Peristiwa Daerah

Dinkes Pangandaran dan RSUD Pandega Pelopori Pariwisata Medis

Senin, 28 November 2022 - 22:13 | 56.69k
Petugas sedang melakukan pemeriksaan gigi di lantai 4 RSUD Pandega Pangandaran kepada masyarakat (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Petugas sedang melakukan pemeriksaan gigi di lantai 4 RSUD Pandega Pangandaran kepada masyarakat (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran (Dinkes Pangandaran) dan Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Pandega Pangandaran mempelopori pariwisata medis.

Konsep pariwisata medis tersebut dikerjasamakan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran atau UNPAD Bandung.

Advertisement

Pada konsep pariwisata medis itu juga digelar Focus Group Discussion atau FGD Dental And Medical Tourism atau Wisata Gigi Dan Medis yang dilaksanakan di lantai 4 Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Pandega Pangandaran.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, kegiatan tersebut untuk mengembangkan pariwisata medis.

Pengembangan pariwisata medis tersebut dikolaborasikan antara Dinas Kesehatan dengan RSUD Pandega Pangandaran dan Fakultas Kedokteran UNPAD. "Inovasi wisata medis ini merupakan terobosan baru dengan konsep dental pariwisata," kata Jeje, Senin (28/11/2022).

Namun, menurut Bupati, meski ada konsep baru, RSUD Pandega Pangandaran tetap memiliki tugas utama dalam standar pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Pangandaran.

Dijelaskan Jeje, karena Pangandaran sebagai daerah pariwisata, langkah ini merupakan sesuatu hal yang baik untuk mengembangkan menjadi Rumah Sakit pariwisata atau disebut pariwisata medis.

Harapan Jeje, kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UNPAD dengan Dinas Kesehatan dan RSUD Pandega Pangandaran bisa terus berjalan secara berkesinambungan.

"Saya pernah menyampaikan kepada Rektor UNPAD dan Dekan Fakultas Kedokteran UNPAD, agar dokter kesehatan di RSUD Pandega Pangandaran diberikan kesempatan untuk mengambil gelar dokter spesialis," tutur Jeje.

"Jika kebutuhan personel dokter spesialis di RSUD Pandega Pangandaran sudah terpenuhi maka akan memiliki nilai positif dan diisi oleh yang profesional," papar Jeje.

RSUD Pandega Pangandaran mempunyai kemampuan lebih akan menjadi kebanggaan bersama masyarakat Kabupaten Pangandaran.

Selain mencetak dokter yang profesional Jeje juga berharap kepada pihak UNPAD bisa turun ke lapangan supaya perkembangkan di Rumah Sakit menjadi lebih baik lagi.

"Melalui keinginan yang kuat yakin bahwa kita semua akan berjalan maksimal seperti waktu berangan-angan ingin memiliki Rumah Sakit dengan dana sekitar 400 miliar," sambung Jeje.

Membangun RSUD Pandega Pangandaran tidak mudah, mulai menyiapkan SDM dan alat kesehatan, apalagi sekarang RSUD Pandega sudah mencapai Akreditasi Paripurna.

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UNPAD Dudi Arifin menjelaskan, bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam kerjasama ini mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, di antaranya ada pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk bidang pendidikan selain FGD pihaknya juga akan melakukan riset dalam bentuk community Development yaitu riset tentang kesehatan gigi khususnya dan tentang konsep Dental Tourism.

"Kami akan melakukan pengabdian masyarakat di Kabupaten Pangandaran pada tanggal (17-18/12/2022) mendatang," kata Dudi.

Dudi menjelaskan, akan membawa akademika termasuk alumni pada pengabdiannya nanti berupa edukasi, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta operasi celah bibir dan langit-langit mulut di RSUD Pandega.

"Untuk sasarannya pemeriksaan kesehatan kita targetkan sebanyak 300 siswa SMA dan SMP yang ada di Kabupaten Pangandaran dan untuk operasinya kami targetkan minimal 15 orang," tambahnya.

Kemudian untuk Webinar lanjut Dudi dalam bentuk online yang akan diikuti bukan hanya mahasiswa di tingkat nasional saja melainkan diikuti bisa dilihat oleh seluruh mahasiswa di luar negeri.

"Karena target kami sebetulnya untuk mengangkat potensi pariwisatanya Pangandaran ke tingkat dunia," terangnya.

Sementara Direktur RSUD Pandega Pangandaran Titi Sutiamah mengatakan, RSUD Pandega telah digagas menjadi Rumah Sakit Pariwisata atau Tourism Hospital. "RSUD Pandega Pangandaran diresmikan pada (4/4/2020) dan beroperasi pada (6/4/2020) lalu," kata Titi.

Setelah berdiri RSUD Pandega Pangandaran memiliki visi dan misi kedepan sebagai RSUD yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Visi RSUD Pandega Pangandaran harus menjadi Rumah Sakit Pariwisata yang mandiri, modern dan profesional dengan misi untuk mengembangkan sistem manajemen serta memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas.

Agar misi tersebut tercapai, pihak manajemen juga secara bertahap menyiapkan alat kesehatan dan sarana prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Upaya dan langkah yang dilakukan juga sebagai cara dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia personel RSUD Pandega yang berkarakter.

RSUD Pandega Pangandaran juga memiliki komitmen memiliki aksesibilitas, efisiensi, serta pelayanan yang baik bagi masyarakat dengan biaya terjangkau dan kualitas terbaik.

Layanan medis yang dilakukan secara optimal dan terjangkau melalui fasilitas perawatan kesehatan yang efektif dan efisien. perkembangan teknologi medis terbaru serta pelayanan rawat inap yang komprehensif, memberikan efisiensi bagi pasien RSUD Pandega untuk waktu pemulihan yang lebih cepat.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES