Peristiwa Daerah

Ketua Golkar Jatim Turun ke Lokasi Bencana, Instruksikan Kader Gerak Cepat

Sabtu, 12 November 2022 - 11:41 | 14.05k
Ketua Golkar Jatim saat meninjau lokasi tanah gerak dan jembatan yang rusak akibat banjir bandang di Desa Purworejo, Kecamatan Wates Kabupaten Blitar, Sabtu (12/11/2022) (FOTO: Golkar Jatim for TIMES Indonesia)
Ketua Golkar Jatim saat meninjau lokasi tanah gerak dan jembatan yang rusak akibat banjir bandang di Desa Purworejo, Kecamatan Wates Kabupaten Blitar, Sabtu (12/11/2022) (FOTO: Golkar Jatim for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua DPD Golkar Jatim (Jawa Timur) M Sarmuji  melakukan kunjungan ke beberapa daerah khususnya Jawa Timur bagian selatan. Antara lain Malang, Blitar dan Tulungagung. 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut membagikan ribuan sembako kepada warga terdampak termasuk yang dikirimkan ke Kabupaten Trenggalek. 

Dalam kesempatan bertemu kader dan penerima bantuan sembako, Sarmuji meminta kader Golkar segera tergerak apabila ada masyarakat yang membutuhkan bantuan terutama masa-masa bencana yang terjadi seperti saat ini.

"Saya meminta kepada seluruh kader baik yang ada di provinsi maupun di tingkat desa menjadikan partai sebagai instrumen berbuat kebajikan di tengah-tengah masyarakat. Sekecil apapun bentuk bantuan jika itu memang diperlukan oleh masyarakat. Paling sederhana sebagai contoh jika ada air mineral yang kita punya, dan itu masyarakat membutuhkan segera kita berikan," ungkap Sarmuji, Sabtu (12/11/2022). 

Anggota DPR RI Dapil VI Jatim tersebut juga meminta agar infrastruktur partai harus selalu hadir seiring dengan dinamika yang ada di masyarakat, baik yang sudah duduk di legislatif dan eksekutif maupun saat ini masih menjadi pimpinan kecamatan maupun pimpinan desa.

Golkar-Jatim-a.jpgKetua Golkar Jatim Sarmuji membagikan bantuan di lokasi bencana (FOTO: Golkar Jatim for TIMES Indonesia)

"Jika kader duduk di legislatif maupun eksekuti maka harus menghasilkan kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat. Sedangkan kader yang berada di kecamatan maupun desa juga mampu menjadi penyambung solusi bagi persoalan yang terjadi di masyarakat," timpal Sarmuji. 

Tinjau Tanah Longsor Blitar

Setelah menyapa dan memberikan bantuan di Malang, Sarmuji juga meninjau lokasi tanah gerak dan jembatan yang rusak akibat banjir bandang di Desa Purworejo, Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. 

Hujan yang berlangsung selama dua hari mengakibatkan beberapa jembatan rusak dan 53 rumah terancam terkena longsor.

"Kalau malam terjadi hujan maka warga harus waspada dan segera mencari titik aman. Apalagi berdasarkan informasi dari pemerintah desa tanah yang ditempati 53 rumah warga sewaktu-waktu bisa terjadi longsor," ujar Sarmuji.

Bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini tidak lepas dari kondisi lingkungan yang semakin kritis dan tidak mampu menjadi penyangga ketika fenomena hidrometeorologi sering terjadi seperti saat ini.

"Lingkungan kita sudah demikian kritis dan tidak lagi bisa menjadi penopang perubahan iklim yang terjadi secara tiba-tiba. Potensi-potensi bencana bisa jadi akan kembali lagi. Untuk itu kita harus tetap waspada dan mempersiapkan diri jika suatu saat bencana tersebut kembali terulang," pesan Sarmuji. 

Potensi bencana alam di wilayah Jatim diprediksi masih cukup tinggi. Tak hanya akibat cuaca ekstrem, ada faktor lain yang membuat provinsi ini masih sangat rawan mengalami bencana.

Prediksi itu didasarkan pada hasil kajian risiko bencana yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2022–2026. Seluruh kabupaten/kota di Jatim masuk daftar rawan bencana. 

Tercatat, ada 14 jenis potensi bencana. Mulai banjir, angin kencang, tanah longsor, abrasi, hingga bencana geologi. Tingkat kerawanan tersebut terbagi dalam tiga klaster. Yakni, kelas I (rendah), kelas II (sedang), dan kelas III (tinggi).

Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, delapan masuk kategori kelas III. Semuanya berada di wilayah pesisir selatan Jatim. Yakni, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, hingga Banyuwangi.

”Delapan wilayah itu punya risiko tinggi terkait potensi bencana,” ucap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Dadang Ikwandi dilansir dari JawaPos.com

Delapan wilayah tersebut dianggap paling rawan karena ada banyak potensi bencana terjadi di sana. Mulai gempa, banjir, tanah longsor, hingga posisinya yang berada tak jauh dari gunung berapi.

Bukti Jatim tak terlepas dari bahaya juga terlihat dari data BPBD Jatim selama periode Januari–6 November. Dalam kurun 10 bulan 6 hari itu, sudah ada 167 kejadian bencana. Lima bencana tercatat paling banyak. Yakni, banjir sebanyak 82 kejadian, angin kencang (62), banjir bandang (3), tanah longsor (8), dan bencana lainnya.

Dari rentetan kejadian itu, delapan jiwa melayang. Sebanyak 29 orang luka-luka, 3.175 unit rumah rusak, dan 88.328 KK terdampak. Hingga kemarin, bencana alam masih terjadi di sejumlah wilayah. Di Trenggalek, banjir dan tanah longsor melanda Kecamatan Panggul.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Trenggalek, Desa Wonocoyo merupakan titik terdampak banjir pada Sabtu (5/11). Sejumlah rumah, pertokoan, dan pasar terendam.

Sementara itu, tanah longsor juga terjadi di beberapa titik di Kecamatan panggul. Misalnya, 1 titik di Desa Ngrambingan, 2 titik di Desa Nglebeng, dan 1 titik di Desa Ngrencak. 

Oleh karena itu, Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji  melakukan kunjungan ke beberapa daerah khususnya Jawa Timur bagian selatan. Antara lain Malang, Blitar, Tulungagung dan Trenggalek. Ia membagikan ribuan sembako kepada warga terdampak termasuk yang dikirimkan ke Kabupaten Trenggalek. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES