foto tersebut murni dari kontribusi personal setiap wartawan di Malang Raya. Tak hanya yang unpublish, adapun beberapa foto yang juga terpublish.

"Ini untuk merawat ingatan seluruh masyarakat yang melihat banner ini. Totalnya ada 50 foto yang terpampang di banner," tuturnya.

Dengan ini, Aga berharap kedepan bisa terus dilanjutkan melalui suara, tulisan ataupun aksi visual seperti ini. Sebab, ini juga menjadi kontribusi JMR untuk terus mendukung aksi usut tuntas dan memberikan keadilan kepada seluruh korban tragedi Kanjuruhan.

"Ke depan kami ingin melanjutkan aksi dengan berbagai media. Teman-teman wartawan televisi juga berencana membuat film dokumenter, lalu jadi buku dari kumpulan narasi berita rekan-rekan media cetak maupun online. Begitu juga pameran karya foto jurnalistik dari rekan-rekan fotografer," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES