Peristiwa Daerah

Ketua KONI Ngawi Prihatin Atlet Bertanding Tanpa Pembiayaan, Kabid Olahraga Minta Maaf

Rabu, 16 November 2022 - 16:30 | 68.29k
Atlet Popda XIII Jatim saat menerima medali. (FOTO: Arry for TIMES Indonesia)
Atlet Popda XIII Jatim saat menerima medali. (FOTO: Arry for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, NGAWI – Ketua KONI Kabupaten Ngawi, Faisol merasa prihatin dengan kejadian atlet pelajar yang mengikuti Popda Jatim XIII tanpa adanya dukungan finansial dari pemkab setempat. Padahal, secara regulasi sudah jelas pengampu untuk kegiatan Popda berada pada pemkab, dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora).

"Tertuang dalam SK gubernur jatim, bahwa kegiatan popda menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam hal ini Disparpora," kata Faisol kepada TIMES Indonesia, Rabu (16/11/2022).

Advertisement

Faisol menyatakan, saat dirinya mengetahui bahwa para atlet yang berangkat mengikuti Popda Jatim XIII tanpa dukungan finansial dari pemkab, pihaknya sebagai ketua KONI Ngawi merasa sangat prihatin. Apalagi, dalam faktanya, tim atlet dari 7 cabor yang berangkat itu berhasil membawa pulang 9 medali atas nama Kabupaten Ngawi.

KONI-Ngawi-2.jpgKetua KONI Ngawi ,Faisol (depan) saat memberikan keterangan. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

Ketua KONI Ngawi Faisol (depan) saat memberi keterangan. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

"Saya taunya dari media, kalau atlet Popda Jatim XIII tidak dibiayai Disparpora, saya sebagai ketua KONI juga merasa prihatin," ujar Faisol.

Faisol sangat menyayangkan kejadian tersebut. Namun demikian, dia tetap berkeyakinan, pemkab setempat tidak mungkin akan tega lepas tangan begitu saja.

"Dan saya yakin, pemkab juga peduli. Khususnya Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, dan Sekda Ngawi Moh Sodiq, tidak mungkin tidak peduli. Yang jelas, saya tahunya tidak ada dukungan biaya dari Disparpora," ujar Faisol yang juga Bupati LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Ngawi.

KONI-Ngawi-3.jpgKabid Olahraga Disparpora Kabupaten Ngawi, Istamar meminta maaf perihal Popda Jatim XIII. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

Kabid Olahraga, Istamar saat memberi keterangan. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

Faisol membeberkan, KONI Ngawi juga ikut terlibat dalam pendelegasian atlet pelajar untuk mengikuti Popda Jatim XIII. Dikatakan Faisol, sebelum event tersebut berjalan, Disparpora Ngawi sempat berdiskusi dengan KONI Ngawi terkait pendelegasian atlet pelajar.

"Disparpora dari awal memang sudah berdiskusi dengan kami, mengenai atlet pelajar yang di bawah KONI Ngawi, dan akan diikutkan Popda Jatim XIII," beber Faisol.

Keterlibatan KONI Ngawi tidak berhenti disitu. Faisol mengatakan, selama proses pendaftaran cabang olahraga untuk mengikuti Popda Jatim XIII, KONI Ngawi turut mengakomodir dan mengawal prosesnya.

"Kami membantu, mengakomodir, bahkan memfasilitasi pendaftaran atlet ke Dispora Provinsi Jawa Timur berkaitan atlet yang akan menjadi peserta Popda Jatim XIII," ungkap Ketua KONI Kabupaten Ngawi, Faisol.

Kabid Olahraga Disparpora Ngawi Minta Maaf

Kepala Bidang Olahraga, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi, Istamar menyampaikan permohonan maaf atas tidak dibiayainya kontingen atlet pelajar pada ajang Popda Jatim XIII.

“Kami memohon maaf kepada seluruh insan olahraga dan masyarakat Ngawi, karena sampai dengan pelaksanaan Popda kami tidak membiayai,” kata Istamar di ruang kerjanya.

Istamar mengatakan, sejak awal Disparpora Ngawi sudah mafhum bahwa akan digelar pekan olahraga pelajar tingkat Provinsi Jawa Timur. Pun demikian dengan ranah tanggung jawabnya. Bahwa Popda menjadi tugas Disparpora untuk memfasilitasinya.

Kendati begitu, kata Istamar, pada dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Disparpora Ngawi rupanya tidak ada pembiayaan untuk Popda Jatim XIII. Istamar melanjutkan, mengetahui tidak ada pembiayaan, dia tetap berupaya mengajukan proposal pembiayaan.

“Kami punya dua skenario ketika itu. Proposal disetujui maka Popda dibiayai seperti Porprov, kalau tidak, maka dibiayai secara mandiri,” kata Istamar.

Selama menunggu kapastian pengajuan proposal tersebut, Istamar mengaku sempat mengadakan rapat dengan pengurus cabang olahraga yang mungkin akan mengikuti Popda di kantor KONI Ngawi.

“Kami rapat tanggal 15 Juli 2022. Pada rapat itu sudah saya sampaikan dua skenario itu,” ungkap Istamar.

Sampai kemudian proposal pengajuan pembiayaan tersebut tidak disetujui. Tidak ada anggaran untuk atlet pelajar yang akan mengikuti Popda Jatim XIII.

“Dari rencana awal 10 cabor yang akan berangkat, karena tidak dibiayai yang jadi berangkat hanya 7 cabor. Dari cabor itu sepakat berangkat dengan biaya sendiri,” beber Istamar.

Istamar tak menampik bahwa keiikutsertaan Popda Jatim XIII sebagai kewajiban daerah. Pun berikut fasilitasi bagi atlet yang berangkat.

Popda Jatim XIII jelas tanggung jawab kami. Dan itu wadah untuk atlet usia sekolah. Pada prinsipnya saya merasa bertanggung jawab dan mohon maaf atas kegiatan ini tidak dibiayai,” papar Istamar Kabid Olahraga Disparpora Kabupaten Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES