Putri Anak Indonesia Budaya 2022 Kampanyekan Pelestarian Permainan Tradisional di Mojokerto

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Putri Anak Indonesia Budaya 2022, Karina Aliya Afandi (12) mengkampanyekan pelestarian permainan tradisional di Indonesia. Puluhan anak di Kota Mojokerto diajak berkeliling dan mengenal aneka permainan tradisional yang ada di Museum Gubug Wayang, Kota Mojokerto, Sabtu (10/12/2022).
Karina Aliya Afandi (12) merupakan anak gadis dari pasangan Leo Cristian Afandi dan Sherly Setiono. Ia dilahirkan di Surabaya, 21 Januari 2010. Diumurnya yang masih 12 tahun, Karina berhasil menjadi Putri Anak Indonesia Budaya 2022 setelah menang melawan 39 peserta lainya di 16 Provinsi di Indonesia.
Advertisement
"Karina ingin melestarikan budaya-budaya di Indonesia. Karina merasa banyak banget budaya di Indonesia yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, Karina ingin melestarikan budaya sedikit demi sedikit. Saat ini Karina juga ingin membawa permainan-permainan tradisional ke sekolah-sekolah di Indonesia," kata Karina kepada awak media di Museum Gubug Wayang, Sabtu (10/12/2022).
Putri Anak Indonesia Budaya 2022, Karina Aliya Afandi (12) pada saat mengajak anak-anak Kota Mojokerto mengenal permainan tradisional di Museum Gubug Wayang, Sabtu (10/12/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Kampanye mencintai permainan tradisional ini akan dikampanyekan kepada anak-anak di Indonesia. Bahwa permainan tradisional ini mempunyai banyak manfaat dibandingkan dengan gawai.
"3 hari lalu, Karina membawa mainan tradisional ke sekolah Karina. Terus hari ini Karina mau memperkenalkan wayang, topeng, si Unyil, yang menjadi budaya unik di Indonesia kepada anak-anak," terang Karina.
Alasan yang membawa Karina sampai di Kota Mojokerto ini adalah semangat Karina mengkampanyekan pelestarian permainan tradisional.
"Karina ingin menginspirasi anak-anak seusia Karina untuk melestarikan budaya dan mencintai budaya di Indonesia," terangnya.
Karina berpesan kepada semua anak-anak di Indonesia bahwa permainan tradisional yang merupakan budaya Indonesia, mempunyai banyak sekali nilainya. Karina mencontohkan beberapa diantaranya.
Koleksi Wayang Boneka Museum Gubug Wayang Kota Mojokerto yang masih terawat dan kebanyakan merupakan karya otentik dari Pak Raden (Drs. Suyadi), Sabtu (10/12/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
"Kita dilatih kesabaran, ketangkasan, kerjasama, emosi, dan lainnya melalui berbagai permainan-permainan tradisional di Indonesia. Budaya dan permainan di Indonesia ini sangat kaya, di luar negeri saja mereka tidak punya, di Indonesia justru punya permainan tradisional. Sebagai anak muda kita harus melestarikan permaisuri tradisional," pungkasnya.
Dalam kunjungan ke Kota Mojokerto kali ini, Karina mengajak anak-anak untuk mengenal wayang boneka, wayang kulit, wayang kardus, topeng, wayang potehi, dan lain sebagainya.
Tentang Museum Gubug Wayang
Museum Gubug Wayang didirikan oleh Yensen Project Indonesia sebagai wujud rasa peduli terhadap seni dan budaya Indonesia yang beraneka ragam. Kecintaaan terhadap sejarah seni dan budaya Indonesia memberikan semangat untuk menjaga dan melestarikannya. Koleksi yang ada meliputi wayang dari berbagai daerah di Indonesia, pusaka asli Indonesia, alat musik tradisional, mainan anak–anak, topeng dan lain lainnya.
Wisata Edukasi Seni dan Budaya menjadi tujuan utama berdirinya Museum Gubug Wayang Mojokerto. Dengan tujuan, agar masyarakat lebih mengenal dan merasa memiliki seni dan budaya yang sudah diwariskan secara turun temurun. Sebagai salah satu pilar seni dan budaya Indonesia yang menghadirkan berbagai keberagaman Nusantara, museum ini memiliki peranan penting dalam pendidikan karakter budaya masyarakat Indonesia.
Museum ini diresmikan pada tanggal 15 Agustus 2015, berlokasi di tengah Kota Mojokerto. Dengan bangunan tiga lantai, Museum Gubug Wayang menghadirkan berbagai karya anak bangsa dari berbagai macam daerah. Kecintaan Gubug Wayang akan indahnya budaya di Indonesia menjadi semangat untuk terus berbenah dan memberikan informasi sejarah tentang seni dan budaya Indonesia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |