Bartender Adu Kreasi di Ajang Friendship Indonesian Cocktail Championship

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sejumlah bartender adu kreasi meracik minuman terbaik dalam ajang Friendship Indonesian Cocktail Championship di JW Marriott Hotel Surabaya, Kamis (10/11/2022).
Ajang ini berhasil menjaring 30 peserta dari Wilayah Jatim dan Bali. Antusiasme peserta memang cukup tinggi. Mereka juga banyak mengajukan pertanyaan saat technical briefing pada hari pertama.
Advertisement
Pada saat kompetisi berlangsung, Friendship membebaskan peserta berkreasi. Namun, setiap formula racikan minuman harus mengandung 60 ml Friendship Coffee Vodka. Peserta bisa mencampur dengan beraneka macam buah hingga lime. Semua bahan baku cocktail bebas digunakan.
Juri Friendship memilih tiga pemenang dan juara favorit. Ada empat trophy dan hadiah senilai jutaan rupiah. Para pemenang juga akan menjadi bintang dalam sebuah momen spesial bar take over di JW Marriott Surabaya.
Tak hanya itu saja. Pemenang utama juga akan menjadi brand ambassador lokal dan selanjutnya menuju Jakarta untuk acara grand final kompetisi serupa.
Friendship sebagai minuman pendatang baru memang ingin memberikan kesempatan kepada para peracik minuman tersebut untuk bersinar dan dikenal secara nasional.
Sinergi dengan bartender inj juga dipandang sebagai langkah tepat untuk memperkenalkan Friendship sebagai produk lokal minuman kreasi anak bangsa yang 100 persen dibuat di dalam negeri dengan ekstraksi biji kopi Arabika asli Indonesia.
Hendry Wijaya selaku Trade & Marketing Manager PT Hardcorindo Semesta Jaya mengatakan, event di Surabaya ini merupakan kompetisi ke-3 setelah Jogja dan Bandung.
Rangkaian acara ini juga akan menyambangi kota-kota di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Jakarta. Ada cita-cita besar untuk bisa menemukan cocktail yang bisa jadi ciri khas Indonesia. Baik dari bahan, rasa, maupun penampilan, seperti halnya Singapore dengan Singapore Sling-nya yang mendunia.
"Ini adalah kompetisi kreasi cocktail vodka kopi pertama di Indonesia dan bagian dari pencarian bartender-bartender terbaik yang akan menjadi duta Friendship nantinya," terang Hendry Wijaya.
Lebih lanjut ia menuturkan, Friendship memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki produk lain di pasar lokal.
"Produk kami merupakan salah satu minuman vodka kopi premium yang paling halus di dunia, baik saat diminum langsung atau dicampur, karena telah melewati 5 kall proses distilasi. Selain bercitarasa unik, di keesokan harinya setelah dikonsumsi juga tidak menimbulkan sakit kepala (hangover) yang mengganggu aktifitas," tandas Hendry Wijaya.
Friendship Indonesian Cocktail Competition 2022 ini juga menandai peluncuran kemasan baru kepada pasar Indonesia berupa kemasan eksklusif 700 ml. Awalnya minuman local pride ini beredar dengan kemasan siap minum 180 ml.
Friendship kini siap memenuhi kebutuhan pasar hotel, restoran, dan cafe (Horeca) dengan kemasan ekslusif 700 ml. Seperti namanya, kemasan baru ready to drink dengan volume lebih besar ini diharapkan menjadi pilihan minuman untuk dinikmati bersama teman dan sahabat.
Apresiasi Bartender dan Kebangkitan Industri F&B
Pada kesempatan yang sama, Wakil ketua Bidang Hukum & Legal BPD PHRI Jatim Rumadhono Sumanto, turut mengapa ajang tersebut.
Bartender seperti halnya juru masak, adalah representasi pahlawan di dunia F&B. Akan tetapi keberadaan bartender masih kurang dirayakan.
"Padahal seperti makanan, minuman semestinya juga bisa menjadi kekuatan kuliner Indonesia," ungkapnya.
Hal itu bukan tanpa alasan. Ia mengungkapkan kilas balik keterpurukan dunia F&B dua tahun silam karena pandemi.
Penjualan langsung dibatasi dengan limitasi jam buka dan jumlah pengunjung, akibatnya bisnis F&B harus berakrobat mencari cara untuk tetap mengamankan omzet dengan meningkatkan layanan pesan antar dan pengambilan mandiri (drive-thru).
Tapi tentunya langkah ini tak cukup. Kebijakan itu berdampak pada anjloknya omzet, keputusan merumahkan SDM dalam jumlah besar, dan tak sedikit yang memilih tutup atau menjual usahanya, daripada bertahan.
Ini sejalan dengan data dari PHRI Jatim, yang mencatat bahwa sepanjang 2020-2021, sekitar 146 hotel dan 31 restaurant mengajukan tutup, 15.000 karyawan dirumahkan, dan hampir 20% hotel berganti pemilik.
Data lain mencatat bahwa cafe dan restoran non hotel terdampak dari sisi pendapatan yang melorot jauh hingga hanya 10-15% dibandingkan omzet sebelum pandemi dan setelah pembebasan jam buka dan jumlah pengunjung di awal 2022, omzet mulai merangkak naik sebesar 20 30%.
Namun kini kondisi mulai menggembirakan. Berangkat dari semangat untuk menghidupkan kembali bisnis F&B yang merupakan nyawa dari bisnis turisme nasional, PT Hardcorindo Semesta Jaya, produsen Friendship, menggelar kompetisi meracik cocktail bagi para bartender.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |