Peristiwa Daerah

Listrik Sering Padam, Pengusaha Kilang Padi di Nagan Raya Aceh Rugi Ratusan Juta

Minggu, 27 November 2022 - 18:14 | 146.28k
Salah seorang pekerja KP Rizki Perkasa memantau proses memasukkan beras ke dalam karung. (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)
Salah seorang pekerja KP Rizki Perkasa memantau proses memasukkan beras ke dalam karung. (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, ACEH – Pengusaha pabrik penggilingan padi di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mengaku alami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Penyebabnya, diduga karena adanya pemadaman listrik.

Kilang padi milik perusahaan CV KP Rizki Perkasa yang berlokasi di Desa Babah Krueng, Kecamatan Beutong, Nagan Raya tersebut, diketahui merupakan pabrik penggilingan padi terbesar di pantai barat selatan Provinsi Aceh.

Advertisement

"Akibat pemadaman listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN), kami mengalami kerugian puluhan hingga mencapai ratusan juta perhari," ujar Humas CV KP Rizki Perkasa, Agussalim kepada TIMES Indonesia, Minggu (27/11/2022).

Menurutnya, jika listrik dipadamkan walaupun satu menit, hal tersebut akan berdampak pada hasil produksi beras. Bahkan, mesin akan mengalami gangguan selama empat jam untuk sekali pemadaman.
 
Untuk jumlah kerugian, tambah Agus, pihaknya juga akan mengalami kerugian materil hingga 30 ton beras. Penyebabnya, karena 90 persen mesin padi milik CV KP Rizki Perkasa, menggunakan arus daya listrik sehingga tidak bisa beroperasi selama dilakukan pemadaman oleh PLN.

KP-Rizki-Perkasa-b.jpgSalah satu bagian travo di KP Rizki Perkasa Nagan Raya ( (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)

Humas CV KP Rizki Perkasa menjelaskan, saat keadaan normal pihaknya bisa menghasilkan 60 ton beras perhari. Namun ketika terjadi pemadaman, pabrik penggilingan padi tersebut hana bisa memproduksi sekitar 30 ton beras.

"Akhir-akhir ini listrik bisa padam berkali-kali dalam sehari. Kami harus mengalami kerugian materil, produksi beras menurun, bahkan terkadang beras yang dihasilkan akibat pemadaman bisa rusak hingga tidak layak untuk dikonsumsi," tuturnya.

Selain produksi beras, pabrik penggilingan ini juga tersedia mesin pengering gabah berkapasitas 250 ton, akan tetapi mesin tersebut juga tidak dapat beroperasi jika terjadi pemadaman listrik.

Padahal, menurut pengakuan Agus, pihaknya merupakan pelanggan PLN yang taat akan aturan, bahkan pembayaran tagihan listrik juga dibayar tepat waktu. "Kami selalu membayar tagihan listrik, dari puluhan juta bahkan pernah hampir menyentuh angka Rp200 juta untuk sebulan," kata Agus.

Dia berharap, agar pihak PLN dapat mengoptimalkan layanan terhadap pelanggan. Karena kebutuhan pasokan listrik dari perusahaan milik negara itu, juga sebagai dukungan terhadap pemerintah dalam program ketahanan pangan.

"Yang kita produksi ini beras, kebutuhan pokok masyarakat. Jadi ayolah pihak terkait agar dapat memaksimalkan dan berikan pelayanan yang baik. Jika ini terus berulang kali terjadi, kami juga khawatir pasokan beras untuk masyarakat nantinya akan mengalami kendala," pinta Agus.

Agus juga mengaku, selain pabrik kilang padi milik CV KP Rizki Perkasa, warga setempat juga keluhkan adanya pemadaman listrik berplat merah tersebut. "Tolonglah, berikan yang terbaik untuk pelanggan. Terkait ini, jika memang ada pemadaman, setidaknya beritahukan ke masyarakat dengan pengumuman," ucap Humas CV. KP. Rizki Perkasa, Agussalim.

Sementara itu, Kepala PLN Jeuram, Heldi Tindra yang dihubungi via telepon seluler menepis isu bahwa pihaknya telah sengaja melakukan pemadaman listrik. Akan tetapi, dia menjelaskan, hal itu disebabkan karena adanya gangguan eksternal di luar kendali petugas PLN.

"PLN tidak pernah memadamkan listrik dengan kesengajaan, karena hadirnya PLN untuk menerangi, sesuai dengan slogannya listrik untuk kehidupan yang lebih baik. Tapi jikapun ada, itu untuk pemeliharaan dan diumumkan sebelum dilakukan pemadaman," kata Heldi.

Dikatakan Heldi, padamnya listrik bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya pengaruh alam, yaitu cuaca, seperti petir, pohon tumbang, hewan liar yang menyentuh jaringan, dan juga galian yang bisa merusak sistem perkabelan.

"Penyebab seperti itu di luar kendali kami dan bukanlah hal yang disengaja. Biasanya jika listrik padam, petugas akan mencari tau titik lokasi adanya gangguan dan akan segera diperbaiki," ujarnya.

Untuk di Kecamatan Beutong, timpal Heldi, selama ini pihaknya hanya sekali melakukan pemeliharaan. Namun sebelum listrik dipadamkan, pihaknya telah mengumumkan di media sosial dan menyurati pihak kecamatan.

"Pemeliharaan ini juga jika bersifat emergency, paling sebulan sekali malah terkadang tidak ada sama sekali. Tapi jika padamnya karena gangguan, kita tidak dapat prediksi, karena rata-rata di luar kendali kita," katanya.

Terkait pasokan listrik di pabrik padi, Heldi menjelaskan, bahwa industri padi milik warga tersebut pada umumnya menggunakan layanan PLN bertarif sama dengan pelanggan lain. Namun jika pemilik usaha menginginkan layanan premium, maka tarif langganan harus dibedakan dengan masyarakat.

KP-Rizki-Perkasa-c.jpgAntrian truk pengangkut gabah padi di  KP Rizki Perkasa Nagan Raya (FOTO: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)

"Industri seperti itu, mau nggak mau ya tarifnya harus dibedakan sama masyarakat biasa, hingga layanannya bisa kita suplay khusus. Tapi kalau reguler ya, mau dia daya besar tarifnya masih sama dengan masyarakat," jelas Heldi.

Sebagai contoh, bebernya, Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda (RSUD SIM) Ujong Patihah, Nagan Raya menggunakan layanan premium. Pelayanan PLN bagus karena bertarif lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna pasokan listrik reguler.

"Untuk layanan premium ini tidak dicampur dengan layanan biasa. Seperti internet ada jenis paket-paketnya juga, makin kencang otomatis biayanya lebih tinggi, lebih mahal dibandingkan dengan reguler," ucap Kepala PLN Jeuram, Heldi Tindra terkait keluhan masyarakat di Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Aceh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES