YKAN Edukasi Perikanan Berkelanjutan Lewat Misi Lestari 2022

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengedukasi praktik perikanan berkelanjutan kepada peserta lari di acara puncak “Misi Lestari 2022 #MissionofTheOcean”.
Misi Lestari 2022 kali ini sekitar 300 pelari dibagi dalam tiga kategori yakni 2,5 km, 11 km, dan 21 km, angka ”21” juga menjadi simbol peringatan Hari Ikan Nasional yang jatuh tiap 21 November. Hal ini menjadi momentum untuk memahami kembali potensi perikanan nasional yang sangat besar, sekaligus pentingnya praktik perikanan berkelanjutan yang kini menjadi fokus YKAN di beberapa wilayah di Indonesia.
Advertisement
Director Project Misi Lestari Astrid Candrasasi menjelasakan kegiatan Misi Lestari mengusung konsep 4 pilar, yaitu Environment, Educate, Engage, dan Entertain.
“Untuk mengajak publik memahami tentang isu lingkungan yang menyenangkan itu harus kita ramu dengan hal hal yang lain, yakni dengan kegiatan yang fun dan supaya nanti kita masukkan materi-materi edukasi itu mudah,” ungkapnya.
Untuk diketahui Misi Lestari ini merupakan tahun keduanya, sebelumnya Misi Lestari juga digelar dengan berfokus pada mangrove.
Misi Lestari 2022 kali ini menjadi misi kolektif untuk menata kembali koneksi antara manusia dan laut, demi mewujudkan laut yang sehat. Momentum ini salah satu cara bagi YKAN mengajak masyarakat luas terlibat dalam upaya konservasi ekosistem laut.
Director Project Misi Lestari Astrid Candrasasi (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Di dalam rangkaian acara yang dilaksanakan pada Minggu (27/11/2022) di Taman Waduk Tukad, Badung, Bali. Yayasan yang bergerak di konservasi alam sejak 2019 ini juga menyisipkan nilai-nilai edukasi untuk peserta lari. Yakni dengan adanya booth yang memberikan informasi mengenai perikanan berkelanjutan.
Alat-alat peraga program perikanan berkelanjutan yang merupakan program YKAN dengan nelayan dipamerkan disini. Alat peraga tersebut meliputi papan ukur ikan untuk memperoleh data panjang ikan yang nantinya dikonversikan ke berat ikan, kamera digital, Spot Trace Theft Tracking Device atau alat pelacak nelayan saat mencari ikan, miniatur spesies ikan, hingga kartu yang berisi 100 spesies ikan yang telah diketahui datanya. Serta program Nelayan Peduli turut dikenalkan.
“Kebetulan saya juga interest banget sama laut Indonesia ya, jadi nyambung saat ngobrol dengan rekan YKAN dijelasin lagi gimna cara penelitiannya, cara menangkap ikan dan memberi penyuluhan ke nelayan bagus banget sih, terlebih nelayan butuh edukasi untuk melestarikan lautnya gitu,” ujar salah satu pelari asal Banyuwangi, Demy Setyowiyono.
Demy juga berharap, YKAN kedepan bisa menyelesaikan program-program kelautan berkelanjutan untuk laut Indonesia .
“Indonesia 2/3 laut, sayang banget kalau tidak dijaga,” tutupnya.
Glaudy Perdanahardja, Sustainable Fisheries Senior Manager YKAN memberikan penjelasan perikanan berkelanjutan kepada pelari. Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia
Glaudy Perdanahardja, Sustainable Fisheries Senior Manager YKAN saat dikonfirmasi peserta cukup interest dengan program perikanan berkelanjutan yang dikampanyekan di Misi Lestari 2022.
“Banyak juga pelari yang nanya karena kan soal perikanan sulit, tidak seperti konservasi yang lebih populer,” katanya.
“Perikanan kayak bidang keilmuan yang asing gitu padahal potensi perikanan Indonesia besar, pelari juga banyak yang baru tahu tentang sistem perikanan berkelanjutan ini, dan mereka cukup tertarik,” tambahnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |