Peristiwa Daerah

Angka Kecelakaan di Bondowoso Meningkat Setiap Tahun

Sabtu, 03 Desember 2022 - 16:24 | 76.94k
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso, Agus Suwardjito (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso, Agus Suwardjito (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dari tahun ke tahun angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengalami peningkatan. Angka fatality rate kecelakaan di Bumi Ki Ronggo nomor 4 di Jatim.

Urutan fatality rate tersebut berdasarkan kasus kematian dibanding total kasus kecelakaan.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso, Agus Suwardjito mengatakan, salah satu penyebab kasus kecelakaan di Bondowoso meningkat, salah satunya karena jalan rusak. 

Menurutnya, sarana prasarana lalu lintas juga menjadi salah satu masalah yang harus dibenahi. Banyaknya kerusakan jalan juga menyebabkan potensi kecelakaan semakin tinggi.

 "Nah ini menambah angka lagi. Kita juga prihatin kan," kata dia.

Selain itu, angka kecelakaan juga disebabkan human error atau dari pengendara lalu lintas sendiri. 

Rata-rata, kecelakaan terbanyak berasal dari pengendara sepeda motor, angkutan barang dan penumpang.

"Saya juga prihatin. Kabupaten kita ini kan kabupaten kecil tapi kok angka kecelakaan tinggi sekali," jelas dia. 

Agus menjelaskan, meningkatnya populasi kendaraan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. Di beberapa titik, bertambahnya kendaraan menyebabkan badan jalan menyempit.

"Kemudian overload ya jalan itu. Di Jalan Hos Cokroaminoto sekarang dengan adanya sekolah, rumah sakit sekarang sempit sekali," paparnya.

Mirisnya, mereka yang mengalami kecelakaan adalah usia-usia produktif mulai dari usia 15-40 tahun, seperti pelajar, mahasiswa, karyawan yang berangkat kerja dan lain sebagainya. 

"Di Karesidenan Besuki, kecuali Banyuwangi di bawah kita. Yang lain di atas kita seperti Situbondo, Jember dan Lumajang, " jelas dia.

Belum Memiliki ETLE

Agus juga memaparkan, Kabupaten Bondowoso belum menjadi electronic traffic law enforcement (ETLE) 

Kamera ETLE sendiri akan dipergunakan oleh kepolisian untuk tilang elektronik bagi pengendara yang melakukan pelanggaran.

Menurut Agus, harga 1 unit ETLE berkisar Rp 2 miliar. "Ya Insya Allah lah ke depan karena harganya mahal," imbuh dia.

Meski belum memiliki kamera ETLE, namun Dishub Bondowoso telah memasang kamera CCTV di 10 titik lampu lalu lintas di wilayah perkotaan. Itupun, kamera CCTV belum memiliki fasilitas audio.

"ETLE di Kabupaten Bondowoso belum ada. Yang ada itu kamera incar di kendaraan dimiliki kepolisian. Jadi yang selama ini yang melakukan pemantauan ya incar ini," paparnya.

Ke depan, pihaknya berencana akan melengkapi kamera CCTV dengan layanan audio sehingga bisa memberikan peringatan kepada pengendara.

"Kalau CCTV milik Dishub belum terhubung dengan audio. Ini saja kita anggarkan di tahun depan kecoret karena memang terbatas " ungkapnya.

Menurutnya, CCTV milik Dishub Bondowoso akan terintegrasi dengan layanan Command Center milik Diskominfo. Karena untuk sementara, Dishub berlangganan bandwidth secara mandiri dengan sebuah operator layanan jaringan. "Ini akan jadi satu jaringan ke Command Center," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES