Peristiwa Daerah

Seni Berokan Bius Penonton di Indramayu Art Festival 2022

Sabtu, 03 Desember 2022 - 23:05 | 79.14k
Seni tradisional Berokan bius pengunjung di Indramayu Art Festival 2022. (FOTO: Selamet Hidayat/ TIMES Indonesia)
Seni tradisional Berokan bius pengunjung di Indramayu Art Festival 2022. (FOTO: Selamet Hidayat/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Jadi tontonan yang menarik dan menghibur, seni Berokan khas Indramayu bius masyarakat Jatibarang dalam Indramayu Art Festival 2022 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jatibarang Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022).

Seni Berokan yaitu salah satu jenis kesenian tradisional yang oleh masyarakat Indramayu dianggap sakral, karena kesenian ini ditemukan oleh Mbah Kuwu Sangkan dan dijadikan sebagai media dalam syiar Islam. 

Advertisement

Seni-tradisional-Berokan-bius-pengunjung-2.jpg

Kata berokan berasal dari kata barokah, seiring perkembangan jaman, seni Berokan ini oleh para seniman dijadikan sebagai kesenian untuk bebarang (ngamen). Berokan dahulu dijadikan media untuk mengusir penyakit dengan cara melempar bantal keluar rumah dengan tujuan agar semua penyakit yang didalam rumah tersebut dapat terusir.

Menurut ketua penyelenggara acara, Asep Ruhiyat Somantri, Indramayu Art Festival 2022 difasilitasi oleh Kemendikbudristek melalui fasilitasi bidang kebudayaan @danaindonesiana. 

"Dimana kegiatan ini masuknya dalam kategori pendayagunaan ruang publik, kebetulan Indramayu punya RTH. Inti dari acara ini sebagai implementasi dari undang-undang kemajuan kebudayaan no.5 tahun 2017 juga berkesinabungan dan menyatu dengan programnya Bupati Indramayu" ujarnya. 

Seni-tradisional-Berokan-bius-pengunjung-3.jpg

Kita sebagai pelaku budaya tentunya mendukung program yang berhubungan dengan peningkatan kegiatan dalam bidang kebudayaan khususnya kesenian,dan ini merupakan projek pertama di Indramayu. 

Dalam acara tersebut ditampilkan beberapa kesenian khas Indramayu diantaranya ronggeng slerek, tari rudat, jaran lumping, tari topeng, macapat, ronggeng ketuk, tanjidor, genjring akrobat, berokan, brai dan sintren. Pertunjukan kesenian ini akan berlangsung selama dua hari.

"Semoga dengan penyelengaraan INAFEST 2022 ini, kita bisa terus melestarikan budaya yang menjadi identitas bangsa ini dan terus menjaganya agar tidak ikut punah ditelan jaman," ujarnya.

Oni salah satu penonton asal Desa Jatibarang mengatakan sangat terhibur dengan kegiatan tersebut, menambah wawasan dan pengetahuan tentang budaya seni tradisional khususnya yang ada di Kabupaten Indramayu.

"Kami bersama keluarga merasa terhibur dengan kegiatan ini, semoga akan terus ada kegiatan serupa di tempat ini," harapnya saat menyaksikan Indramayu Art Festival. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES