Gandeng KPAID, Polres Cirebon Kota Berikan Edukasi Tentang Bahaya Perundungan

TIMESINDONESIA, CIREBON – Puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nasional Cirebon mendapatkan penyuluhan tentang penguatan karakter dalam rangka penerapan sekolah bebas perundungan.
Dalam kegiatan tersebut, SMK Nasional menghadirkan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sofiah dan Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Cirebon Kota, Ipda Imam Hendro Santoso.
Advertisement
Siswa yang mayoritas laki-laki ini diberikan edukasi, tentang bahaya Bullying atau perundungan. Pasalnya, untuk Indonesia sendiri, masih sering terjadi kasus-kasus perundungan yang berujung dengan persoalan hukum.
Kanit PPA Polres Cirebon Kota, Ipda Imam Hendro mengatakan, Polres Cirebon Kota bekerjasama dengan KPAI Kabupaten Cirebon untuk terus memberikan edukasi kepada anak-anak. Tujuannya, agar para anak mengerti bahwa perundungan bisa berakibat fatal.
"Perundungan ataupun bullying ini berbahaya, karena bisa mengakibatkan terjadinya suatu tawuran ataupun keributan antar siswa," katanya, usai menjadi narasumber di SMK Nasional Cirebon, Selasa (15/11/2022).
Menurut Hendro, ini adalah salah satu upaya dari pihak Polres Cirebon Kota yang mana merupakan program dari Kapolres AKBP M Fahri Siregar untuk menjaga wilayah hukum Polres Cirebon Kota yang tertib dan aman dari segala bentuk kejahatan baik yang dilakukan oleh anak maupun lainnya.
Hendro mengaku, unit PPA banyak menerima aduan ataupun laporan terkait perundungan. Namun, lanjut dia, mayoritas kasus tersebut diselesaikan dengan Restorative Justice, belum sampai ke ranah pidana.
"Kita mengedepankan Restoratif Justice, sehingga ada beberapa masih bisa dilakukan musyawarah dengan melibatkan guru orang tua. Alhamdulillah tidak ada perkara yang sifatnya nasional ataupun viral," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua KPAI Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sosial menjelaskan, kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi dan penyadaran dan pembentukan karakter kepada siswa.
"Sekarang ini kan memang KPAI dengan pihak kepolisian dalam hal ini Unit PPA terus menggalakkan kampanye bullying, di mana persoalan ini kita berharap ke depannya tidak akan terjadi lagi," ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Bunda Fifi megungkapkan, pihaknya menginginkan pada tahun 2030-2040 Indonesia memiliki anak-anak berkualitas. "Jadi dari sekarang inilah, KPAID bekerja sama dengan beberapa pihak yang terkait terus kita jalankan. Kita kampanyekan tentang perundungan khususnya di sekolah," ungkapnya.
Bunda Fifi menambahkan, sekolah memang butuh sentuhan dari pihak-pihak lain. Hal ini bertujuan, agar siswa siswinya lebih baik lagi. "Jadi saya berharap kepada masyarakat, kepada guru-guru kepada orang tua untuk di berikan edukasi tentang bully (perundungan) terhadap anak-anak," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |