Peristiwa Daerah

Tebus Ijazah 1.144 Pelajar, Disdikpora DIY Gelontorkan Dana Rp 2,4 Miliar

Rabu, 23 November 2022 - 13:41 | 23.42k
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya. (FOTO: UNY)
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya. (FOTO: UNY)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebanyak 1.144 pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tertahan di sekolah swasta lantara belum bisa melunasi biaya pendidikan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora DIY bergerak cepat dengan menganggarkan dana Rp 2,4 miliar untuk memberikan jaminan kelangsungan pendidikan terhadap pelajar tersebut.

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya mengatakan ada sebanyak 1.144 pelajar yang mengalami penahanan ijazah. Hal itu terjadi karena mereka tak sanggup melunasi biaya pendidikan.

"Kami berupaya menyelesaikan masalah ijazah yang tertahan karena siswa yang bersangkutan belum membayar SPP terutama di sekolah swasta. Kita bantu selesaikan dengan beasiswa jaminan kelangsungan pendidikan," jelas Didik, Rabu (23/11/2022).

Dengan demikian ada banyak ijazah dari sekolah swasta di DIY yang diselamatkan dan ditebus melalui beasiswa tersebut. Penyaluran beasiswa tersebut dilakukan sebanyak dua tahap. Di tahap pertama, tercatat ada 408 penerima sedangkan tahap kedua telah menggapai 1.144 pelajar. Mayoritas ijazah yang tertahan berasal dari SMK.

Berdasarkan penelusuran Disdikpora DIY, diprediksi ada 2.000 ijazah yang mengalami penahanan di DIY. Sehingga diperkirakan masih ada beberapa ratus ijazah yang mengalami penahanan.

"Syarat penerima beasiswa adalah pelajar dari keluarga kurang mampu yang dibuktikan dengan keikutsertaan orangtua dalam program pengentasan kemiskinan yang diselenggarakan pemerintah. Selain itu juga memiliki tanggungan administrasi sekolah yang belum diselesaikan. Jadi totalnya sudah dibebaskan 1.552 ijazah," ungkap Didik.

Disdikpora DIY juga mendapati ijazah yang tertahan hingga dua tahun lamanya. Sedangkan nominal tunggakan administrasi yang paling tinggi mencapai Rp 4 juta.

Dengan adanya bantuan tersebut, siswa yang mendapatkan ijazahnya diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun masuk ke dunia kerja dan industri.

"Dengan ijazah tersebut siswa diharapkan bisa menentukan masa depannya entah itu dipergunakan untuk kerja atau melanjutkan pendidikan," jelasnya.

Namun demikian Disdikpora juga menemukan sebagian ijazah yang tidak diketahui pemiliknya, lantaran yang bersangkutan diduga tidak mengurus proses penerbitan.

"Ini kayaknya sudah hampir habis tinggal beberapa ratus. Kemarin sudah dicari-cari orangnya nggak ada kemungkinan memang nggak mengurus," tutur Didik Wardaya, Kepala Disdikpora DIY. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES