Peristiwa Daerah

Menag RI Imbau Umat Muslim Salat Gaib Bagi Para Korban Musibah Gempa Cianjur

Kamis, 24 November 2022 - 12:59 | 32.04k
Foto A: Menag Yaqut Cholil Qoumas saat meninjau Masjid Mohamed bin Zayed di Solo. (FOTO: dok. Kemenag)
Foto A: Menag Yaqut Cholil Qoumas saat meninjau Masjid Mohamed bin Zayed di Solo. (FOTO: dok. Kemenag)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAMenag RI Yaqut Cholil Qoumas mengimbau seluruh umat muslim Indonesia untuk melakukan salat gaib untuk para korban musibah gempa Cianjur setelah salat jumat pada Jumat (25/11/2022) esok. 

"Saya imbau umat Islam Indonesia, sempatkan waktu sejenak, setelah Salat Jumat, untuk melaksanakan Salat Gaib dan mendoakan arwah korban gempa Cianjur," imbau Menag Yaqut Cholil Qoumas usai meninjau Masjid Mohamed bin Zayed di Solo, Kamis (24/11/2022). 

Advertisement

Atas imbauan tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas telah meminta Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) untuk membuatkan surat edaran pelaksanaan salat gaib tersebut. 

Atas arahan Menag Yaqut Cholil Qoumas tersebut, atas nama Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsya) Adib mengaku bahwa pihaknya telah menerbitkan edaran terkait pelaksanaan Salat Gaib. 

"Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal pada gempa di Kabupaten Cianjur, umat Islam diimbau melaksanakan Salat Gaib mendoakan korban meninggal dunia setelah Salat Jumat pada 25 November 2022," ujar Adib menjelaskan substansi edarannya yang diminta oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. 

Adib menjelaskan, salat gaib bagi korban musibah gempa bumi Kabupaten Cianjur juga akan diselenggarakan di Masjid Istiqlal pada Jum'at esok. 

Tata cara Salat Gaib

Dilansir dari laman nu.or.id, salat gaib memiliki hukum yang sama dengan shalat jenazah yang ada di tempat, yaitu fardhu kifayah. Artinya, salat gaib cukup untuk menggugurkan kewajiban shalat jenazah, dengan catatan diketahui secara nyata bahwa ada orang yang telah melakukannya. 

Rukun salat gaib tak ada bedanya dengan rukun salat jenazah pada umumnya. Sebab yang membedakan keduanya hanyalah soal ada dan tidak ada jenazah di hadapannya. Berikut ini tujuh rukun salat gaib yang harus dilakukan:

Pertama, berniat, untuk niatnya, bila jenazahnya banyak, misalnya korban bencana alam yang menimpa satu desa, maka lafal niatnya adalah: 

Ushalli ‘ala jami’i mauta qaryati kadza ghaibinal muslimina arba’a takbiratin fardhal kifayati imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

Artinya, “Saya menyalati seluruh umat muslim yang jadi korban di desa yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifayah sebagai imam/makmum karena Allah ta’ala”.

Kedua, berdiri bagi yang mampu, dan bila tak mampu, boleh shalat dengan cara yang dimampuinya.

Ketiga, membaca empat takbir termasuk takbiratul ihram. 

Keempat, membaca surat al-Fatihah, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Amarana Rasulullahi shalallahu ‘alaihi wasallam an naqra‘a bi fatihatil kitab ‘ala janazah

Artinya: Rasulullah saw memerintahkan kami membaca surah al-Fatihah saat shalat jenazah. (HR Ibnu Majah).

Kelima, membaca shalawat kepada Nabi saw setelah takbir kedua. Minimal dengan membaca, Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad. Namun yang paling sempurna adalah membaca shalawat Ibrahimiyah yang biasa dibaca saat tasyahud akhir dalam shalat.

Keenam, membaca doa untuk jenazah setelah rakaat ketiga. Berikut doa Rasulullah saw yang diriwayatkan dari ‘Auf bin Malik ra:

Allahummagfir lahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bi ma‘in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathaya kama yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi waqihi fitnatal qabri wa ‘adzabin nar.

Artinya, “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah ia, maafkanlah dan berilah ia keafiatan (nasib ukhrawi yang baik), muliakanlah tempatnya, lapangkanlah jalurnya, basuhlah ia dengan air surgawi yang sejuk nan segar, bersihkanlah ia dari noda-noda kesalahan laiknya baju putih yang kembali mengkilap setelah dibersihkan dari kotoran dan noda, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih indah, keluarga dan pasangan yang lebih baik, lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.”   

Ketujuh, membaca salam setelah takbir keempat. Namun, setelah takbir dan sebelum salam, disunnahkan membaca doa berikut: “Allahumma la tahrimna ajrohu wala taftinna ba’dahu wagfir lana walahu” 

Artinya: Ya Allah, janganlah engkau jadikan kami penghalang pahalanya, dan janganlah biarkan kami dalam ajang fitnah, umpatan atau buah bibir setelah ini semua, dan ampunilah kami dan dia.

Donasi ASN Kemenag

Gempa-Cianjur-Kemenag.jpgInfografis Donasi Korban Gempa Bumi Kabupaten Cianjur. (FOTO: dok. Kemenag) 

Selain edaran untuk melaksanakan salat gaib, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Sekretaris Jenderalnya juga telah menerbitkan edaran tentang Peduli Bencana Gempa Cianjur dan Bencana di Provinsi lainnya. 

Edaran tersebut bertujuan untuk menggalang donasi dari keluarga besar ASN Kemenag ditingkat pusat dan daerah. Edaran ini ditujukan kepada Pejabat Eselon I dan II pusat, para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), Kepala Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia, dan pegawai Kementerian Agama.

Dalam edaran tertanggal 23 November 2022 itu disebutkan bahwa gempa di Cianjur berakibat wafat dan lukanya ratusan korban, termasuk ASN Kemenag. Selain itu, banyak gedung lembaga pendidikan keagamaan dan tempat ibadah yang rusak.

Sehubungan itu, Tim Tanggap Darurat Kemenag mengundang keluarga besar ASN Kemenag untuk memberikan bantuan sukarela guna meringankan derita para korban yang terdampak. Bantuan dapat ditransfer melalui Bank Syariah Indonesia KCP Jakarta Cikini 2 Nomor Rekening: 7121241697 atas nama TANGGAP DARURAT KEMENAG. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES