Peristiwa Daerah

Ratusan Keranda dan Foto Korban Meninggal Kanjuruhan Kelilingi Alun-Alun Tugu Malang

Minggu, 13 November 2022 - 11:55 | 63.12k
Terlihat sejumlah keranda dan foto korban meninggal yang terpampang mengelilingi Alun-Alun Tugu Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Terlihat sejumlah keranda dan foto korban meninggal yang terpampang mengelilingi Alun-Alun Tugu Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Ratusan keranda mayat terlihat mengitari seluruh sudut pedestrian di Alun-Alun Tugu Malang.

Dari pantauan TIMES Indonesia, setiap keranda yang dibungkus kain hitam tersebut, terpampang foto dan nama seseorang.

Advertisement

Ternyata, keranda serta foto dan nama tersebut merupakan simbol 135 orang yang meninggal dunia atas Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

Tentu, keranda-keranda yang mengitari penuh Alun-Alun Tugu Malang tersebut menjadi perhatian sejumlah pejalan kaki maupun pengendara yang melintas.

Tak sedikit, masyarakat  mengabadikan hal tersebut melalui foto maupun video.

Salah satunya, Galih (29) warga Sukun, Kota Malang yang sejenak berhenti untuk melihat nama-nama korban Kanjuruhan dan mengabadikannya.

Terlihat-sejumlah-keranda-dan-foto-korban-meningga-a.jpg

"Saya lihat tadi ada foto anak kecil, seperti masih balita. Itu korban Kanjuruhan, kasihan sekali mereka tak bersalah," ujar Galih, Minggu (13/11/2022).

Hanya sekedar melihat saja, ia merasakan betapa sedihnya keluarga yang ditinggalkan. 135 nyawa bukan hanya angka, mereka adalah korban dari gas air mata yang ditembakkan puluhan kali di dalam Stadion Kanjuruhan di malam kelam tersebut.

"Tentu harus ada keadilan untuk mereka (135 korban meninggal). Apa salah mereka sampai mati sia-sia seperti ini," ungkapnya.

Terpisah, Koordinator Aksi Malang Menghitam dari Tim Gabungan Aremania (TGA), Arif Setiawan (38) menyebutkan bahwa keranda tersebut sengaja ditaruh di area Alun-Alun Tugu Malang selepas melakukan aksi Malang Menghitam pada Kamis (10/11/2022) lalu.

"Yang pasti kami menaruh keranda-keranda disini setelah aksi Kamis lalu sebagai pengingat untuk warga Malang Raya bahwa 1 Oktober 2022 lalu telah terjadi tragedi besar yang menimpa Aremania," kata Arif.

Ia menuturkan, tujuan utama menempatkan keranda ini untuk menjaga semangat perjuangan Aremania dan semua elemen warga Malang Raya.

Semangat yang diusung untuk mengawal usut tuntas ini agar tetap terjaga sampai keadilan yang diharapkan Aremania benar-benar didapatkan.

Terlihat-sejumlah-keranda-dan-foto-korban-meningga-b.jpg

"Ini masalah kemanusiaan. Kami harap semua ikut mendukung kita dalam permasalahan ini. Kami menuntut keadilan bagi para korban ini agar benar-benar tercapai," tuturnya.

Arif berharap setelah ditata dengan sudut yang tepat agar mengelilingi penuh di seluruh pedestrian Alun-Alun Tugu Malang, keranda tersebut akan tetap ada di situ.

"Ini sebagai pengingat dan penyemangat, karena yang meninggal tentu butuh doa dan yang selamat butuh keadilan," imbuhnya.

Untuk sejumlah pigora yang berisikan nama saja, memang permintaan dari masing-masing keluarga.

Ada juga selepas aksi di Alun-alun Tugu Malang, dibawa pulang oleh keluarga korban, sehingga ditaruhlah nama di dalam pigora tersebut. "Ke depan kami akan tetap melakukan tuntutan melalui jalur hukum. Jika tidak terpenuhi, bukan tidak mungkin, nantinya kami akan bergulir dengan aksi-aksi kami selanjutnya," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES