Peristiwa Daerah

Beredar Banner Tolak Anies Baswedan di Kabupaten Bondowoso, Ini Kata Relawan

Senin, 14 November 2022 - 18:25 | 75.97k
Banner penolakan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur yang terpasang di jalan menuju Grujugan (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Banner penolakan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur yang terpasang di jalan menuju Grujugan (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Semenjak dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai Nasdem. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan banjir dukungan. Namun di sisi lain, tidak semua orang setuju atas pencalonan Anies, salah satunya terjadi di Bondowoso, Jawa Timur. 

Hal itu, ditunjukkan adanya banner penolakan terhadap politisi nasional, Anies Baswedan tersebut.

Advertisement

Banner itu berjejer di sepanjang jalan Kelurahan Dabasah menuju Desa Dadapan Kecamatan Grujugan Bondowoso, Senin (14/11/2022). 

Dengan jelas, banner tersebut bertulisan penolakan Anies di Bondowoso. Bahkan dengan beberapa alasan mengapa dia ditolak di Bumi Ki Ronggo.

Adapun tulisan di Abner tersebut yakni sebagai berikut: "Bondowoso Tolak Anies Baswedan. PA212, Khilafah & Politik Identitas."

Banner tersebut berlatar belakang merah putih, dengan gambar gambar. Serta ada tulisan 'Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu'.

Belum diketahui secara pasti, siapa yang sengaja memasang banner itu di pinggir jalan.

Sebab hasil penelusuran, pemasangannya diduga dilakukan pada malam hari. Saat ini, sejumlah gambar tersebut sudah ditertibkan oleh Satpol PP, karena tidak memiliki izin. 

Ketua Jaringan Nasional (Jarnas) Anies Baswedan Bondowoso, Haris Humaidi mengatakan, bahwa pemasangan banner bergambar politisi nasional itu, adalah salah satu bentuk kampanye negatif. 

Dia menilai, banner tersebut menyudutkan Anies, salah satunya tuduhan terkait penggunaan politik identitas dan lain sebagainya. 

Dia pun mengaku melihat banner penolakan itu dipasang sepanjang jalan Bondowoso menuju Dadapan Grujugan. "Kami mengetahui itu saat kegiatan Jaka Sopan (Jalan Kaki Bondowoso Dadapan)," katanya.

Pihaknya pun menduga, bahwa pemasangan banner dilakukan pada malam hari. Mengingat pada hari sebelumnya, banner penolakan tersebut belum terlihat di sepanjang jalan.

Sementara ketika gelaran Jaka Sopan yang digelar Minggu (13/11/2022) kemarin, dimulai sejak pagi kurang lebih pukul 06.00 WIB pagi.

Haris juga menyayangkan adanya tindakan yang dapat memecah belah masyarakat ini. Oleh sebab itu, dia berharap jika memang banner yang dipasang tidak berizin, maka bisa secepatnya untuk diturunkan.

Dia juga memaparkan, bahwa untuk pemasangan banner yang dianggap menyebar fitnah, diharapkan segera mendapatkan respon dan tindakan dari aparat penegak hukum yang ada di Kabupaten Bondowoso. 

"Ini tidak sehat untuk kerukunan antar masyarakat," jelas dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Meskipun demikian kata dia, hingga saat ini, pihaknya juga belum melakukan laporan secara resmi. Sebab Jarnas masih melakukan kajian dan pembahasan, terkait motif dan maksud yang diharapkan oleh pemasang banner. 

"Tapi kalau ini terus terusan. Kami juga akan melaporkan kepada pihak berwajib," tegas dia.

Sebagai Ketua Jarnas Kabupaten Bondowoso, Haris juga berharap hal serupa tidak kembali terjadi pada waktu mendatang.

Dia pun juga berharap, agar pihak penegak hukum, harus melakukan tindakan tegas dengan melakukan pengusutan secara tuntas. Baik terkait pemasangan banner maupun penyebaran fitnah yang terjadi. 

"Kami berharap di Bondowoso tidak ada perpecahan, hanya gara-gara pemilihan presiden," harap dia. 

Berdasarkan penelusuran di media sosial, banner tersebut diunggah oleh Akun Twitter @JarnasABW.

Twitter @JarnasABW menilai, bahwa banner tersebut hanya fitnah belaka. "Ada yg kepanasan dan bikin fitnah nih.. saking bingungnya mereka cari2 kelemahan pak Anies, mrk bikin fitnah untuk mejelek2an figur Anies Baswedan. Mbok ya cari cara2 yg lbh kreatif sedikit ya," tolak @JarnasABW.

Dalam akun Twitter tersebut juga diunggah banner penolakan Anies Baswedan, yang ada di Kabupaten Bondowoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES