Peristiwa Daerah

Sejarah Mbah Sunan Pojok, Sosok yang Wajib Dikunjungi Para Bupati Blora 

Rabu, 07 Desember 2022 - 15:36 | 243.51k
Foto prosesi ziarah makam Sunan Pojok oleh Bupati dan wakil bupati blora peringati HUT Blora ke 273 (Foto Firmansyah/TIMES Indonesia)
Foto prosesi ziarah makam Sunan Pojok oleh Bupati dan wakil bupati blora peringati HUT Blora ke 273 (Foto Firmansyah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLORA – Berziarah ke makam leluhur menjadi agenda rutin kunjungan Bupati Blora tiap kali menjelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Salah satu makam leluhur yang selalu dikunjungi para Bupati Blora adalah makam Sunan Pojok.

Agenda itu menjadi salah satu rangkaian penting setiap tahun, sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pemimpin Blora.

Advertisement

Seperti halnya hari ini, Bupati Blora Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Ketua DPRD Blora, Dasum beserta Kepala Dinas tampak khusyuk berdoa ke makam Sunan Pojok yang berada di sebelah selatan Alun-Alun Blora. 

Sunan-Pojok-2.jpgBupati Blora Arief Rohman beserta rombongan memasuki Makam Sunan Pojok (Foto Firmansyah/TIMES Indonesia)

Mereka ziarah ke makam Sunan Pojok, setelah ziarah di makam Bupati terdahulu yang berada di komplek makam gedong Tirtonatan di Desa Ngadipurwo, Kecamatan Blora. 

Dalam prosesi tersebut, seluruh peserta tampak mengenakan pakaian adat khas Jawa Solo (beskap tanpa mengenakan keris). Sedangkan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, mengenakan kain dan kebaya.

Usai melaksanakan doa dan tahlil yang dipimpin pemuka agama setempat yang telah ditunjuk, para pejabat teras tersebutpun melakukan tabur bunga.

Sutaat selaku Ketua yayasan pengelola makam Sunan Pojok mengatakan bahwa ziarah ke Sunan Pojok merupakan salah satu rangkaian kegiatan hari jadi Kabupaten Blora ke 273 tahun ini dan sebelum-sebelumnya. 

"Untuk waktu pelaksanaan bersifat tentatif atau relatif, dan dilakukan sebelum hari jadi kabupaten Blora yang jatuh tiap tanggal 11 Desember," terangnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (7/12/2022). 

Terkait kenapa ziarah makam Sunan Pojok senantiasa menjadi agenda tahunan, Sutaat mengatakan bahwa ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa Leluhur dan Sesepuh serta Bupati Blora terdahulu. 

Sunan-Pojok-3.jpg

"Selain Mbah Sunan Pojok sebagi Waliyullah yang dihormati di Kabupaten Blora, Dzuriyah-Dzuriyah beliau juga menjadi sosok Agung pemerintahan," jelasnya. 

Sutaat yang juga merupakan Ketua Baznas Blora tersebut mengatakan, bahwa doa dan tahlil yang dilantunkan dalam kunjungan, juga disertai memohonkan ampun atas yang diziarahi dan mendoakan seluruh warga dan masyarakat Blora. 

"Dalam rangka hari jadi ini semoga memberikan keselamatan dan wasilah sesarengan bangun Blora bersama sama bagi masyarakat Blora yang gemah ripah loh jinawi," ungkapnya.

Sementara itu, Mahfud Ali Su'udi yang memahami sejarah sekaligus bendahara yayasan Sunan Pojok mengatakan bahwa dalam agenda ziarah peringati hari jadi Blora, ada 3 makam yang menjadi tujuan utama serta ditaburi bunga. 

"Yang pertama Mbah Sunan Pojok, Kedua adalah Putranya yakni Mbah Djoyo Dipo, Setelah itu yang paling barat adalah Mbah Djoyo Kusumo, menantu dari Mbah Djoyo Dipo," ucapnya. 

Mbah Ali sapaan akrabnya mengatakan bahwa penyebutan Bupati Blora ada 2 versi yakni versi Mataram dan versi Solo. 

"Versi kerajaan Mataram itu, Mbah Djoyo Dipo Bupati Pertama Blora. Kemudian tahta Bupati turun ke menantu Mbah Djoyo Kusumo. Usai keduanya baru Bupati Wilatikta.  Namun kalau versi Solo, Bupati Wilatikta adalah Bupati Blora pertama," bebernya.

Menurut Mbah Ali, Leluhur Blora Mbah Sunan Pojok juga yang sejatinya Adipati Tuban juga memiliki nama lain. 

"Menurut Mbah Sohib yang ahli kuburan, Mbah Sunan Pojok memiliki nama Jawa Mbah Benun. Julukan Sunan Pojok bukan karena makamnya di pojok, namun karena kearifan beliau tentang ilmunya dan mampu menyebarkan hingga ke pojok-pojok wilayah. Selain Sunan Pojok beliau juga punya sebutan Pangeran Sorobahu yang bisa menumpas kraman kraman yang mbalelo tidak mau mengakui Mataram pada waktu itu. Selain tadi disebutkan, beliau juga punya gelar Pangeran Sedah," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES